Sekali lagi entahlah. Kemiskinan itu semakin mempurukan dhuafa ketika kebutuhan dasar sandang pangan dan papan semakin menjadi barang mewah.
Tidak usyahlah bicara dulu tentang pendidikan dan kesehatan. Selama rakyat jelata masih berjuang mengisi kampong tengah (baca: perut) maka dua kebutuhan itu jangan lagi ditawarkan kepada orang miskin. Selaiknya pemerintah berkuasa berupaya meningkatkan harkat kehidupan rakyat miskin dengan menyediakan sandang, pangan dan papan yang murah terjangkau.
Hanya itu saja yang diharapkan. Tidak muluk muluk permintaan rakyat. Mereka tidak peduli siapa Presiden Republik Indonesia, mereka tidak peduli siapa Gubernur, Bupati dan Camat termasuk Lurah. Rakyat hanya bermimpi kemerdekaan sejati yang bermuara pada ketersediaan sandang pangan dan papan menjadi hak mereka. Â
Ibarat penumpang gerbong kereta api, para penumpang tidak tahu siapa masinis, yang terpenting mereka selamat sampai di tujuan. Demikianlah kini Pak Jokowi menjadi masinis NKRI, apakah rakyat peduli dengan kerja kabinet ketika kehidupan mereka tetap tak beranjak dari garis kemiskinan?
Salamsalaman
TD
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H