"Ayo di ulang lagi membalas salam." KH. Masduki mengajarkan karyawan Rumah Sakit Polri mengucapkan Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh yang benar dan betul. Ada tasjid di huruf syiin. Mussalam. Setelah diulang tiga kali baru Pak Kiayi tersenyum, “nah sudah benar”.
Inilah cara kiayi kampong berceramah. Terasa santai dan enak seperti mengaji di pesantren saja. Mengajarkan kepada hadirin hal hal yang perlu di perbaiki sehingga di lain kali pengucapan balasan salam itu sudah sesuai dengan makhrajnya. Paling tidak ada yang membekas setelah mendengarkan siraman rohani. Dengan demikian kehadiran jamaah di setiap ceramah memiliki nilai tambah bukan sekedar hadir tapi tak menambah pengetahuan tentang Agama Islam.
Kepala Rumah Sakit Polri Brigadir Jendral Polisi dr. Didi Agus Mintadi Sp JP, DFM mengucapkan rasa terima kasih kepada semua karyawan yang telah hadir dan juga kepada Panitia Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Acara diselenggarakan di Aula Dr Budiarto pada hari Rabu, 14 Desember 2016 bada shalat dzuhur.
Aula Budiarto biasanya di gunakan untuk rapat besar atau untuk pelatihan karyawan dalam setting kelas. Namun di acara Maulid Nabi untuk sementara meja kursi dipinggirkan diganti dengan karpet tebal (sajadah) warna merah. Suasana terasa semakin adem apalagi ketika Pak Kiayi memulai ceramah hujan turun sangat deras sekali. Terdengar curahan hujan di atas atap namun karena fasilitas sound system sangat baik maka suara hujan tidak mengganggu taklim dalam ruangan.
Tema Maulid Nabi : Dengan Hikmah Maulid Nabi Muhammad SAW 1438 H Kita Tingkatkan Pelayanan Prima dan Paripurna Rumkit Bhayangkara TK I R Said Sukanto menjadi Profesional, Modern dan Terpercaya. Dr Didi menjelaskan saat ini tercatat 2.200 personil Rumah Sakit Polri seiring dengan peringkat ke – 10 Jumlah Tempat Tidur terbanyak nasional. Peringatan Maulid Nabi disleenggarakan setiap Tahun sebagai salah satu ibadah memuliakan dan menghormati Rasulullah Nabi Muhammad SAW.
Tentu saja cara Pak Kiayi yang lugu itu mengundang senyum karyawan. Dperkirakan hadir hampir mencapai 300 orang. Hadirin duduk secarta lesehan di bagi menjadi 2 bagian besar. Bagian kiri untuk kaum wanita sedangkan sebelah kiri untuk karyawan laki laki. Duduk dipanggung juga bersila Karumkit, Wakarumkit KBP dr Musafak, KH Masduki dari Jombang dan Ketua Panitia Maulid Nabi KBP dr Yahya Sp Paru.
Walaupun ada acara seperti biasa pelayanan untuk pasien dan pengunjung polklinik tetap terselenggara seperti biasa. Kali ini perawat yang bertugas shift sore di himbau datang lebih awal agar mereka bisa mengikuti Acara Peringatan Maulid. Demikian pula dengan pelayanan di sentra public diatur petugas tetap melaksanakan tugas. Karyawan staf administrasi bisa mengikuti acara demikian pula terlihat para Polwan dengan seragam khas hijab tampak dibagian kiri depan Aula Budiarto.
Disebelah kiri panggung terlihat Tim Hadrah dari Kampong Karpus Kramat Jati tetangga RS Polri. Shalawat Nabi Muhammad SAW terus di kumandangkan sebelum dan sesudah acara di mulai. Inilah tradisi yang terus dipertahankan berupa pembacaan Riwayat Nabi dengan iringan tetabuhan rebana pada setiap peringatan Maulid Nabi di Indonesia.
KH Masduki mengingatkan agar umat Islam selalu membaca shalkawat Nabi. Sesungguhnya mengumandangkan Shalawat Nabi bertujuan agar nanti di akherat umat islam mendapat safaat Rasulullah Muhammad SAW. Inilah suatu cara memuliakan dan menghormati Nabi seperti juga ketika Nabi Adam AS telah melihat tulisan syahadat dan shalawat nabi du surga.
Pak Kiayi mengatakan selama shalawat Nabi terus disuarakab berjamaah oleh Umat Islam Indonesia, Insha Allah negeri ini akan aman dari nsegala musibah dab bencana. Contohnya Jakarta sebagai kota besar namun di pelosok ibu kota peringatan Maulid Nabi di dawamkan di setiap masjid dan mushola. Bahkan Peringatan mauled terus berlangsung bukan saja di bulan Rabbiul Awal namun sampai bulan Jumadil Akhir.
Taanpa terasa tausyah KH Masduki sudah berlangsung 1 jam. Secara berseloroh Beliau engatakan, tadi kita mulai pukul 13,15, sekarang sudah 14.15 cukup ya. Doa penutup di pimpin Pak Kiayi, doa yang sederhana namun mempunyai kekuatan luar biasa karena di bacakan oleh Kiayi Sufi. Insha Allah Allah SWT mengijabah doa kita semua Amin Ya Rabb.
Ketika Pak Kiayi berjalan pelan meninggalkan ruangan di dampingi Karumkit, karyawan RS Polri berrebutan mencium tangan Pak Kiayi, Mohon keberkahan dan keselamatan dari seoramg kiayi sangat sederhana dan rendah hati. Saya tertegun ketika menyaksikan Pak Kiayi berulang melapazkan Alhamdulillah setiap menikmati hidangan makan siang di Runag kerja Karumkit
Salamsalaman
TD
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H