Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Terus Terang Pantun Ketua MPR RI Membuat Saya Gede Rasa

21 Oktober 2019   10:47 Diperbarui: 21 Oktober 2019   11:14 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Dokumen tvone

Terus Terang Bamsoet Membuat Saya Gede Rasa

Catatan Thamrin Dahlan

Apalah awak ini. Inilah ungkapan seorang anak kampong Tempino Jambi dikaitkan berbaurnya rasa rendah hati dan rendah diri.  Apa pulak dengan rendah diri. Pasalnya ketika Ketua MPR RI H. Bambang Soesatyo berpantun di akhir kata sambutan di WA beberapa teman mengatakan apakah pantun itu kreasi TD.

Tak salah pulak timbul ungkapan teman teman tersebut bersebab awak memang hobby berpantun akhir akhir ini. Selain itu buku Kumpulan Pantun telah pula sampai di Bapak Bamsoet.

3 Pantun rancak Bamsoet adalah karya Beliau sendiri. Tak berani pula awak gede rasa mengklaim pantun bernuansa kebangsaan itu terinspirasi dari buku  yang berisi 450 pantun 

Berkenalan dengan orang penting di negeri ini lebih karena profesi jurnalis. Inilah profesi yang bisa menembus sekat sekat birokrasi ketika seorang penulis di bawa oleh takdirnya dipersuakan karena karyanya.

Selain itu faktor kerendahan hati seorang pejabat tinggi juga mempengaruhi kelanjutan persuaan itu. Mas Ananto tetangga di BHP membawa awak bersahabat dengan Bapak Bambang Soesatyo kala itu masih menjabat Ketua DPR RI.

Demikianlah seterusnya bahkan Mas Bamsoet berkenan membubuhkan tanda tangan. Tanda tangan pejabat tinggi tertera pada Kata Sambutan Buku Doea Poeloeh.

bamsoet45-5dad28bc0d823056e47b71a2.jpg
bamsoet45-5dad28bc0d823056e47b71a2.jpg
dokumen pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun