Awak memang hobby berpantun. Â Hampir setiap hari menayangkan pantun di media sosial. Â Pantun disesuaikan dengan suaana hati dan kondisi lingkungan sekitar. Â Terkadang pantun itu bersahut dari sobat satu hobby. Â Bukan karena keturunan melayu , namun memang begitulah darah yang mengalir dari Ibunda Hj Kamsiah Binti Sutan Mahmud (Almh) memudahkan awak dalam sekejab merangkai kata.Â
Tidak juga sekejab paling tidak pantun itu ada memiliki pakem.  Kata orang melayu ada untaian kata yang dibentuk menjadi kalimat dalam empat baris .  Mak mengatakan janganlah satu baris kata mu lebih dari empat  kata.  Rumus yang kedua susunlah kata di akhir tiap baris berbunyi sama terutama pada baris satu dan tiga serta baris dua dan empat.  Dua baris pertama merupakan kata kias sedangkan  baris ke 3 dan 4 merupakan maksud atau isi dari pesan yang ingin disampaikan.
Berkait dengan rencana Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Jami An Nur, sobat awak HM Suhardjo Ketua Masjid sebelah menyindir " mentang mentang Ketua Masjid suka berpantun maka di undanglah Ustad Taufikurrahman."  Ahai Pak Haji memperhatikan juga ya.  Syukran Katsiro ji."  Ya Ustadz Taufiqqurahman ini memang terkenal gemar  berpantun ketika menyampaikan Tausyiah.  Bukan suatu kebetulan Ustazd Pantun kami undang untuk memberikan ceramah pada hari Ahad 5 Februari 2017 tetapi semua berangkat dari hasil musyawarah untuk mufakat.Â
Beberapa jamaah mengusulkan : " Pak Ketua kali ini kita upayakan Ustazd penceramah dari luar negri."  Maksudnya bukan luar negeri sono di luar batas nusantara.  Ustazd yang di maksud memiliki kriteria pernah masuk tipi.  Wah boleh juga jadi siapa ya.  Akhirnya muncullah usulan Ustazd Taufikurahman.  Kami layangkan surat permintaan kiranya berkenan hadir di Masjid Jami An Nur.  Berhubung ustazd terkenal maka soal waktu Beliau yang menentukan.  Di sesuai kan  dengan jadual yang telah terussun rapi satu tahun kedepan.
Untunglah ada ustazd Ali Pancasona kerabat Ustazd Pantun sehingga komunikasi berjalan lancar.  Alhamdulillah  Beliau bersedia hadir di waktu yang sudah disepakati,  Dua minggu sebelum hari H dipasang spanduk besar.  Disana tercantum foto Habib Umar Bin Ahmad Al Hamid dan Ustazd Pantun.  Panitia menyiapkan segala alat peralatan agar acara berlangsung khidmad dan meriah.  Anak anak hadroh dipesan agar tampil lebih bersemangat bersebab Acara Maulid merupakan  agenda tahunan  Istimewa di masjid kami.
Acara akan di buka oleh pembacaan ayat suci Al Qur'an.  Ustazd Fadhil Imam Rawatib dan Guru Ngaji telah menyapkan qori dan qoriah anak anak kolong.  Anak anak anggota Polri  yang tengah belajar membaca AlQur;an akan ditampilkan sebagai bentuk penghargaan dan pemberi kesempatan agar generasi penerus pemakmur masjid telah terbiasa hadir di depan umum.  Awak selaku Ketua di dapuk menyampaikan kata sambutan.  Kali ini awak telah menyusun rangkaian pantun menyambut kehadiran sang ustazd pantun.
Â
telah  terjuntai si daun janur
petanda pernikahan di kampong kamiÂ
selamat datang di Masjid Jami An Nur
Semoga khidmad acara Maulid Nabi.
Â
Mari sobat hadir di Masjid kami, dengan senang hati kami menunggu kedatangan para tetamu.  Lihatlah Masjid Jami An Nur yang bermenara seperti Masjid  Nabawi Madinah. Dibagian dalam Masjid sobat akan menyaksikan 4 buah tiang yang di desain serupa dengan tiang Raudhah.  Selain itu motto masjid Shalat fardhu Seramai Shalat Jum'at akan anda rasakan disini. Sobat akan melihat pula kotak ajaib yang mampu memberikan santunan setiap bulan untuk anak yatim dan dhuafa.  Kemudian tentu buku Magnet Baitullah akan pula di pamerkan sebagai bukti alibi upaya memakmurkan Masjid.Â
Masjid Jami An Nur didirikan Tahun 1962. Terletak di Jalan Raya Bogor KM 21 Kelurahan Rambutan RW 05 Asrama Polisi Polsek.Ciracas Jakarta Timur. Masjid berusia 55 Tahun ini terletak strategis di pinggir jalan raya dengan area parkir cukup luas. Inilah Masjid transit terbaik dan ternyaman bagi para musafir guna menegakkan Shalat Wajib sebelum melanjutkan perjalanan.
Semoga acara Maulid Nabi berjalan lancar dan khidmad.  Inilah prosesi ritual secara rutin setiap tahun kami selenggarakan.  Nabi Besar Muhammad SAW merupakan  Nabi terakhir yang membawa risalah kedamaian dunia.  Rasulullah merupakan contoh teladan terbaik tiada duanya.  Kepemimpinan Nabi Muhammad SAW di warnai dengan sikap dan sifat Shidhieq, Tabligh, Amanah dan Fatonah (STAF) patut kita contoh dalam kehidupan sehari hari.
Sepuluh hari menjelang Pilkada Daerah Khusus Ibukota waktu yang tepat berhimpun di Baitullah untuk merapatkan barisan agar kelak nanti Kota  Jakarta aman , nyaman, sejahtera dan damai.  Insya Allah.
Salamsalaman
TDÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H