Akhirnya saya berkesimpulan percuma memaksa mereka.  Biarlah hari itu tidak mendapatkan hak kartu gratis. Kemudian  teringat dengan ungkapan jaman jahiliyah terkait kualitas pelayanan publik di negeri ini. "Kalau bisa di persulit kenapa harus di permudah"  Fakta, inilah  kualitas pelayanan publik buruk  yang masih bercokol di kepala oknum birokrat.  Kenapa tidak disederhanakan saja, toh bukti lain tanpa resi sudah cukup kuat. SMS di ponsel dan copy KTP ditambah surat pernyataan tanda terima sudah cukup sebagai pengganti resi.
Point yang ingin disampaikan disini adalah bahwa pelayanan publik di era reformasi sudah harus menerapkan akuntable dan transparansi. Â Memberikan kenyamanan kepada konsumen adalah kewajiban penyedia pelayanan publik terutama yang menyangkut birokrasi. Â Walaupun sudah diberi tahu manula membawa resi, bisa jadi tanda terima itu sudah hilang alias ketelisut entah kemana, maklum sudah sangat sepuh. Â Apalagi jarak antara pendaftaran dan pengambilan kartu cukup lama yaitu 1o Bulan.
Oleh karena itu untuk pelayanan kedepan apabila ada manula yang tidak membawa tanda terima / resi, Â tolong oh tolonglah dilayani dengan baik. Â Jangan lagi beliau disuruh mondar mandir ke polsek minta surat keterangan kehilangan Kasihan.Â
Perlu perhatian khusus mengingat orang orang tua sangat beresiko berada di jalan raya. Â Trans Jakarta saya rasa sudah cukup baik di sektor pelayanan Bus sehingga tidak terlalu sulit mengubah jargon "kalau bisa di permudah kenapa harus di persulit.
Salamsalaman
TD
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H