Asal tahu saja status pekerjaan sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) tetap menjadi idaman. Idaman para pencari kerja baik dia lulusan S1, S2 bahkan S3 apalagi anak anak lulusan SLTA. Tidak bisa dipungkiri PNS memiliki masa depan yang cukup cerah dalam artian setelah pensiun masih dijamin mendapat gajian.
Sebenarnya pekerjaan sebagai wiraswata juga menjadi pilihan. Namun masalahnya justru pada modal awal. Disamping itu pengalaman ber bisnis juga menjadi kendala. Paling paling setelah cape mencari pekerjaan kantoran dan selalu ditolak maka bekerja menjadi pedagang terpaksa dilakoni dari pada menjadi penganguran. Apalagi dengan jumlah lulusan sarjana sedemikian banyak sementara formasi menjadi PNS hanya 10 % saja.
Tidak perlu serius banget ditengah mencari pekerjaan. Perhatikan dokumentasi foto diatas. Ada pernyataan yang sedikit menggigit nyaris nyelekit. Bunyinya begini. Teman teman, apa benar kalau kita pingsan di depan para PNS, kita akan diangkat PNS.? Setelah dokumentasi yang awak share di media sosial maka serta merta beragam pendapat netizen.
Ada sobat yang terlalu serius menjawab, ada juga yang santai memberikan koment. Satu hal yang menarik kosa kata diangkat PNS sangat menggelitik. Seperti diutarakan diatas bagaiman serunya perjuangan menjadi PNS. Ketika ada jalan lain yang lebih mudah diangkat PNS. tentu saja jawaban yang benar adalah seorang yang pingsan (siapakah dia tanda pandang bulu) harus segera di tolong.
Karena kebetulan pingsan di depan PNS tentu saja korban harus segera diangkat. Siapa lagi yang wajib mengangkat kalau bukan orang orang ada di sekitar itu. Mengangkat tentunya dimaksudkan diangkut pakai tandu (kalau ada)n ke ambulans atau ketempat yang lebih teduh. Setelah itu setelah sadar baru evakuasi ke Rumah Sakitm terdekat untuk pemeriksaan yang lebih lengkap..
Oleh karena itu jangan terpeleset dengan kosa kata diangkat PNS. Tentu saja dalam artian sederhana memang benar oramg pingsan itu diangkat PNS karena kebetulan yang berada di sekitar itu para PNS. Mungkin saja PNS tersebut sedang berbaris di satu upacara atau sedang berkumpul tiba tiba ada orang pingsan.
Jadi clear ya, tidak semudah itu diangkat menjadi PNS hanya gara gara pingsan. Era reformasi birokrasi seleksi menjadi PNS dilakukan trasnparan dan juga rumit. Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara bekerja sama dengan Badan Kepegawaian Negara serta Kementerian Terkait secara terpadu mengadakan prosesi penerimaan PNS baru.
Ada tahapan yang sangat panjang mulai dari pengumuman, seleksi administrasi, seleksi kemampuan dasar (SKD), seleksi kemampuan bidang (SKB) sampai pada wawancara.. Pemberkasan memerlukan waktu 3 - 4 bulan berjalan.. Perlu dicacat disini bahwa pada setiap tahapan ada sistem gugur. Oleh karena itu dari sekian juta yang mendaftar satu persatu gugur sampai memenuhi kuota PNS tahun tersebut.
Tahapan seleksi itu akan berakhir ketika para calon PNS mendapatkan Nomor Induk Pegawai (NIP) dan Surat Keputusan (Skep) pengangkatan dari Kementerian terkait. Nah ketika sudah diangkatn menjadi PNS, jenjang karier menantang sesuai dengan profesional sampai ke tingkatan eselon 1 seperti Dirjen atau Sekjen.
Satu hal dianatar sedemikian banyak pelamar terkadang masih saja ada oknum yang memnfaat pengangkatan PNS. Modus penenipuan merebak di seak]nteri propinsi. Hal ini menunjukkan animom menjadi PNS sungguh sangat besar sekali. Oleh karena itu para pencari kerja ada baiknya berhati hati dari odus penipuan tersebut.