Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Kompasianival Bukan Panggung Kompasianer?

26 November 2019   13:11 Diperbarui: 26 November 2019   14:56 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aset terbesar dan terpenting kompasiana.com adalah penulis yang di sini disebut kompasianer.

Admin boleh gonta-ganti tetapi kompasianer abadi karena dalam kamus penulis tidak ada istilah pensiun.

Seperti juga manajemen taxi blue bird, CEO me wong ke driver bersebab ujung tombak pengais uang itu adalah sopir sekali lagi bukan administrator. 

Sudah 9 tahun lebih saya mondok di kompasiana namun sampai saat ini belum jelas kedudukan ratusan ribu kompasianer. 

Mau dibilang ujung tombak memang benar karena kompasiana tanpa ada tulisan ibarat gubuk reyot. 

Mau dibilang owner tak berani bersebab memang tak diberi saham. Nah mau dibilang sebagai apa lagi penulis sekaliber Yon Bayu ini. 

Paling tidak ketika diundang setahun sekali pada event kompasianival Mas Admin berdiri di pintu gerbang dengan senyuman menawan menyalami  satu persatu pahlawan. 

kv3-5ddcdbac097f3676e6210802.jpg
kv3-5ddcdbac097f3676e6210802.jpg
Sederhana bukan harapan penulis gaek yang mungkin mewakili seabrek keluhan kompasianer. Ibarat pesta besar tak disuguhi hidangan pun tak menjadi soal tetapi ya mbok di wong ke ghitu. 

Mas Yon Bayu juga seperti daku menulis adalah panggilan jiwa. Di media sosial face book, twitter, whats app media pers lain tulisan kami mendapat apresiasi khalayak. 

Satu lagi uneg-uneg Mas Admin. Panggung besar di kompasianival itu tampaknya bukan hak milik kompasianer. Cape deh lagi-lagi jadi objek. 

Kenapa sekali duakali si asset berharga yang dikau beri nama sayang kompasianer diberi panggung sebagai subjek untuk saling menyapa.

Kami hadir di pesta jangan sekedar disuguhi tontonan kurang menarik. Entah siapa nan bicara di atas panggung sana saya tak begitu peduli.

Mas Yon Bayu daku muridmu bukan dilihat dari usia tetapi dari masa kerjamu berdarah-darah di dunia tulis-menulis. 

Salamsalaman 

TD

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun