Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kata Sambutan Ketua DPR RI Bambang Soesatyo pada Buku "Doea Poeloeh"

1 Desember 2018   17:21 Diperbarui: 2 Desember 2018   17:31 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perjalanan anak manusia dalam hidup dan kehidupan sejatinya adalah rahasia. Satu keyakinan bahwa segala sesuatu telah dan akan terjadi di alam semesta ini tertulis di kitab Lauh Mahfuzd. Hanya Allah SWT yang mengetahui isi kitab itu sedangkan anak manusia membuka lembar demi lembar catatan rahasia itu hari demi hari.

Demikianlah keyakinan nan terpaut dalam Iman menyangkut kehidupan di alam fana terkait maut, jodoh, rezeki dan pertemuan. Namun dibalik itu semua selalu ada lantaran yang di sebut sebagai sunatullah. Kata orang Sunda tidak ada istilah ujuq ujuq segala sesuatu ada jalannya sampai peristiwa demi peristiwa benar benar terjadi.

Bukan sensasi ketika seorang rakyat biasa yang kebetulan seorang penulis bisa bertemu dengan seorang pejabat tinggi tetapi itulah fakta. Perjumpaan dengan Ketua DPR RI Bapak H. Bambang Soesatyo, SE , MBA tercatat dalam rekaman jejak digital Kamis, 28 November 2018 di Gedung Nusantara III DRP RI Senayan.

(dok. pribadi)
(dok. pribadi)
Seandainya mengikuti prosedur sistem birokrasi maka bisa dipastikan akan sangat sulit bertemu dengan Pejabat sekelas Presiden RI. Artinya harus ada kepentingan spesial kenapa ingin bertemu. Tentu saja jalur yang akan dilalui sangat panjang sekali dan perlu waktu disamping kemungkinan di tolak atau diterima.

Alhamdulillah kitab itu telah terbuka, diawali tawaran menghadiri acara Bedah Buku Bapak Ketua DPR RI berjudul Dari Wartawan Ke Senayan. Tawaran datang dari Mas Ananto Fajar tetangga di Perumahan Bumi Harapan Permai (BHP) Kelurahan Dukuh Jakarta Timur. Tentu saja tawaran tersebut saya sambut dengan riang gembira  pasalnya pada setiap acara bedah buku ada keterkaitan emosional  antara sesama journalist.

Seperti biasa ketika menerima hadiah buku saya menulis Resensi. Pada dasarnya resensi adalah apresiasi atas terbitnya satu buku ditilik dari segala sisi sekaligus media promosi atas kehadiran buku baru. Melalui Mas Ananto resensi tersebut mendapat apresasi Bamsoet (demikian panggilan akrab sahabat sesama Alumni SMP 49 dan SMA 14 Jakarta Timur).

(dok. pribadi)
(dok. pribadi)
Sesungguhnya kehadiran Kata Sambutan dan Endorsmen pada setiap penerbitan buku memiliki nilai tambah (add value). Kata Sambutan bisa diberikan oleh Pejabat, teman, sahabat, keluarga dalam keterkaitan isi buku. Terdapat tulisan singkat Bapak Prabowo Subianto berupa apresiasi terbitnya buku Prabowo Presidenku. Buku Magnet Baitullah mendapat endorsmen dari Habib Umar Bin Ahkmad Al Hamid dan KH Cholil Nafis.

Demikian pula buku Kasidah diberi Kata Sambutan oleh Uni Husna Darwis Binti Haji Dahlan Bundo Kandung Peto Kayo. Sedangkan buku Jalan Jalan diiringi oleh Kata Sambutan Penulis Produktif sobat Yanuardi Syukur. Bang Ulish Anwar seorang Publik Speaking Profesional bersedia memberikan Kata Pengantar di buku Sebelas. Miss Mable Huang Manajer UC News Web mengapresiasi Buku Dua Belas dalam Kata Sambutan singkat.

Angan angan terwujud ketika Buku ke -20 yang akan diterbitkan Desember 2018 berjudul Doea Poeloeh mendapatkan Kata Sambutan Bapak Ketua DPR RI H. Bambang Soesatyo, SE, MBA. Bisa jadi inilah penghargaan tertinggi yang saya terima dalam rasa syukur tak terhingga. Mas Ananto begitu gigih memperjuangkan melalaui Ibu Novi Sekretaris Ketua DPR RI agar kami dari BHP bisa terjadualkan bertemu Bapak Bamsoet.

(dok. pribadi)
(dok. pribadi)
Walaupun menunggu cukup lama bersebab Ketua DPR RI sedang memimpin rapat dan menerima sedemikian banyak tamu namun waktu tunggu itu terasa nyaman ditemani kopi hangat. Kami berada di ruang kerja berukuran 8 x 8 meter bernuansa kerakyatan ditengarai design  interior sederhana namun anggun dihiasi dokumentasi foto dan souvenir dari manca negara.

Kami berlima, Mas Ananto, Bapak Amier Hartono, Mas Sadya Pudja dan Putra Bais mendapat kesempatan bertemu pukul 15.00. Bapak Ketua DPR RI berbusana baju putih lengan panjang tampak tetap segar dan semangat. Menyapa dan bersalaman akrab penuh perhatian. Inilah pertama kali bertatap muka dengan seorang Pejabat Tinggi berkendara dinas RI-3 yang super ramah, rendah hati dan hangat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun