Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Olahraga sampai Tua Kenapa Tidak?

13 Januari 2019   06:37 Diperbarui: 13 Januari 2019   08:45 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berkeringat ayo berkeringat,  itulah himbauan pakar kesehatan kepada siapa saja yang menginginkan tubuh sehat. Berkeringat bermakna terjadi pergerakan anggota tubuh secara sistemnatis karena melakukan olahraga. Ada juga warga yang melakukan olahraga namun terlihat sangat sampai sehingga tidak sampai berkeringat, ini sia-sia namanya.

Berkeringat menandakan seseorang telah sampai di zona latihan.  Olahraga berkeringat bisa dicapai pada durasi waktu antara 30 - 45 menit atau lebih.  Oleh karena itu perlu pemahaman bagi siapa saja dalam berolahraga. Usahakan melakukan pemanasan sekitar 10 menit sebelum melakukan gerakan gerakan anggota tubuh.  

Pemanasan sangat diperlukan dalam artian agar peredaran darah tidak terkaget kaget sehingga jantung juga sudah siap ketika dipacu lebih kencang.  Untuk olahraga yang agak keras sangat diperlukan pemanasan guna menghindari cidera.  Indikator pemanasan sudah dilakukan secara cukup ketika  anggota badan terasa lebih segar artinya hitungan denyut nadi sudah agak lebih cepat.

Sumber : dokpri
Sumber : dokpri
Nah bagaimana dengan usia lanjut, apakah tetap diperlukan olahraga.  Jawaban pasti : Perlu.  Hanya saja disesuaikan dengan konndisi tubuh yang secara alamiah mengalami penurunan.  Pada usia di atas 70 bahkan 80  masih ada warga yang melakukan kegiatan olah tubuh. Malah seorang teman mengatakan bahwa olahraga jalan kaki dan juga tennis lapangan menjadi pilihan utama karena tidak ber resiko cidera.

Tentu saja sepakbola, futsal, bulutangkis, volley ball apalagi lari jarak jauh (marathon)  tidak dianjurkan menjadi pilihan olahraga untuk lansia.   Biasanya warga yang gemar olahraga sudah melakukan sejak usia muda.  Kebiasaan olahraga sudah melekat pada diri sehingga bisa dikatakan sebagai satu kebutuhan.  

Malah kalau tidak olahraga mengatakan tubuh terasa pegal pegal atau sakit sekujur tubuh.  Inilah tanda positif olahraga memang sangat di butuhkan walau di susia senja.

Dalam seminggu paling tidak 3 kali olahraga.  Kendala utama adalah cuaca seperti hujan sehingga kegiatan olah tubuh agak terganggu.  Namun melakukan gerakan ringan di dalam rumah (in door) bisa menjadi pilihan agar tubuh tetap berkeringat. 

Melalui olahraga  badan lebih  sehat, kondisi menjadi prima guna melakukan kegiatan sehari hari.  Paling tidak penyakit ringan seperti flu atau batuk batuk tidak akan menyerang olahragawan sejati.

Sumber : dokpri
Sumber : dokpri
Sabtu, 12 Januari 2019 kami dari Tennis Club BHP (Bumi Harapan Permnai) melakukan latih tanding dengan teman teman dari PT Jasa Marga Jakarta. Atas budi baik Bapak Marno pensiunan Jasa marga pertandingan persahabatan terselenggara.  Rata rata peserta berusia manula kecuali hanya beberapa orang yang masih dinas bekerja di pemerintahan atau swasta. 

Seperti biasa ada nuansa silaturahim antar penggemar tenis.  Itulah sebabnya kami sepakat bahwa olahraga tenis itu sebenarnya nomor 3.  Makan makan menikmati kuliner nomor dua sedangkan silaturahim menjadi nomor satu.   

Pemain BHP Club Tennis berkesempatan tanding dr Wim Panggarbesi Dr Zulkifli Amin Pak Viktor Bang Yuswardi Pak Sumarno Mas Bagyo Uda Ifan Fauzan Amin. Sedangkan Pak Haji Hamid mengirim 2 kotak Aqua. Mas Rosyd on job melambaikan tangan dari mobil.

Pemain Jasa Marga antara lain  Mas Bambang Santjahyo, Pak Robert Sitorus,  Mas Djatmiko,  Pak Hery Santoso, Mas K Herry, Pak Suryo Widyasmoro dan Mas Supri.

Inilah motto para petenis lansia, tidak ngoyo yang penting bersuka ria bersua dengan teman teman.  Resep panjang umur ada di lapangan tenis.

Bersebab lapangan tenis di Perumahan BHP Kelurahan Dukuh Jakarta Timur hanya ada satu maka disepakati hitungan main hanya sampai 6 set.  Itupun tidak pakai jus sehingga durasi permainan  bisa dipersingkat.  

Hal ini dimaksudkan agar ada pemerataan sehingga  semua petnis bisa main  2-3 kali.  Soal skore tidak lagi menjadi tujuan utama yang penting adrenalin  agak tertantang karena bertanding melawan pemain baru.

Selain itu selaiknya freindly games atau pertandingan persahabatan maka tidak ada istilah mencari menang.  Oleh sebab itu bermain ganda saja mengingat umur tidak ada main single. .  Sedangkan lawan tanding dicarikan yang selevel agar pertandingan seimbang.  Pak Marno sebagai double agent dalam artian main di BHP dan Jasa Marga sudah paham kualitas atau level para pemain.  Jadilah pertandingan ini benar benar murni persahabatan karena bertemunya pemain dalam kemampuan yang sama.  

InshaAllah Bulan Februari 2019 kami akan bertemu lagi.  Layaknya home and way seperti orang orang olahragawan profesional maka saling undang mengundang menjadi lebih menarik dalam artian ganti suasana.  

Benar sekali kata Mas Herry penenis hebat Jasa Marga, bahwa untuk menghilangkan kejenuhan memang perlukan keluar kandang.  Mencari lawan kemudian menjadi kawan.  Mensana in corpore sano.

Terima kasih kepada sahabat Jasa Marga, Mohon maaf  apabila penerimaan kami seadanya walaupun Pak Viktor sebagai koordinator BHP Tennis Club  sampai tidak tidur bersebab sibuk menyiapkan segala perhelatan tanding tennis.  

Termasuk terima kasih kepada dr Zulkifli Amin atas perkenan menghadiahkan net baru.  Paling tidak menambah semangat petenis  manula BHP untuk semakin rajin berlatih di hari Sabtu dan Ahad pagi.

Salamsalaman

TD

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun