Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dampak Covid-19 Resepsi Tanpa Cipika Cipiki

22 Maret 2020   16:40 Diperbarui: 22 Maret 2020   17:37 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok Humas Polri

  • Tampil gagah tebar pesona
  • Busana kreasi desinngner langganan
  • Serius cegah penularan corona
  • Hindari diri dari kerumunan

Dampak negatif virus korona memang sangat luar biasa.  Semua sisi kehidupan manusia terganggu oleh makhluk kecil tak tampak muka.  Salah satu gangguan si virus adalah kebiasaan cipika cipika anak manusia ketika bersua.  Perhatikan saja disatu resepsi yang awak hadiri beserta istri Sabtu 21 Maret 2020 di salah satu gedung megah..

Pengantin baru memang tetap berada dipelaminn  bersama orang tua untuk menerima ucapan  selamat. Namun  dalam kondisi social distancing (pembatasan jarak) maka para undangan hanya memberikan tanda seperti isyarat sebagai ganti bersalam salaman.  Ya apa boleh buat,  ungkapan selamat menempuh hidup baru sakinah mawaddah warrahmah dilakukan tanpa cipika cipiki. 

Tidak bersentuhan apalagi berpelukan seperti selama ini dilakukan.  Resepsi malam itu tetap harus di laksanakan bersebab suadah sangat riskan menunda atau mengurungkan.  Undangan sudah ditebar, pelaminan dan konsummsi dan segala macam kelengkapan pesta sudah final. Tidak mungkin lagi dibatalkan  karena waktu sangat sempit mengatur perubahan rencana.

Tentu saja ada resiko yang dihadapi pemangku hajad. Para undangan tampaknya banyak yang tidak hadir besebab menghindari kerumunan.  Tentu dengan segala keberatan hati disampaikan permohonan maaf tidak bisa menhhadiri resepsi.  Warga tampaknya sudah mulai paham dan sadar kemudian berupayan menghindari  diri dan keluarga berada di tempat umun yang cendrung berkerumun seperti pada resepsi.   

Bukan saja cipika cipiki yang dianjurkan tidak dilakukan bahkan bersalaman jabat tangan pun dilarang. Inilah anjuran pemerintah kepada seluruh rakyat tak pandang siapadia dengan tujuan  agar jangan menjadi pemular dan tertular karena bersentuhan.  Bersentuhan dalam bentuk salamsalaman yang selama ini sebagai wujud keakraban dan juga cium pipi kanan cium piki kiri untuk semenmtera dilarang entah sampai kapan.

dvc2-5e773c75097f36633769c222.jpg
dvc2-5e773c75097f36633769c222.jpg

dokpri

Sebelum menhadiri resepsi terjadi dilemma dikeluarga kami.  Anak anak menminta orang tua nya tida usyah menghadiri resepsi.  Mereka menganjurkan untuk kali ini dalam kondisi penyebaran korona lebih baik dirumah saja.  

"papa dan mama sudah berusia  lanjut rentan tertula virus korona, batalkan saja telepon atau WA diempunya hajad"

Demikian pesan ananda tertua via telepon.  Telepon ini berulang kali disampaikan demikian pula adik adiknya yang tinggal dirumah meminta dengan segala hormat jangan mengambil resiko pergi ketempat resepsi yang dipastikan berkerumanan. Namu apa boleh buat kami tetap berangkat denganb tekad akan disipilin melaksanakan socail distancing dan tidak akan salamsalaman dan cipika cipika.

Rasa tidak enak itulah yang membuat mengambil kepuitusan menghadiri resepsi. Kami diminta menjadi among tamu bersebab sang empunya hajad adalah kerabat dekat.  Bagaiman perasaan hati sobat tersebut kalau kami tidak hadir.  Sementara via WAG panitia resepsi beberapa teman mohon maaf tidak bisa hadir di resepsi dengan segala macam alasan.

Resepsi tetap berlangsung.  Seperti sudah diduga para tetamu memang banyak yang tidak datang.  Mungkin hanya sepperampat saja yang berkenan memenuhi undangan resepsi. 

Ya itulah resiko yang haeus ditanggung dengan segala perasaan shabibul hajad dan shahibul  bayt.  Tentu konsumsi yang telah di sediakan akan bersisa,  Mudah mudahan agar tidak mubazir makanan tersebut bisa didistribusikan untuk yang lebih memerlukan seperti panti anak yatim atau panti jompo.

Disiplin melakukan socal distancing selama berlangsung resepsi walaupun terkadanmh lupa karena kebiasaan bersalam salaman.  Untunglah kami saling mengingatkan dengan sedkit tersenyum dan canda dengan para teman.  Salaman cara mengepalkan jari dari jarak 1 meter.  Ketika duduk atau berdiri berupaya menjaga jarak.  Terlihat memang antrian menuju pelaminan tam[pak tidak terlalu sesak seperti biasa.

dvc4-5e773cb9097f36633769c224.jpg
dvc4-5e773cb9097f36633769c224.jpg
dokpri

Dilemma juga dirasakan oleh pemangku hajad respsi yang akan melakukan pesta di satu minggu kedepan atau bulan depan.  Undangan sudah disampaikan dan segala persiapan mulai dari pembentukan panitia dan pe,mesan gedung serta segala assesoris resepsi sudah siap tinggal pelaknsaan saja. Dilemman ini sebenarnya tidak terduga jauh jauh hari karena adanya dampak viirus korona.

Untunglah beberapa kelaurga yang akan mengadakan resepsi menunda pelaksanaan pada hari H yang telah direncanakan.  Kami menerima 2 buah penundaan resepsi melalui berita di WA.  Inilah tindakan bijaksana dengan pertimbangan dari pada para undangan tidak pada datang lebih baik ditunda sampai suasana dan waktu memungkinan,

Sementara itu beredar maklumat dari Kapolri terkait kerumunan.  Kapolri menghimbau atau lebih tepat mengingatkan agar masyarakat tidak menyelenggarakan kegiatan sosial masyarakat yang mengumpulkan banyak orang.  Resepsi merupakan salah satu bentuk kerumunan orang yang dilarang,  

Tidak sampai disitu anggota Polri di beberapa daerah sudah langsung terjun kelapangan menghimbau masyarakat agar jangan keluyuran dan berkerumunan.  Inilah salah satu upaya paksa (law inforce ment) dengan tujuan agar penyabaran penularan virus korona bisa dikendalikan. Upaya paksa memang berupa tindakan memang harus dilaksanakan mengingat masih banyak masyarakat belum begitu paham ganasnya virus korona.

Mematuhi peringah Kapolri tersebut Ketua RW 06 Kelurahan Dukuh Kecamatan Kramatjati Jakarta Timur menata ytempat berjualan.   Spanduk telah dipasang berupa pemberitahuan bahwa mulai Senin 23 Maret 2020 para pedagang asonagn makanan dan lain lain dilarang berjualan di kawasan Peru,mahan Bumim Harapan Permai.

Point yang ingin disampaikan disini adalah bahwa peran serta warga dengan penuh kesadaran sangat diperlukan mengingat jumlah  pasien terpapar dan  meninggal di Indonesia terus meningkat. Catatan per 22 maret 2020 total kasus 514 orang dan meninggal 41 orang.  Warga wajib melakukan social distancing secara disiplin, tidak pergi kemana mana tetap dirumah agar tidak menjadi korban virus korona.

BHP, 230320

Salamsalaman

TD  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun