Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Mukidi Menunggu Telpon dari Istana

7 Oktober 2019   21:22 Diperbarui: 8 Oktober 2019   06:38 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia sudah disumpah.  Mereka mulai bekerja menunjuk Ketua Baru dan kemudian juga menempati rumah baru tak lupa kantor baru.  Seb agian pemain lama sebagian lain pemain baru atawa anggota DPR RI anyar.  

Agenda demokrasi nasional bermuara pada pelantikan Kepala Negara. Siklus kepemimpinan 5 tahunan nan penuh hiruk pikuk perseteruan yang nyaris memecahkan persatuan bangsa Alhamduillah bisa bersama kita lewati.

MPRRI, DPRRI dan DPD mempunyai tugas penting pertama mempersiapkan pengambilan sumpah Presiden dan wakil Presiden. Walaupun secara admistratif dan tatacara pelantikan disiapkan secara rapi oleh Sekretariat DPR ada baiknya para pimpinan lembaga tinggi negara di Senayan ini bertanggung jawab penuh agar prosesi berjalan lancar dan tertib.

Setelah mengucapkan sumpah jabatan Presiden akan mengumumkan nama nama menteri kabinet. Setiap warga negara memiliki peluang menjabat menteri sesuai persyaratan kompetensi. Termasuk Mas Mukidi.

Oleh karena itu Mukidi seperti laiknya warga negara lain saat ini terkena demam harap harap cemas.  Apakah mungkin dan tak mungkin  kebagian jatah menteri kabinet.  Wajar saja Mukidi berharap bersebab dia sebenarnya sudah termasuk selebrita dunia maya.

Tinggal hitungan hari Presiden Joko Widodo dan Bapak Kiayi Ma'ruf Amin dilantik. Sementara itu nama nama calon menteri berseliweran di media sosial.  Ada berbagai  versi ini dan versi itu.  Tidak bisa dipastikan mana yang fakta mana yang hoax.  

Mungkin versi versi itu salah satu bentuk  manuver sebagai bahan masukan untuk pihak istana  Memakai kajian ilmiah dan menumpang kehendak rakyat. dengan tujuan siapa tahu ada nama calon menteri yang benar benar di umumkan presiden nanti.

Paling tidak nama nama yang sempat disebut sebagai nominasi menteri juga deg deg an apa benar apa betul saya di incer Pak Presiden.  Tentu di incer positif bukan di incer KPK. Nah Mukidi agak kecewa diantara nama nama menteri yang digadang gadangkan tak satu pun namanya terlampir.

Menyikapi hal seperti itu ada 2 gerakan Mukidi.  Pertama dia mengganti ponsel.  Ponsel baru dengan kekuatan 3 kali lipat dari ponsel lama terutama soal  kekuatan baterai. Menjelang pelantikan atau sepekan setelah pelantikan ponsel tak boleh satu detik pun low bat. Telpon dari istana jangan sampai luput.

Gerakan kedua Mukidi tidak pergi ke dukun.  Syirik katanya.  Dosa besar meminta ramalan. Menurut Mukidi  si  dukun sendiri tidak paham bagaimana nasib sendiri. Selebrita dunia sosial ini mulai melakukan gerakan muncul di media.  Caranya simpel yaitu membuat yang aneh aneh agar viral.

Dia yakin seratus kali yakin nama besarnya pasti di ingat oleh khalayak.  Mungkin Pak Presiden juga kenal sosok Mukidi si orang naeh tapi cerdas.  Hanya saja mungkin Pihak  Istana agak bingung kalaupun Mukidi di nominasikan jadi menteri dia mau dipasang di posisi kementerian yang mengurus bidang apa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun