Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dampak Covid-19 Resepsi Tanpa Cipika Cipiki

22 Maret 2020   16:40 Diperbarui: 22 Maret 2020   17:37 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Demikian pesan ananda tertua via telepon.  Telepon ini berulang kali disampaikan demikian pula adik adiknya yang tinggal dirumah meminta dengan segala hormat jangan mengambil resiko pergi ketempat resepsi yang dipastikan berkerumanan. Namu apa boleh buat kami tetap berangkat denganb tekad akan disipilin melaksanakan socail distancing dan tidak akan salamsalaman dan cipika cipika.

Rasa tidak enak itulah yang membuat mengambil kepuitusan menghadiri resepsi. Kami diminta menjadi among tamu bersebab sang empunya hajad adalah kerabat dekat.  Bagaiman perasaan hati sobat tersebut kalau kami tidak hadir.  Sementara via WAG panitia resepsi beberapa teman mohon maaf tidak bisa hadir di resepsi dengan segala macam alasan.

Resepsi tetap berlangsung.  Seperti sudah diduga para tetamu memang banyak yang tidak datang.  Mungkin hanya sepperampat saja yang berkenan memenuhi undangan resepsi. 

Ya itulah resiko yang haeus ditanggung dengan segala perasaan shabibul hajad dan shahibul  bayt.  Tentu konsumsi yang telah di sediakan akan bersisa,  Mudah mudahan agar tidak mubazir makanan tersebut bisa didistribusikan untuk yang lebih memerlukan seperti panti anak yatim atau panti jompo.

Disiplin melakukan socal distancing selama berlangsung resepsi walaupun terkadanmh lupa karena kebiasaan bersalam salaman.  Untunglah kami saling mengingatkan dengan sedkit tersenyum dan canda dengan para teman.  Salaman cara mengepalkan jari dari jarak 1 meter.  Ketika duduk atau berdiri berupaya menjaga jarak.  Terlihat memang antrian menuju pelaminan tam[pak tidak terlalu sesak seperti biasa.

dvc4-5e773cb9097f36633769c224.jpg
dvc4-5e773cb9097f36633769c224.jpg
dokpri

Dilemma juga dirasakan oleh pemangku hajad respsi yang akan melakukan pesta di satu minggu kedepan atau bulan depan.  Undangan sudah disampaikan dan segala persiapan mulai dari pembentukan panitia dan pe,mesan gedung serta segala assesoris resepsi sudah siap tinggal pelaknsaan saja. Dilemman ini sebenarnya tidak terduga jauh jauh hari karena adanya dampak viirus korona.

Untunglah beberapa kelaurga yang akan mengadakan resepsi menunda pelaksanaan pada hari H yang telah direncanakan.  Kami menerima 2 buah penundaan resepsi melalui berita di WA.  Inilah tindakan bijaksana dengan pertimbangan dari pada para undangan tidak pada datang lebih baik ditunda sampai suasana dan waktu memungkinan,

Sementara itu beredar maklumat dari Kapolri terkait kerumunan.  Kapolri menghimbau atau lebih tepat mengingatkan agar masyarakat tidak menyelenggarakan kegiatan sosial masyarakat yang mengumpulkan banyak orang.  Resepsi merupakan salah satu bentuk kerumunan orang yang dilarang,  

Tidak sampai disitu anggota Polri di beberapa daerah sudah langsung terjun kelapangan menghimbau masyarakat agar jangan keluyuran dan berkerumunan.  Inilah salah satu upaya paksa (law inforce ment) dengan tujuan agar penyabaran penularan virus korona bisa dikendalikan. Upaya paksa memang berupa tindakan memang harus dilaksanakan mengingat masih banyak masyarakat belum begitu paham ganasnya virus korona.

Mematuhi peringah Kapolri tersebut Ketua RW 06 Kelurahan Dukuh Kecamatan Kramatjati Jakarta Timur menata ytempat berjualan.   Spanduk telah dipasang berupa pemberitahuan bahwa mulai Senin 23 Maret 2020 para pedagang asonagn makanan dan lain lain dilarang berjualan di kawasan Peru,mahan Bumim Harapan Permai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun