Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengenang 1 Tahun Wafat Brigjen Pol (P) dr Bambang Ibnu Soeparto

29 Desember 2018   20:04 Diperbarui: 30 Desember 2018   13:18 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bada sholat, dua orang pegawai restoran menghidangkan dua nampan sate yang masih berasap. Terlihat gelegak daging sate yang mengundang selera. Satu pinggan sate domba dan satu pinggan sate ayam. Bumbu kecap perpiring tiap orang plus bumbu kacang. Tampak pula terhidang dua piring tongseng. Mulailah kami berlomba menikmati sate domba. Wah rasanya memang maknyus, nikmat sekali, selain daging sate itu lunak justru dalam keadaan panas itulah muncul aroma khas. Tanpa malu malu awak melirik ke Pak BIS dan kami sepakat minta nasi tambuah ciek.

Yes rumus NBI itu sudah melekat pada diri sobat, sehingga diajak makan apa saja asalkan halal dan bersih kami tidak pernah menolak. Sayang sekali hidangan super syedaap kalau tidak dinikmati. Berbekal rumus NBI kami selalu riang gembira menyantap makanan tanpa rasa kuatir.Toh kenikmatan makan itu hanya berlangsung sebentar setelah melewati rongga mulut bercampur air liur kemudian meluncur ke lambung setelah melewati keronggokan, Nimat sepanjang tractus digestivus, begitu kata para dokter polisi.

Pak Haji USA ikutan duduk di meja kami. Kemudian selfie berfoto bersama dengan janji bahwa dokumentasi itu akan di pajang di dinding resto. Benar sekali di dinding resto nampak foto langganan Pak Haji. Foto langanan selebritis dan para pejabat pun bertebaran disana. Ini dia kiat unggulan untuk memikat dan mengikat langganan. Insha Allah setelah lebaran kita makan disini lagi kata Ibu Bambang . Masih ada menu yang belum di cicipi yaitu nasi plus sambel teri. Sekalian nanti melihat foto kami berlima dan pak haji di pampang di dinding Resto Dapur Mamih. Pasalnya Pak Haji ikutan mejeng di foto bukber pamungkas.

Sudah melekat pada diri sobat, sehingga diajak makan apa saja asalkan halal dan bersih kami tidak pernah menolak. Sayang sekali hidangan super syedaap kalau tidak dinikmati. Berbekal rumus NBI kami selalu riang gembira menyantap makanan tanpa rasa kuatir.

Sesungguhnya kenikmatan makan itu hanya berlangsung sebentar setelah melewati rongga mulut bercampur air liur kemudian meluncur ke lambung setelah melewati keronggokan, Nimat sepanjang tractus digestivus, begitu kata para dokter polisi., (P) dr Bambang Ibnu Soeparto

Salamsalaman
TD

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun