dok iluni
Ketika Burung Elang  Itu Telah  Kembali
" Bersyukur kini burung burung elang sudah mampir disini"
Demikian keterangan Mas Bahrum Petugas Taman Wisata Hutan Mangrove kepada Alumni Universitas Indonesia. Kehadiran burung elang membuktikan bahwa  Taman Wisata Alam Hutan Mangrove di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) Jakarta Utara memenuhi syarat untuk pemukiman dan persinggahan beragam fauna.
Perlu perjuangan untuk memgubah kawasan yang sempat digarap oleh puluhan penambak liar ini, Â mulai direstorasi tahun 1998. Perubahan kawasan dari hutan menjadi areal tambak ikan tidak hanya menghilangkan pepohonan namun juga merusak alam dan ekosistem mangrove. Berbagai kendala dihadapi untuk mengembalikan kawasan ini ke peruntukkannya semula
Setelah 20 tahun lebih,  kini burung elang sudah singgah disini. Termasuk kicauan  burung burung lain menambah keindahan. Lokasi  wisata alam yang tidak jauh jauh benar dari pusat kota.  Bisa jadi masih banyak rakyat  khususnya warga Jakarta yang belum  mengetahui bahwa Jakarta masih mempunyai hitan.  Hutan di pantai nan dirawat dengan baik dengan satu pesan bermakna "anda  bisa bersenang senang disini kawasan bebas polusi"
Sabtu, 11 Juli 2020 sesuai rencana rombongan  tiba pukul  08.30. Iluni Paska Sarjana dipimpin Bapak Ketua Umum DR Audrey Tangkudung  serta teman Alumni Sekolah Pascasarjana UI. Kepala Dinas Kebudayaan DKI Jakarta Pak Iwan Henry Wardhana, Timotius Timotheus Lesmana Wanadjaja, Thamrin Dahlan, Dr Setia Damayanti, Mas Utoyo Harjito, Mas Agus, Mbak Annisa Mbak Gita dan Mas Budi Desa dari Bandung.
Kunjungan Iluni Paska Sarjana Universitas Indonesia bersama Wakil Rektor 4 DR.  Luthi Zuhdi dalam rangka penjajakan kerja sama.  Kerja sama dalam pelestarian alam khsuusnya hutan bakau dari pencemaran limbah plastik. Dijajaki pula upaya menambah tanaman pohon bakau agar perluasan hutan semakin mampu menahan pencemaran laut dan menahan proses  abrasi pantai utara Jakarta.
DR Lutfi ketika menyampaikan sambutan antara lain mengutarakan bahwa Tri Dharma Perguruan Tinggi  khususnya Penelitian & Pengembangan, dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Indonesia bisa berperan serta disini. Khusus Disiplin Ilmu Lingkungan dapat  diandalkan untuk ikut menjaga  pelestarian Hutan Mangrove.
Alumi lengkap dengan seragam kaos UI berlambang Makara. Lucunya lagi warna kaos yang dikenakan berwarna warni.  Kaos kuning warna standar Universitas Indonesia. Terlihat  Alumni memakai kaos warna hitam. merah dan hijau.  Walau berbeda beda warna kaos tetapi tekad tetap sama yaitu memberikan pengabdian terbaik untuk nusa bangsa.
Kawasan ini memang difungsikan pula sebagai salah satu destinasi wisata,  Cukup banyak warga berolahraga sepeda dan jogging secara berombongan  dipagi nan cerah. Berkeliling di area hutan diatas jembatan kayu yang cukup panjang menambah kenikmatan tersendiri sembari menatap gedung gedung tinggi di kawasan PIK.
Beberapa wisatawan manca negara tampaknya hadir pula menikmati hutan ditengah kota. Kawasan konservasi alam mangrove seluas 99,82 Ha yang dimanfaatkan untuk pariwisata dan rekreasi alam. Â Kembali ke=alam kenapa tidak, Â setelah seharian sibuk bergelut kehidupan di hutan beton. Â Menghirup udara segar guna menyegarkan jiwa raga demi menjaga kualitas kesehatan Â
Surga hijau seluas 99,82 hektar ini terletak di Kelurahan Kamal Muara yang bersebelahan dengan kawasan elit Pantai Indah Kapuk di Jakarta Utara. Lokasinya membuat sangat mudah untuk dikunjungi baik melalui akses Tol dalam kota maupun Tol JORR atau dengan Transportasi Umum seperti Bis TransJakarta.
Merupakan ekosistem lahan basah yang didominasi oleh pepopohonan mangrove. Kawasan konservasi sangat dibutuhkan di Jakarta, ibu kota Indonesia yang sangat kekurangan akan lahan hijau terbuka, memiliki tingkat polusi udara yang cukup tinggi serta mulai mengalami erosi dan abrasi garis pantai.
Sungguh satu pengalaman berharga mengunjungi hutan kota. Pasti terbersit di alam sadar teman teman Iluni keinginan untuk datang kembali ke Hutan Mangrove. Â Paling tidak datang bersama keluarga besar dengan persiapan matang berupa rencana meninggalkan jejak abadi. Â Jejak abadi keluarga tersebut adalah ikut menanam pohon bakau yang nanti akan di fasilitasi oleh pengelola Wisata Alam Angke Kapuk.
Petugas Hutan Mangrove memberikan surprise kepada kami.  Bentuk kejutan itu adalah rekaman kegiatan wisata menggunakan teknologi canggih drone.  Terlihat secara utuh keberadaan kami di hutan Mangrove sebagai hasil pemotretan jarak jauh.  Dokumentasi ini  bisa anda tonton  pada rekaman video berikut ini.  https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=4381955491844705&id=242279042479058
Wisata alam berakhir dengan rasa puas tak terhingga pada pukul 11. 00 Wib.  Memang ada rasa lelah namun tetap semangat  menyumbangkan Ilmu Pengetahuan yang didapat selama kuliah di Universitas Indonesia. Semangat itu dituntaskan ketika kami menuju Yayasan Buddha Tsu Chi di kawasan Pantai Indah Kapuk guna memantapkan  kerjasama pengabdian untuk masyarakat.
Salamsalaman
BHP, 18 Juli 2020
TD
TD
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H