Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

[PSBB 2] Si Kembar Tetap Tersenyum

11 April 2020   17:26 Diperbarui: 11 April 2020   17:51 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

  • Kembar pertama bernama Rohana
  • Berbadan besar namanya Rohani
  • Dimana mana bahas corona
  • Senyum si kembar membesarkan hati

Apa hubungan antara PSBB dengan Anak Kembar?  Itulah pertanyaan yang mungkin terlintas dipikiran pembaca ketika melihat cover tulisan ini ada foto siduo mungil tersenyum.  Bukankah kini heboh dari hari kehari seluruh malaman media sosial penuh sesak  kosa kata virus corona.  Bukan saja di Indonesia tetap[i diseluruh dunia melalui oinformasi Televisi CNN breaking news apalagui kalau bukan Pandemic Corona.

Saya pikir tidak perlulah terlalu kuatir terhadap penularan covid 19 selama kita menjalankan semua protokol pencegahan. Menjalankan diartikan patuh dan taat sepenuhnya  melakukan 

  1. stay at home, 
  2. work from home, 
  3. physical distancing, 
  4. memakai masker dan
  5.  mencuci tangan pakai sabun.  

Seluruh cara pencegahan itu dimaksimalkan dari gerakan orang perorang menjadi gerakan massal dengan ditetapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk kota Jakarta. Kebersamaan dan kepedulian masyarakat itulah cara paling ampuh mencegah penyebaran penularan covid 19 bersensebab virus itu dibawa oleh manusia bukan oleh makhluk  lain.

Oleh karena itu berkerumun merupakan faktor resiko tertinggi seseorang terjangkit covid 19.   Perlu kesadaran penuh karena siapa siapa yang terjangkit tidak bisa dideteksi secara kasat mata sehingga bisa saja dalam kerumunan itu ada warga yang menjadi carier. PSBB merupakan regulasi pemerintah yang wajib dipatuhi warga negara secara bertanggung jawab.  Aparat keamaman kini tidak segan segan melakukan penindakan ketika masih ada warga membandel.  

psbb201-5e918f8a097f363f81525944.jpg
psbb201-5e918f8a097f363f81525944.jpg

dok tempo.co

Perubahan aktivitas di jalan mulai terlihat pada hari kedua penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar alias PSBB di DKI Jakarta sehingga sejumlah titik terbiasa kepadatan lalu lintas, kini menjadi lengang dan sepi.

Di Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, hari ini, hingga pukul 11.00 WIB, jembatan layang dekat Stasiun Duren Kalibata yang biasanya padat dengan pengemudi ojek online (ojol), sama sekali tak terlihat satu pun ojol di sana.

Hal ini tampaknya mengikuti Peraturan Gubernur Nomor 33 Tahun 2020, dan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2020 yang memutuskan ojek tidak bisa digunakan untuk mengangkut penumpang selama masa pembatasan sosial berskala besar. Ojek hanya diperbolehkan untuk mengangkut barang.

Lebih lanjut, angkutan umum lainnya seperti angkot dan kopaja juga terlihat jarang berlalu-lalang seperti biasanya. Di Stasiun Duren Kalibata pun juga sepi, menyusul kebijakan baru dari PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) yang membatasi jumlah penumpang hingga 60 orang perkereta komuter.

psbb202-5e919af4d541df4c6c137743.jpg
psbb202-5e919af4d541df4c6c137743.jpg

dok republkika

Sementara, sejak 10 April 2020, KRL telah beroperasi mulai pukul 06:00 hingga pukul 18.00 WIB. Nah anak kembar itu tersenyum Inilah aura posiitif yang harus terus nemerus kita lakukan untuk menenagkan diri bahwa pada saatnya musibah in i akan berakhir juga.  Sementara menunggu waktu luang dirumah mari beroikir dan bersikap positif tidak panik dan cemas.  Perhatikan senyum si kembar bukankah masih ada dunia indah disekililing kita. 

Nah anak kembar itu tersenyum Inilah aura posiitif yang harus terus nemerus kita lakukan untuk menenangkan diri bahwa pada saatnya musibah   akan berakhir juga.  Sementara menunggu waktu luang dirumah mari berpikir dan bersikap positif tidak panik dan cemas.  Perhatikan senyum si kembar bukankah masih ada dunia indah disekililing kita. 

Untuk mengetahui bagaimana  kondisi kota Jakarta di hari ke 2 pemberlakuan PSBB kita hanya bisa menyaksikan dari media sosial.   Dalam kapasitas sebagai jurnali inilah hambatan utama stay at home tidakm bisa meliput secara langsung fakta  yang terjadi diluaran sana. Berbesar hati seperti pesan pantun diatas paling tidak memberikan semangat tanpa lupa beribadah secara khusyu berdoa semoga covid 19 segera punah darui muka bumi.

Salamsalaman

BHP 110420

TD

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun