Pertama,  selamat untuk Bapak Anies Baswedan dan Bapak Sandiaga Uno  menjabat sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta periode 2017 - 2022.  Kedua, sebagai warga yang telah bermukim 37  tahun di kawasan ini siap mendukung sepenuhnya kepemimpinan anda berdua  sesuai dengan kapasitas dan kemampuan awak yang terbatas.
Ketiga, awak  menyadari bahwa memimpin kota berpenduduk 10 juta bukan hal yang mudah  bersebab beragamnya penduduk mencari nafkah disini.  Heterogenitas warga  tentu saja dengan beragam kemauan dan kebutuhan menyangkut keselarasan  dan kenyamanan kehidupan sehari hari. Oleh karena kami paham tuntutan  itu tidak akan segera bisa terpenuhi secara optimal,  perlu toleransi dalam bentuk  kesabaran warga mengingat ruwet permasalahan di Ibukota.
Paling tidak  ketika tidak sanggup ikut membantu membangun kota Jakarta, awak berjanji  kontribusi dalam doa. Satu hal yang perlu di jelaskan disini ketika  ada warga tidak bisa membantu diharapkan tidak terniat sedikitpun menganggu proses  berjalannya upaya mensejahterakan warga sesuai Program Kerja Bapak  Gubernur. Tentu saja awak berharap sahabat sahabatku warga DKI yang  tadinya tidak memilih Anies Sandi bisa bersikap elegan seperti ini.
Apabila  diibaratkan kota Jakarta seperti Kapal Besar dengan jumlah penumpang  seabrek abrek maka sang Nahkoda kosentrasi penuh mengemudikan sauh agar  kapal dapat berjalan dengan lancar. Bisa jadi ada kemungkinan lambung  kapal bocor karena sesuatu sebab baik disengaja atau tidak disengaja  oleh oknum tertentu. Oknum tersebut tidak sadar bahwa dia pun akan ikut  tenggelam. Kebocoran harus segera di tambal agar kapal tidak karam.  Inilah filosofi kehidupan yang perlu disadari oleh semua warga bermukim  dalam satu wilayah agar saling membantu bergotong royong mengikuti azas  kehidupan nenek moyang. Keselamatan, kenyamanan dan keamanan bisa  diciptakan dalam tanggung jawab bersama.
Gubernur Jakarta bukan pemimpin salah satu kelompok warga saja, tetapi beliau adalah Gubernur seluruh warga Jakarta.  Pilkada sudah selesai sebagai proses demokrasi. Pemahaman Demokrasi Pancasila mengamanatkan kepada setiap rakyat agar keberpihakan tidak berlanjut setelah terpilih Gubernur yang baru.  Inilah pemahaman demokrasi yang benar dan juga harus disikapi secara jujur, jiwa besar  dan tanggung jawab baik oleh rakyat maupun  Gubernur itu sendiri bahwa dirinya adalah pelayan dari setiap warga. Tugas pertama Gubernur Anies Baswedan adalah merajut kembali nan terserak, mempersatukan kembali seluruh warga untuk bersama membangun jakarta sebagai kota idaman.Â
Satu hal lagi perlu  diingat bahwa seberapa kuat dan pintar serta cerdas seorang pemimpin dia  tidak bisa bekerja sendiri. Keterbatasan tenaga dan pikiran serta waktu  mewajibkan Gubernur dan Wakil Gubernur memberdayakan setiap orang  perorang terutama Pegawai Negeri Sipil (PNS) . Ketauladanan bekerja keras harus  menular ke seluruh anak buah guna menuntaskan setiap program kerja yang  baru tercapai 41 %. Saat ini sudah memasuki minggu ke tiga Oktober  2017, masih ada sisa waktu dua setengah bulan menuntaskan kerja Gubernur  lama agar pada akhir tahun pencapaian kinerja bisa mencapai target  100%..Â
Bagus juga sikap Anies dan Sandi bertekad bulat  menuntaskan sisa pekerjaan seperti yang telah tercantum di APBD. Nanti  pada tahun anggaran 2018 Visi dan Misi Gubernur Jakarta bisa  dilaksanakan secara maksimal guna memenuhi janji janji kampanye. Oleh  karena itu segenap aparat Pemda DKI Jakarta di setiap lini tampaknya  harus kerja lembur menjelang akhir tahun 2017 sebagai pembuktian diri  bahwa kepemimpinan Gebernur baru bukan sekedar orasi tetapi lebih kepada  eksekusi program kerja.
Point yang ingin awak sampaikan disini  adalah bahwa siapapun anda yang berpenghidupan di kota jakarta ada  baiknya berkontribusi menciptakan kota ini menjadi kota aman, nyaman,  bersih dan beradab serta bahagia sejahtera. Sekecil apapun sumbangan warga  jakarta akan memiliki dampak positif ibarat anak panah yang di lepaskan  dari busur menembus tepat di tengah lingkaran sasaran. Namun apabila masih ada warga yang tidak bisa  melepaskan diri dari rasa kecewa akibat Pilkada ada baiknya tetap tenang tenang saja  seperti biasa dan sikap seperti itu sudah baik untuk kita semua.
Salamsalaman
TDÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H