Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

[Kompasianival 2016] Kopdar Diluar Gedung

9 Oktober 2016   07:24 Diperbarui: 9 Oktober 2016   11:54 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak bisa dipungkiri bahwa ajang kopi darat terbesar di indonesia dimiliki oleh kompasianival.  Pertemuah darat dibarengi fisik dan jiwa antara para blogger dari Indonesia ini memang ditunggu tunggu oleh penulis untuk saling bersua.  Catat, ternyata acara ini sekedar  untuk saling bersua dengan sesama penulis pada satu kesempatan di satu tempat.  Perihal ada penganugerahan jawara dan acara tambahan lainnya itu tugas Admin dan Owner kompasiana agat acara ini terlihat meriah.

Perhatikan seberapa banyak kompasianer patuh dan taat nonton  apa yang terjadi di panggung.  Mungkin hanya seperempat yang hadir duduk manis di di kursi depan panggung mendengarkan sambil ngobrol apa yang di sajikan di panggung.  Kenapa bisa terjadi seperti ini, kemana kompasianer yang lain padahal mereka sudah mengisi daftar hadir.  Ketika awak tiba di gedung Smesco Pukul 13.00 di hari Sabtu 8 Oktober 2016 kami saksikan banyak kompasianer sedang ngobrol santai di luar gedung.

isjet-57f9cca824afbdaf3ab41b3d.jpg
isjet-57f9cca824afbdaf3ab41b3d.jpg
Mengapa hal ini bisa terjadi, bukankah panitia sudah serius menyusun acara sampai sampai mendatangkan Menteri Luar Negeri untuk membuka acara Kompasiaival 2016.  Selain itu acara di padatkan dengan menampilkan beberapa tokoh  yang berhasil di bidangnya.  Hanya satu kompasianer nan tampil yaitu Uda Tjipadinata Effendi, itupun hanya sebentar menurut kompasianer tertua dan teraktif serta terpopuler ini.

Setelah awak registrasi ulang bergabunglah dengan sobat penulis di luar gedung.  Disana ada Isson, Iskandar Zulkarnaen, Kong Agil dan beberapa penulis lainnya sepert Kang Gentong dari Bandung.  Kami asyeik bicara berhubung sudah lama juga tidak bertemu.  Awak pura pura bertanya kenapa tidak masuk ke dalam gedung.  Alasan sumir, disana tidak bisa merokok.  Ahai alasan klasik saja itu Bang. Sejatinya mereka merasa tidak menjadi subjek di acara kompasiana, " kita hanya sebagai tamu saja.  Jadi terserah tamu lah kalau sepertinya kami tak wajib duduk manis di dmuka pentas"

isjet098-57f9cd1e29b0bdc40f655ce8.jpg
isjet098-57f9cd1e29b0bdc40f655ce8.jpg
Oh itu penyebabnya kenapa di setiap kompasianival, pada kompasianer malah asyiek berkopdar sendiri dengan rekan rekan bukan malah menonton atau menyaksikan acara di pentas.  Isson nyeletuk," kalau kita jadi subjek di kompasinival dapat di pastikan para blogger akan berkerumun menyaksikan acara di panggung".  Apa itu peran kompasianer sebagai subjek ?  Ternyata inilah keluhan kompasianer.  Mereka mengharapkan sebagai pemegang saham yang meramaikan ajang tulis menulis di kompasiana, maka seharusnya acara kompasianival milik para penulis itu. 

Artinya berilah pangung khusus untuk kompasianer .  Beri mereka kesempatan berbicara di panggung untuk saling mengungkapkan uneg uneg atau saran bagaimana kiat kiat agar tetap betah menulis di kompasiana.  Bisa juga berbentuk  saran poositif bagi admin atau owner kompasiana bagaimana agar kompasiana bisa lebih maju beberapa langkah kedepan menjadi media  blogger setingkat dunia. Paling tidk sang jawara tahun tahun lalu suruh naik panggung.  Berkisah apa dampak yang dialami  setelah menobatkan menjadi kompasianer terbaik.  Bentuk acara ini tentu sangat diminati dan sekaligus memberdayakan kompasianer yang hadir.

isjet4567-57f9cd39f396730e112716e9.jpg
isjet4567-57f9cd39f396730e112716e9.jpg
 Ahai, inikah ide atau saran dalam mimpi .  Bisakah di ajang  sekaliber kompasianival  kompasianer duduk di pentas berbicara dengan bebas bertanggung jawab. Kami menjadi subjek bukan objek melulu.  Kami hadir disini bukan sekedar untuk bertatap muka tetapi ada sesuatu yang perlu disampaikan berkaitan dengang mati hidupnya kompasiana.  Ya sudahlah, ide  ini hanya angan angan saja.  Izinkan kami berbicara di luar gedung, mohon maaf bila tidak menyaksikani apa yang terjadi di atas pentas sana.

Ketika awak beranjak pulang bersama Syed Taufik Uieks karena  ada acara kondangan,  diluar gedung masih ramai sobat kompasianer duduk santai berbincang,  Tampak pula Tuan Pebrianov yang datang jauh jauh dari Pontianak.  Mereka masih di posisi sama ketika awak datang 4 jam yang lalu.  Tidak beranjak dari tempat semula.  Entah sudah berapa banyak obrolandi luar gedung.  Mungkin nanti malam sobat kompasianer baru masuk ke dalam gedung ketika panggung  di meriahkan oleh Projek Pop.  Itupun kalau mereka tidak keburu pulang meninggalkan kompasianival 2016,...

Salam salaman

TDF 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun