Nama Buku : Arief Effect, Setahun Revolusi Senyap di Dapur Polri
Penulis : Farouk Arnaz
Penerbit : Diandra Kreatif
Jumlah Halaman : 192
ISBN : 978-602-336-637 -- 8
Kata Pengantar : Kapolri Jendral Polisi Prof H. Â Muhammad Tito Karnavian, PhD
Waktu Terbit : Maret 2018
Penulis buku Farouk Anaz mengkisahkan sepak terjang Irjen Pol Arief Sulistyanto M.Si dalam kapasitas sebagai Asisten Sumber Daya Manusia Kepolisian Negara Republik Indonesia. Sepak terjang berupa revolusi senyap melakukan perubahan mind set dan culture set sejak menjabat 14 Februari 2017 sampai buku diterbitkan.
Buku setebal 192 halaman dibagi dalam 10 Bab ditulis dengan cara bertutur kronologis sistematis sampai disimpulkan kenapa buku di beri tajuk Arief Effect. Â Disadari atau tidak dalam perubahan budaya organisasi diperlukan dimensi waktu bergantung kepada konsistensi pelaku perubahan beserta jajaran. Â Waktu adalah sebilah pedang tajam yang bisa mampu membuat perubahan seketika ataupun gagal ketika tidak ada dukungan dari Pimpinan teras atas.
Kapolri Jendral Tito mengatakan dalam kata sambutan bahwa pemilihan Irjen Drs. Arief Sulistyanto M.Si  "Saya mengambil keputusan harus mencari seorang perwira tinggi yang bersih, tegas dan cerdas untuk menjadi Asisten Sumber Daya Manusia (as SDM) yang merupakan pajabat tertinggi Polri mengelola Personel Polri " (halaman 6). Inilah bentuk dukungan moral Pimpinan dalam artian memberikan keleluasaan kewenangan melakukan revolusi mental sesuai dengan peraturan perundangan berlaku.
Penulis memaparkan rekam jejak Arief sejak perwira muda sampai mendapat pangkat perwira tinggi. Â Rekam jejak bersih dijamin tidak menjadi beban ketika melakukan perubahan apalagi tidak pernah berdinas di SDM. Arief merasa hal itu ada berkahnya, dia tak terkontaminasi, dia masuk untuk memotong yang jelek jelek. (halaman 35). Â Ibarat menyapu maka posisi Arief adalah sapu yang bersih sehingga tanpa tedeng aling aling berani melakukan penindakan tegas kepada siapa saja yang patut di duga melakukan pelanggaran. Â
 As SDM tidak bisa bekerja sendiri, oleh karena pada tahap awal membenahi lingkungan internal SDM Polri. Hanya butuh 1 x 24 jam bagi Arief mengirim pesan bahwa sudah saatnya SDM Polri berubah. Arief mengumpulkan seluruh pejabat di lingkungan SDM dengan tegas mengatakan " Saya katakan proses pelaksanaan rekrutmen anggota Polri yang saat ini berlangsung agar dilakuan secara objektif dan jujur.  Seluruh proses harus clear and clean jangan ada penyimpangan seperti yang selama ini menjadi rumor di massyarakat " (halaman 61).
Pendekatan Agama di utamakan Arief untuk membentuk personil SDM berkualitas, bermoral, jujur dan penuh tanggung jawab. Langkah pertama di jajaran SDM terlibat rekrutmen di wajibkan mengucapkan ikrar dan bersumpah untuk tidak berbuat korupsi, kolusi, nepotisme.  Selain diucapkan, sumpah dituangkan secara tertulis pada pakta integritas  lalu ditanda tangani. Jendral Arief menyadari dia tidak bisa mengawssi anak buah selama 24 jam jadi wajar berupaya mendekatkan mereka kepada Tuhan. (halaman 63)
Sabtu, 24 Februari 2018 Bedah Buku Arief Effect diselenggarakan di Lantai 4 Gedung Perpustakaan Nasional Gambir Jakarta Pusat.  Cukup banyak undangan hadir berserta para pembahas kondang tingkat nasional baik dari kalangan Pers maupun DPR serta Kompolnas dan tentu Penulis Farouk Arnaz.  Satu hal menarik adalah sisi humaniora ketika Istri dan Putra AS SDM Polri dimintakan pendapat terkait sosok yang sedang diperbincangkan.  Luar biasa, dibelakang  Perwira Tinggi Polri hebat terdapat Bhayangkari yang tidak terkontaminasi life style hedoisme.
Effect Arief baru akan terasa 10 - 20 tahun kemudian ketika hasil produk rekrutment Akpol dan Bintara serta Perwira Sarjana berkiprah melayani masyarakat.  Semoga Anggota Polri itu  tidak terkontaminasi di jajaran budaya Polri .  Inilah tantangan pembenahan Polri yang harus digerakkan secara simultan dan menyeluruh pada sektor pelayanan, perlindungan dan pengayoman masyarakat dalam penegakan hukum dan kamtibmas.
Semoga kunjungan Kapolri dan jajaran ke Negara Georgia bisa dijadikan referensi bahwa  Institusi Polisi bisa dibenahi. Ketegasan dan keberanian membersihkan sektor hukum dari praktik koruptif adalah salah satu kunci kemakmuran Georgia (halaman 176).  Ujung dari visi Jendral Tito : terpercaya bukan hanya angan angan tetapi menjadi kenyataan berbekal dari gerakan kesuksesan revolusi kultural di tubuh Polri.  Â
Arief tidak boleh berhenti di titik SDM.  Ada tugas memotong waktu yaitu berupa kewenangan Promoter di jajaran Reserse, Lantas dan sektor yang langsung menyentuh kebutuhan masyarakat.  Untuk itu kapasitas seorang Irjen Pol Drs Arief Sulistyanto M.Si bisa ditingkatkan menjadi lebih tinggi guna mengurai simpul pelayanan Polri yang masih saja dikeluhkan masyarakat. Kenapa tekad The Guardians SDM Polri dengan motto kalau bersih kenapa risih, kalau sah kenapa harus resah kalau benar tidak usah gentar  di tularkan ke 400.000 Personil Polri.
Salamsalaman
TD
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H