[20:37, 3/14/2020] Thamrin Dahlan: Mbak Ning
Learning by doing. Ada rahasia menulis yang perlu kita pahami yaitu roh tulisan Berdasarkan pengalaman sudah menulis lebih 3.000 artikel saya pastikan ketika tulisan itu di share di media sosial maka serta merta dia memiliki roh atau hidup. Beda dengan menulis buku harian, kita baca sendiri dan terkadang menangis atau tertawa. Kirimlah tulisan ke media sosial apabila  ada komentar terlepas positif atau negatif maka anggaplah itu satu masukan berharga untuk meningkatkan kualitas tulisan kita. Yes ...
[20:39, 3/14/2020] Omjay: Super sekali
[20:40, 3/14/2020] Ninghani Guru Penulis: Iya bapak,terima kasih motivasinya. Alhamdulillah stelah belajar di grup ini jd lebih brani menulis.
[20:43, 3/14/2020] Ninghani Guru Penulis: Dsini jg dpt bnyak ilmu dr narasumber2 hebat
[20:45, 3/14/2020] Thamrin Dahlan: Hambatan utama ketika saya baru belajar menulis adalah meninggalkan tulisan yang belum selesai karena mentok.  Ketika artikel tersebut ditinggalkan maka hampir dipastikan tidak dibuka atau diteruskan lagi sehingga terbengkalai dan tulisan batal di posting.  Meningkahi  atau mengatasi tulisan mentok maka saya memaksa atau memotivasi diri dengan jargon Sekali Duduk Tulisan Jadi
[20:48, 3/14/2020] Ninghani Guru Penulis: Wah bisa ditiru ini
[20:56, 3/14/2020] Thamrin Dahlan: Ya Mbak Ning.
Menurut hemat saya ada 3 jenis tulisan di media sosial yaitu Reportase, Opini dan Fiksi. Tulisan saya lebih banyak kategori reportase. Setiap gerak atau kegiatan kita di masyarakat bisa kita tulis berupa liputan harian. Sertakan foto selfie sebagai alibi kita hadir  di peristiwa itu. Itulah sebabnya inspirasi menulis tidak akan pernah habis bersebab apa yang menghampiri dan dihampiri sejatinya  adalah objek tulisan.
[20:57, 3/14/2020] Ninghani Guru Penulis: Sy ini suka moto,tp gk pernah ad di album fto pak.agak susah ini
[20:58, 3/14/2020] Ninghani Guru Penulis: Apakah bapak punya target saat menulis?