dokumentasi tv one
Catatan Budaya Thamrin Dahlan
Setiap Selasa malam perhatian tertumpah ke stasiun TV One. Datuk Karni Ilyas presenter gaek nan kondang mampu menyedot (dengan caranya sendiri) perhatian khalayak di acara Indonesia Lawyer Club ( (ILC).
Kalau muu mengikuti atau katakanlah melihat pembahasan hangat terkait situasi nasional tontonlah ILC. Ada juga perbincangan versi Mata Nazwa dan Rossi namun tampaknya Karni Ilyas melalui suara serak serak basah masih terdepan.
Selasa 8 Oktober 2019 mulai pukul 20.00 selama 240 menit (plus durasi iklan) tontonan ILC bolehlah diikuti sampai selesai. Pasalnya Sang Datuk (meminjam sebutan Efendi Gazali) mengemas acara secara apik. Apik dalam artian nara sumber relevan dengan topik pembahasan kemudian ritme acara diatur sedemikian rupa sehingga tidak membosankan.
Awak tak hendak ikut ikutan membahas Buzzer atau apalah namanya. Tulisan ini lebih kepada genre humaniora dengan pendekatan budaya (cultur oriented) yakni menyaksikan dengan seksama pola komunikasi para narsum.
Satu hal yang menarik adalah kehadiran sosok Bapak Ali Muchtar Ngabalin. Seperti juga Rocky Gerung (sayang tak hadir) sosok selebrita ini termasuk kategori unik untuk ditelisik.
Awak tak hendak membahas lebih jauh satu persatu narsum tetapi Ustazd Haikal Hasan ada benarnya juga ketika mengkritik Datuk Karni Ilyas. Intinya ILC diminta berimbang menayangkan video agar pemirsa mendapat informasi lengkap khusus soal buzzer. Kritik di terima tayangan video harapan Ustazd muncul di layar TV One.
Menjelang pergantian hari hitungan masehi 3 narsum belum mendapat kesempatan bicara. Dahnil, Rudiantara dan Ilham Bintang.
Saya tertarik cara Dahnil bicara. Mantan Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah ini bicara datar datar saja tidak meledak ledak. Namun kontent disampaikan runtut dan kena sasaran.
Nah Dahnil menunjukkan kelasnya ketika menyapa Bang Ali Muchtar Ngabalin. Bukan cercaan justru pujian terkait kepiwaian Ngabalin menyuarakan kebijakan istana. Dari situlah Dahnil menyimpulkan bahwa bapak kita satu ini layak menjadi Menteri Komunikasi Informasi Kabinet Jilid 2 Presiden Jokowi.
Serta merta hadirin ILC tertawa sembari men Amin kan. Asyiek juga menyaksikan gestur Ali Muchtar Ngabalin tersipu sipu ketika menerima pujian Dahnil Anzar Simanjuntak.
Catatan budaya menorehkan bahwa tadinya Bapak Ali Ngabalin tampak seru mendobrak wartawan Tempo tiba tiba suasana menjadi cair ketika mendapat apresiasi atas semangat mengebu membela atasan. Narsum juga manusia bisa tersentuh ketika cara komunikasi Danil mengena.
Ya sudahlah inilah sejenis tontonan penuh makna yang selalu diakhiri dengan kalimat "kami memberitakan anda memutuskan". Hidup ILC
Salamsalaman
YPTD
.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H