Resolusi yang kedua menyangkut Indonesia raya. Â Awak secara pribadi dan sebagai warga Negara memilikimharapan semoga Indonesia terhindar dari perpecahan, Â Bibt perpecahan itu sudah mulai tampak di negeri ini pada dekade 2 tahun terakhir. Â Berharap para tokojh nasionalsebagai warga panutan mempunyai visi wawasan nusantara dan ketahanan nasional sehingga bisa menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Â Bisa jadi resolusi ini merupakan reperesntasi dari seluruh rakyat Indonesia yang meginginkan hidupm damai, tenang, naman dan nyaman serta jauh dari kekisruhan antara umat ber agama , pertikaian Ras, Suku dan antar golongan. Amin Ya Rabbal Alamin Indoneisa berjawa denga kekuatan ideology pancasila sebagai alat perekat persatuan nasional.
Resolusi  Untuk Bapak Presiden Joko Widodo
Jadi dimensi pertukaran waktu seharusnya dimaknai sebagai introspeksi diri.  Dalam kapasiatas apapun selaiknya Warga Negara meng evaluasi perjalan kehidupan selama tahun 2016. Evaluasi menyeluruh apakah ada hal hal yang perlu dilanjutkan terkait prestasi atau mempelajari dengan seksama kenapa terjadi kegagalan pada salah satu aspek kehidupan.  Semakin tinggi tingkat kehidupan dan kewenangan seseorang dalam runag lingkup pemerintahan dan public maka semakin besar  pula perannya dalam memberikan kontribusi guna kemaslahatan umat.
Akhirnya ditinjau dari system ketatanegaraan maka Resolusi 2017 Â bermuara ke Bapak Presiden Joko Widodo. Bisa jadi dalam hati yang paling dalam Bapak Presiden telah mencanagkan tekad kuat untuk mensejahterakan rakyat. Â Sebagai Tokoh Nasional nomor satu, Bapak Jokowi memikul beban tanggung jawab yang sangat berat, karena di pundak Beliau tertumpuk permasalahan bersjkala nasional dan inernasionalk terkait integritas Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Doa awak dan juga tentu seluruh rakyat Indonesia ke hadirat Tuhan yang Maha Kuasa agar Bapak Presiden dan seluruh jajaran pemerintahan berkuasa selalu mendapat kekuatan luar biasa sehingga mampu  mengangkat taraf kehidupan rakyat menjadi lebih sejahtera.  Tentu saja banyak ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan (AGHT) yang dihadapi Bapak Jokowi, namun dengan tekad semata berjuang untuk rakyat maka upaya sistematis dan realistis membangun Indonesia raya akan terwujud.
Point yang ingin awak sampaikan disini adalah bahwa  semakin besar kompetensi dan kewenangan seseorang maka semakin besar pula kontribusinya dalam mewujudkan kemaslahatan umat. Independensi adalah kata kunci kekuatan seorang pemimpin.  Hati nurani yang bersih tidak terpengaruh oleh bisik bisik orang di sekelilingnya  akan sangat mempengaruhi kualitas kebijakan dan keputusan yang dikeluarkan.  Satu hal yang perlu di ingat dan diwaspadai bahwa setiap Keputusan yang di ambil hendaknya sesuai dengan Pancasila dan UUD 45 sehingga dengan demikian Bapak Presiden benar benar terbukti membela kepentingan Rakyat Indonesia bukan untuk kepentingan negara lain.
Salamsalaman
TD
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H