"Setiap tempat adalah sekolah
Setiap orang adalah guru
Setiap buku adalah ilmu”
.... Roem Topatimasang, Sekolah itu Candu
Semua orang adalah Guru ketika dia memberikan nasehat kehidupan. Terlepas dia berprofesi guru atau tidak apabila berbicara tentang kebaikan sejatinya kegiatan itu adalah proses belajar mengajar.
Pada dasarnya kehidupan manusia itu tidak terlepas dari belajar. Bahkan ada ungkapan penganjuran belajar dari buaian sampai sampai liang lahat. Mau pintar ya belajar. Manusia akan ditingkatkan derajat hidupnya menjadi bahagia sejahtera ketika dia memiliki banyak ilmu pengetahuan.
Awak terkesan dengan pesan KH Maimun Zubair terkait sosok seorang guru. Pemikiran Mbah Mun tentang Guru dari pendekatan seorang Ulama Besar sungguh memperlihatkan betapa kedalaman Ilmu Pengetahuan Beliau. Mbah Maimun mengatakan bahwa Guru wajib banyak sabar ketika mendidik.
Subhanallah kalimat inilah yang luar biasa
" diantara mereka (anak didik) kelak akan menarik tangan kita menuju Surga"
Guru masuk surga berkah keikhlasan mendidik terlepas anak didik bandel atau penurut. Tingkat kesabaran Guru memang berada di level tertinggi. Selama masa pengabdian entah berapa banyak anak didik. Bisa jadi ada sukses menjadi Presiden atau Orang Berhasil sementara nasib Guru ya begitu begitu saja.
- Harga minyak produksi pertamina
Zaman dulu cukup sepadan - Sebrapa banyak sabar hadapi corona
Sebanyak bulu tumbuh di badan
Nah kini apa hubungannya dengan Nadiem. Tentu saja terdapat kaitan sangat tegas bahwa Antar KH Maimun Zubair dan Menteri Pendidikan Republik Indonesia itu bersebab dua duanya memiliki visi yang jelas tentang pendidikan anak bangsa.
Berlainan zaman namun tantangan tetap sama. Mbah Maumin selama hidup di dunia Pesantren sedangkan Nadiem ahli IT di era modern. Namun sasaran atau objek mereka sama yaitu bagaimana berupaya semaksimal mungkin mencerdaskan kehidupan bangsa.
Tidak semua orang mendapat kesempatan mulia guna meneruskan cita cita Bapak Pendidikan KH Dewantara. Selain sarana dan prasarana pendidikan memang perlu disediakan Pemerintah dengan alokasi 30 % APBN posisi Guru sangat sentral dan dominant. Orang orang besar di dunia ini adalah hasil didikan Bapak Ibug Guru.
Oleh karena itu Peringatan Hari Pendidikan Nasional 2020 ditengah musibah covid 19 Kementeraian Pendidikan dan Kebudayaan menggelar upacara bendera terpusat dan terbatas secara daring. Peringatan Hardiknas secara rutin digelar sebagai bentuk penghormatan kepada Bapak Pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara.
Upacara bendera peringatan Hardiknas 2020 secara terpusat dan terbatas sebagai bentuk mematuhi protokol kesehatan. Tahun ini Hardiknas 2020 mengangkat tema "Belajar dari Covid-19". Mendikbud Nadiem Anwar Makarim mengajak seluruh insan pendidikan di tanah air mengambil hikmah dan pembelajaran dari krisis Covid-19.
Covid 19 tidak boleh menghentikan proses belajar mengajar. Keunggulan teknologi wajib dimanfaatkan seoptimal mungkin sehingga komunikasi anak didik dan para Guru tetap tersambung. Peran orang tua sangat besar membantu anak anak agar proses pembelajaran berlangsung dengan baik dan benar
Sekali lagi sosok Guru adalah insan yang patutdan layak dihormati dan dimuliakan oleh semua pihak terutama Pemerintah Berkuasa. Bukan sembarang seorang warga negara memilih profesi Guru kalau tidak terpanggil oleh getaran hati nurani. Guru baik adalah guru teladan. Seandainya ada oknum guru berlaku tidak sesuai etika maka dia dengan sendirinya terkena seleksi alam.
Salamsalaman
BHP, 020520
TD
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H