Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Pencak Silat dari Asian Games 2018 Menuju Olimpiade Jepang 2020

28 Agustus 2018   07:30 Diperbarui: 28 Agustus 2018   09:16 625
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pergelaran Asian Games 2018 sayang kalau dilewatkan begitu saja. Event olahraga terbesar kedua dunia ini diselenggarakan di Indonesia khususnya di kota Jakarta dan Palembang. Oleh karena itu sangat beruntung bagi warga yang berkediaman di 2 kota tersebut  bisa menyaksikan berbagai jenis olahraga tanpa mengeluarkan dana terlalu besar.

Selain itu malu pula awak bila tidak berkesempatan hadir disalah satu saja pertandingan. Malu kepada diri sendiri dan juga kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia mengapa tidak beranjak dari depan TV guna menyempatkan diri hadir langsung di salah satu veneu. Lihat saja betapa besar perhatian seluruh penduduk Indonesia yang datang dari berbagai propinsi menyengaja diri hadir di senayan dan lain ini lapangan pertandingan dengan segala pengorbanan.

Di samping itu catatan sejarah penyelenggaraan Asian Games bisa jadi baru akan terulang 30 tahun kemudian di Indonesia. Masa' dilewati begitu saja. Apalagi awak memiliki hajad menerbitkan buku sampai 40 buah. Tentu nanti timbul pertanyaan dari anak cucu keponakan "Mengapa di buku Datuk tidak akan cerita tentang Asian Games 2018". Itulah beberapa alasan logis kenapa awak hadir di Arena Pencak Silat Taman Mini guna membuktikan cinta tanah air. Begitu.

Koleksi Pribadi
Koleksi Pribadi
Senin, 27 Agustus 2018 awak sudah diatas Gokar. Jarak tempuh 2 Kilometer dengan argo 12.000,- perak dari rumah di Bumi Harapan Permai Jakarta Timur ke Padepokan Pencak Silat Kawasan Taman Mini Indonesia Indah. Inilah alasan logis mengapa memilih menyaksikan pertandingan Pencak Silat karena lokasi tidak begitu jauh dari kediaman,

Sebenarnya jauh jauh hari awak sudah berencana dengan beberapa teman untuk menonton Asian Games. Namun beberapa halangan terutama usia, kedua jarak yang jauh serta beberapa kendala lain maka pilihan jatuh ke ajang pertandingan Pencak Silat. 

Semoga sebelum Asia Games berakhir masih ada kesempatan menonton pertandingan lain, kalaupun tidak ya cukuplah di depan tivi saja. Paling tidak sejarah olahraga ini tidak dilewatkan begitu saja.

Siap mental tidak kebagian karcis mengingat pertandingan sudah mencapai babak final. Untunglah ketika mendekati loket penjualan tanda masuk masih tersedia karcis walaupun di sana tertulis karcis habis.

 Rp 100.000,- harga sebuah tanda masuk melewati pintu seleksi barang terlarang dan berjalan kaki cukup jauh guna mencapai pintu masuk sesuai arahan panitia yang tak lepas dari senyum manis.

Koleksi Pribadi
Koleksi Pribadi
Seketika awak terkesima, wah ramai sekali apakah bisa dapat tempat duduk. Seorang panitia mengarahkan ke bagian atas "di sana masih ada 1 tempat duduk kosong,". Alhamdulillah  awak membuat sejarah untuk diri sendiri hadir di Asian Games 2018. Baru saja terdengar gemuruh penonton menyanyikan lagu Indonesia Raya sebagai tanda kehormatan bagi emas pertama Pencak Silat.

Di sana terlihat satu regu anggota berseragam dengan tegap dan rapi menggerek bendera Merah Putih. Seluruh penonton berdiri menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya sekeras kerasnya. Di monitor televisi besar terlihat sang juara meneteskan air mata. Kemudian dilanjutkan penyerahan  medali oleh Ketua Inasgoc Erick Thohir serta boneka ikon Asian Games.

Awak duduk besebelahan dengan seorang wartawan dan seorang mantan atlit pencak silat. Lengkaplah informasi pertandingan. Sang wartawan dengan teliti mencatat score penampilan setiap peserta Manca Negara sedangkan teman disebelah kanan mengisahkan tentang seluk beluk Pencak Silat. Awak tak hendak melaporkan tentang pencak silat secara teknis namun satu kebanggaan bahwa olahraga bela diri khas Indonesia memang patut di pertandingan pada level Kejuaraan Dunia.

Koleksi Pribadi
Koleksi Pribadi
Panitia boleh di beri jempol bersebab mampu menyuguhkan event tingkat internasional secara professional. Tentu persiapan sudah sangat matang sehingga pertandingan demi pertandingan berjalan lancar dan tertib. 

Suasana dalam gedung semakin meriah ketika pesilat Indonesia tampil diatas pentas, tepok tangan memberikan semangat tak henti henti sementara suara medu Via Vallen menyemarakkan Padepokan Pencak Silat Taman Mini.

Di tempat duduk kehormatan terlihat Menpora, Menpan RB yang juga menjabat sebagai Ketua Kontingen Indonesia serta Bapak Edy Prabowo Manajer Tim Pencak Silat Indonesia. 

Tim Juri ada lima menggunakan peralatan komputer dalam penilaian. Dari lima penilaian selalu di coret 2 hasil penulaian karena terlalu tinggi dan terlalu rendah atau nilai sama. 3 nilai di total kemudian itulah nilai final atlit pencak silat di tampilkan pada scorring board.

Cukuplah 2 sessi pertandingan awak saksikan selama dua jam. Segera beringsut pelan pelan menginggalkan arena. Rencana akan menonton semi final bulutangkis via televisi. 

Pukul 12.30 setelah melihat sana sini lingkungan Padepokan Pencak Silat awak merasakan seperti berada di luar negeri. Banyak bersua dengan orang asing dan suasana olahraga kelas dunia terasa benget disini. Mulai dari wartawan, panitia dan penonton dan penjual assesoris menampilkan diri secara professional.

Sumber dokumentasi : Bola
Sumber dokumentasi : Bola
Pertandingan Pencak Silat disaksikan dunia. Dari sisi penyelenggaraan sudah sangat profesional demikian pula dengan jumlah peserta. Bisa jadi event bela diri Indonesia ini bisa dipertimbangkan untuk di masukkan dalam agenda olahraga setingkat Olimpiade. Seperti juga olahraga bela dari manca negara seperti Jepang, Korea, China dan Amerika maka Indonesia dan Negara Asean wajib memperjuangkan agar di ajang Olimpiade Pencak Silat dipertandingkan atau paling tidak diperkenalkan (ekshibisi).  

Seperti juga di beritakan Bola.com, Jakarta - Atlet pencak silat putri Indonesia, Puspa Arumsari, berhasil meraih medali emas Asian Games 2018 dari nomor seni tunggal putri di Padepokan Pencak Silat, TMII, Jakarta, Senin (27/8/2018). Puspa kini berharap pencak silat naik level dan menembus ajang Olimpiade. "Saya sangat berharap bisa tampil di olimpiade. Harapan saat ini bisa menampilkan Pencak Silat di Tokyo 2020 nanti walau hanya ekshibisi," ujar Puspa.

Alhamdulillah dalam 1 hari atlit pencak silat mempersembahkan 8 medali emas. Pencapaian luar biasa dan secara tidak langsung sumbangan Medali Emas Pencak Silat melampaui target nasional. Tercatat Indonesia berhasil mendapat 22 medali emas berada di rangking 4. Semoga perolehan medali  bertambah terus. Indonesia berhasil sebagai tuan rumah yang ramah dan rapi juga diikuti dengan pretasi atlit Indonesia.  Peraih Medali Emas layak mendapat hadiah 1.5 milyard dari Menpora.

Salamsalaman

TD

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun