Sedangkan Pakar Komunikasi Politik Prof, Effendi Gazali, M.Si, MPS, ID, Phd. Mengapresiasi buku Akal sehat melalui testimony ; Negara itu harus dikelola dengan sadar dan tanggung jawab. Â Itulah akal sehat Bamsoet. Dia mengingatkan kita tentang pentingnya tetap berpijak pada kewarasan, meski politik tidak selalu sesuai dengan yang diharapkan.
Selain itu turut pula menyampaikan testimono Prof Dr. KH Ma'ruf Amin, Wakil Presiden RI 2019 - 2024 ; Jendral TNI (P) Luhut Binsar Panjaitan, MPA, Menko Kemaritiman RI, ; Â Agus Rahardjo Ketua KPK RI 2014-2019,; Â Jendral Polisi (P) Prof Dr. Budi Gunawan, SH, M.Si Kepala BIN; Â Marsma TNI Kisenda Wiranata Kusuma MA Ka Bais.
Buku Akal Sehat disusun menjadi 6 Bagian. Bagian 1 : Dialetika Politik kekuasaan ; Bagian 2 Kewarasan Dalam Penegakan Hukum,;  Bagian 3 Nalar Perlindungan Keamanan Nasional; Bagian 4 Kritik Kesadaran Demokrasi,; Bagian 5 Membela  Kepentingan Nasional  dan Daerah.; Bagian 6  Logika Kepemimpinan Zaman Now.
Yudi Latif dalam prolog menulis terkait makna sejati dari politik. Pangkal pemikiran Politik itu bermula dari istilah "polis" dalam tradisi Athena yakni tempat dimana segala sesuatu diputuskan dengan jalan nalar permusyawaratan bukan lewat jalan irasional dan kekerasan. Â Namun yang terjadi sekarang justru Politik menggambarakan situasi dan kondisi kerisauan, konflik identitas, perpecahan partai, mahar politik, pemborosanan dana pemilu / pilkada, perluasan korupsi, medokritas pemimpin, ingkar janji dan sejenisnya.
Satu hal menggelitik pada sessi tanya jawab. Seorang pemuda bertanya khusus ditujukan kepada Penulis Buku.
 " Bagaimana cara Bapak Ketua DPR RI mengatur waktu sehingga bisa menulis karya setebal ini?".Â
Bamsoet tersenyum kemudian dengan santai menjelaskan bahwa segala sesuatu bergantung niat kuat berbagi ide dan akal pikiran.  Pada era kemajuan teknologi informasi saya meluangkan waktu ketika berada di kendaraan  menggunakan ponsel untuk menulis ide ide dan mencari informasi relevan terkait kondisi faktual bangsa kita.
Buku Akal Sehat intinya merupakan ungkapan kerisauan Bamsoet terhadap kondisi faktual Negara Kesatuan Republik Indonesia.  Kerisauan yang mungkin juga dirasakan oleh anak bangsa.  Bamsoet tidak saja risau  namun beliau memberikan solusi bagaimana mengatasi perihal pemasalahan bangsa seperti yang tertuang  dalam buku seorang kader Partai Golkar.