"Saya merasa, hari ini, benar-benar mendapat dorongan yang sangat besar, kenapa?
Teru terang saja, beberapa tahun ini, saya prihatin melihat kaum intelektual Indonesia seolah-olah diam di tengah ketidakadilan, diam di tengah penzaliman rakyat, diam di tengah pemiskinan bangsa, diam di tengah menyerahnya kedaulatan, diserahkannya kedaulatan bangsa kepada bangsa lain."
Prabowo Sandi bertekad mengupayakan semua itu tidak terjadi. Dan saya akan kumpulkan Putera Puteri terbaik bangsa Indonesia.
Kita akan kumpulkan putera puteri terbaik dari semua ethnis, dari semua suku, dari semua agama, dari semua latar belakang, yang terbaik akan kita kumpulkan untuk menyelamatkan Bangsa dan Negara Indonesia.
Para sarjana yang mewakili hampir seluruh Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta di Indonesia hadir dengan kesadaran penuh, sepakat menyatakan dalam deklarasi bahwa Indonesia harus Menang.
Mereka datang dengan biaya sendiri, bergerak dari daerah tanpa paksaan seperti juga semangat alumni 212. Â Itulah nan terbersit di hati ketika Takbir Allah Akbar dikumandangkan berkali kali. Â Bahkan Prabowo Subianto ketika mengakhiri sambutan dengan gegap gempita mengucapkan Allah Akbar, Allah Akbar, Allah Akbar.
Gerakan  kaum intelektual ini mengambarkan satu kesadaran untuk lebih menggunakan ilmu pengetahuan dalam setiap tindakan. Insha Allah mereka tidak akan tergerus membela segala sesuatu yang berlawanan dengan akal sehat.
Kekuatan dan keteladanan kepemimpinan seperti yang tunjukkan Prabowo Subianto dan Sandiaga Shalahuddin Uno di yakini memberikan ruang untuk berbhakti.
Lebih lanjut bagaimana reaksi rakyat melihat kaum intelektual turun gunung. Â Inilah gelombang besar menciptakan perubahan besar pemerintahan karena rakyat percaya bahwa kaum intelektual yang mempunyai hati akan membela kepentingan mereka.
Amanah memimpin dan mengelelola Negara ini  jangan lagi diberikan kepada kelompok yang tidak menggunakan akal sehat dalam setiap kebijakan.
Ketika Kaum Nasionalis yang di motori Prabowo Sandi dan Komunitas Agama Habib Rizieq Shihab dan Pemuka Agama Lain  serta Kaum Intelektual telah bersatu padu maka kekuatan mana lagi yang bisa melawan.