Sebuah istilah baru yang cukup membingungkan kembali membuat warga menggerutkan dahi. Anda pahamlah semua apa itu istilah membingungkan kalau bukan Hoax Membangun. Lama awak berpikir sampai merenung, "apa itu hoax membangun?" Dua kosa kata yang berbeda makna antara negatif dan positif. Hoax dimaknai sebagai salah satu hal yang buruk bahkan nyaris menghebohkan, sedangkan membangun justru dipahami sebagai kegiatan positif mengarah tindakan produktif.
Seperti diberitakan KOMPAS.com - Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Djoko Setiadi mengatakan, lembaganya akan turut berperan untuk membasmi hoax yang banyak bertebaran di media sosial. Hal ini disampaikan Djoko usai dilantik oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Rabu (3/1/2018).Â
"Tentu Hoax ini kita lihat, ada yang positif dan negatif. Saya imbau kepada kawan-kawan, putra-putri bangsa indonesia ini, mari sebenarnya kalau Hoax itu Hoax membangun ya silakan saja," kata Djoko.Â
"Tapi jangan terlalu memprotes lah, menjelek-jelekkan lah, ujaran-ujaran yang tidak pantas disampaikan, saya rasa pelan-pelan dikurangi," kata dia.
Paling tidak istilah hoax membangun serta merta telah menjadi bahan lucu-lucuan di media sosial. Salah satu contohnya seperti:
"You berhenti membangun rumah karena kehabisan dana maka boleh kirim pesan ke WA berisi pesan hoax membangun"Â
" Lupa membangunkan teman agar tidak kesiangan juga boleh di kategorikan sebagai hoax membangun.Â
"Ingin menulis tentang kritik membangun, ech salah menjadi hoax membangun"
Ya sudahlah toh sudah direvisi dan beliau sudah minta maaf. Paling tidak netizen yang tadinya tidak begitu memperhatikan ketika beliau di lantik di Istana oleh Presiden Jokowi kini menjadi paham, "Oh ada pejabat baru toch". Itu saja kalau berita mau disederhanakan.Â
Awak sendiri tak paham apakah ini salah satu strategi berupa kecerdasan pura-pura salah kata atau ada lain maksud melontarkan hoax membangun. Fakta tak terbantahkan hoax membangun lantas menjadi viral dan terkenal di kalangan warganet.
Sebenarnya ada juga istilah yang dulu sangat populer yaitu Kritik Membangun. Dua kosa kata ini saling menguatkan dan dapat diterima akal sehat. Kritik boleh dilontarkan asalkan memberikan solusi. Menyampaikan sesuatu atas kebijakan publik yang dianggap tidak sesuai dengan akal pikiran pribadi boleh saja tetapi tolong dong sampaikan juga jalan keluar. Sampaikan kritik membangun bukan sekedar ngomel karena disitulah letak marwah kesejatian seorang ilmuan.