Tak sempat pula bertanya dimana mereka bermukim. Dilihat dari tampilan bisa jadi anak anak muda pekerja seni ini nomaden. Berpindah pindah tempat kemana badan dibawa seantero Ibukota. Bukan membawa nasib tetapi nasib ini wajib diubnah melalui usaha seni.
Mungkin pekerjaan me;akonkan patung seriba basa tidak bisa dijadikan pekerjaan pokok sampai pensiun. Repot setiap hai harus berlumuran cat dan kemudia bagaiman pula cara memberihkan diri. Pasti sehenis minyak apatu apalah namanya agar badan bisa bersih sepertia kulit warga lainnya.
Awak pikir mereka memiliki komunitas tersendiri. Ada pendidikan alama dalam pembelajarabn dari alam. Satu hal tak bisa dipungkiri bahwa mereka adalah bagian tak terpisahkan dari kota yang sangat sibuk ini. Apakah ada pembinaan dari pihak pemerintah berkuasa itulah yang menajdi pertanyaan besar.
BHP, 180220
Salamsalaman
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H