Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Demokrasi, Diskriminasi dan Toleransi; Semua Ada di Sini

31 Januari 2017   23:05 Diperbarui: 1 Februari 2017   06:32 3430
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : http://fromnothing-something.blogspot.co.id/

From Nothing to Something

Arti Bhinneka Tunggal Ika adalah berbeda-beda tetapi satu jua yang berasal dari buku atau kitab sutasoma karangan Mpu Tantular / Empu Tantular. Secara mendalam Bhineka Tunggal Ika memiliki makna walaupun di Indonesia terdapat banyak suku, agama, ras, kesenian, adat, bahasa, dan lain sebagainya namun tetap satu kesatuan yang sebangsa dan setanah air. Dipersatukan dengan bendera, lagu kebangsaan, mata uang, bahasa dan lain-lain yang sama. Itulah arti dari tiada menjadi ada from nothing to something Indonesia Raya.

Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari beribu-ribu pulau dimana setiap daerah memiliki adat istiadat, bahasa, aturan, kebiasaan dan lain-lain yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya tanpa adanya kesadaran sikap untuk menjaga Bhineka tunggal Ika pastinya akan terjadi berbagai kekacauan di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dimana setiap oarng akan hanya mementingkana dirinya sendiri atau daerahnya sendiri tanpa perduli kepentngan bersama.

Bila hal tersebut terjadi pastinya negara kita ini akan terpecah belah. Oleh sebab itu marilah kita jaga bhineka tunggal ika dengan sebaik-baiknya agar persatuan bangsa dan negara Indonesia tetap terjaga dan kita pun haruslah sadar bahwa menyatukan bangsa ini memerlukan perjuangan yang panjang yang dilakukan oleh para pendahulu kita dalam menyatukan wilayah republik Indonesia menjadi negara kesatuan.

Peran Pemimpin

Kita boleh berbeda namun keberadaan di dunia ini adalah satu amanat murni dari Tuhan Yang Maha Kuasa karena sesungguhnya perbedaan itu adalah satu takdir yang bersifat final yang tidak perlu di bahas lagi. Namun itulah kehidupan, manusia tidak terlepas dari nafsu yang di komandoi  oleh syetan nan di rajam.  Kelemahan iman sangat berpotensi mempermasalahkan demokrasi, diskrimniansi yang berujung munculnya waham intolerasi dalam pergaulan anak manusia.

Ketika hal itu terjadi  tidak bisa dihindari muncul paham paham aneh yang berujung pada perbuatan menyalahi kaedah kehidupan normal.  Inikah cikal bakal dari korupsi, kolusi, nepotisme,  tindak criminal melanggar hukum sampai kepada terorisme.  Ketika para penguasa lalai maka berlakulah hokum siapa menanam dialah menuai. Pemimpin yang gagal paham tentang demokrasi dan diskriminasi cendrung intoleransi.  Sikap ini menyuburkan paham paham yang ber tentangan dengan Pancasila dan UUD 45.  

Point yang ingin saya sampaikan disini adalah bahwa Sikap Terpuji Toleransi bisa dimiliki oleh setiap anak manusia ketika pembelajaran dari rumah tangga, pendidikan  dasar sampai ke perguruan tinggi memberikan pemahaman yang benar tentang makna sejati demokrasi dan diskriminasi.   Memang tidak semua rakyat bisa mengecap dunia pendidikan justru  disinilah letak peran para pemimpin negri ini untuk memberikan tauladan kehidupan yang melindungi, mengayomi dan melayani rakyat sehingga tercipta suasana nyaman, aman dan tenteram bagi seluruh anak negeri.

 Wallahu alam bi sawab.

Salamsalaman

TD

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun