Apa yang dilakukan ketika terkurung hujan. Apalagi kalau tidak mencari tempat berteduh kemudian sabar menanti  sampai hujan berhenti.
Sembari menunggu ditemani ponsel ada 3 alternatif kegiatan ketimbang termenung menung seorang diri. Â Pertama chating, kedua main games yang ke - 3 pilihan awak sebagai jurnalis adalah menulis.
Baiklah berkisah kegiatan hari Ahad 16 Februari 2020 setelah olahraga tennis,pukul 10.30 beserta istri berangkat ke RS Jantung Harapan Kita.
Niat semula bezoek sahabat Tjendrawasih. Â Namun berdasarkan keterangan reseptionis ternyata beliau sudah pulang kemarin dengan catatan dalam keadaan baik. Â . Ahai, Â awak tadi tidak chek dulu via telepon apakah masih dirawat. Â Tetapi tidak apalah semoga Sedulur Tjen sudah pulih. Amin.
Uhf hujan semakin deras ditempat berteduh di sebuah mart dekat halte Pasar Induk. Warga berteduh semakin ramai sementara terlihat seorang anak muda sedang bertransaksi menjual jaket atau mantel hujan.
Di PGC tadi istri membeli sepatu di toko langganan. Si Uda urang awak lagi asyiek nonton live streaming Bulu Tangkis Asia. Awal tertarik juga atas info bahwa nanti pukul 15.00 final beregu putra Indonesia vs Malaysia.
Itulah sebabnya awak langsung pulang sedangkan istri masih mampir dulu di Pasar Kramatjati. Maklum Ibu ibu ada saja yang mau dibeli.
Diperjalanan dua orang tuna netra lansia naik angkot. Luar biasa santun sopir angkot seorang anak muda asal Medan. Dia membebaskan ongkos angkot dan akan menurunkan di halte pasar rebo
Sudah 15 menit berteduh hujan semakin deras. Untunglah awak mendapat tempat duduk didepan indomart sehingga agak nyaman menulis liputan hujan dan kehidupan keseharian masyarakat.