Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

[Pilkada Jakarta] Menguak Misteri Initial AS

27 September 2016   18:33 Diperbarui: 28 September 2016   04:57 1977
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kebetulan

Entah secara kebetulan atau memang sudah demikianlah takdir 3 Calon Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta periode 2017-2022 memiliki initial AS. Inilah untuk pertama kalinya nama calon itu serupa bila dibandingkan dengan periode pilkada yang lalu. Terkait dengan kesamaan itu Super Admin Kompasiana Isjet di sosial media sudah berani mengungkapkan bahwa nanti yang akan menjadi gubernur definitif atau yang terpilih adalah gubernur dengan initial AS. Iya iyalah Boss siapa lagi. Inikah misteri yang dimaknai dengan definisi oleh wikipedia sebagai sesuatu  yang belum diketahui dengan pasti dan menarik keingintahuan orang-orang. Misteri biasanya dikaitkan dengan kejadian-kejadian supranatural.

Tiga pasangan cagub DKI resmi mendaftar ke KPU. Calon incumbent Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ditantang oleh dua kandidat cagub yakni Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono.   Pilgub DKI 2017 memang diprediksi oleh sejumlah pihak bakal panas lantaran ada tiga kutub koalisi yang bertarung. Yakni Ahok-Djarot Saiful Hidayat yang diusung PDIP, Golkar, NasDem dan Hanura, Anies-Sandiaga Uno yang diusung Gerindra-PKS, dan Agus -Sylviana Murni yang diusung PD, PAN, PPP, dan PKB. 

So pasti, kalau tidak aral melintang dalam artian tidak ada halangan tetap yang akan menduduki jabatan nomor satu di Jakarta diantara 3 pasangan calon itu. Bisa jadi Anies Sandiaga, Agus Sylviana atau Ahok (BTP) Syaiful. Bersebab kendala halangan tidak tetap itu bisa jadi cagub di gugurkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) apabila tidak memenuhi persayaratan adminstrasi dan persyaratan lainnya seperti kesehatan dan lain lain. Hambatan lain yang bisa menggagalkan tentu terkait halangan tetap sesuai kehendak takdir Tuhan Yang Maha Kuasa.

Initial AS di prediksi akan  trending topic alias  sangat populerdi masa kampanye. Singkatan ini tidak bisa di klaim  oleh salah satu calon saja karena akan mengaburkan calon yang lain. Itulah sebabnya nanti akan bergulir inspirasi baru dari masing masing calon, Jargon singkatan apa yang unik untuk dipakai agar tidak serupa dengan saingan. Tim kreatif dan tim sukses tentu sedang menggodok visi misi yang nanti akan di simpulkan berupa logo spesial guna dipakai pada masa kampanye.

Pilihan AS

Huruf pertama A untuk nama orang di negeri ini menjadi pilihan utama. Lihat saja cucu saya anak dari Pasangan Adithya Husada dan Astried Minang Nathalia 3 putranya di beri nama dengan huruf awal A. Azka Zaidan Athallah, Abidzar Zafran Nusantara dan Alzam Al Karami itulah nama dengan nuansa Islam yang diberikan kepada putra tersayang. Alasan logis memberi nama awalan A bisa jadi supaya  di daftar absen sekolah nama anak akan berada di urutan pertama sesuai abjad. 

kpuu-57ea69d9f29273791915eab5.png
kpuu-57ea69d9f29273791915eab5.png
Inilah strategi memberikan peluang kepada putra putri sewaktu duduk di bangku sekolah. Biasanya Bapak/Ibu Guru selalu memanggil anak di urutan pertama absen karena memang demikianlah daftar absen itu disusun. Jadi anak anak dengan huruf selain A akan mendapat giliran kedua atu kesekian di panggil guru. Bayangkan bagaimana pula dengan anam anak berawal Z, bisa jadi dia terlupakan. Model ini hanya salah satu strategi saja dilain strategi lain kenapa memberi nama anak dengan awal huruf A.

Selain itu memang sangat mudah menyebut atau memanggil nama seseorang dengan  awal A. Mulut pasti terbuka. Coba saja praktekkan ketika memanggil nama Agus, Anies apalagi Ahok. Disamping sangat mudah sekali mengingat initial AS dibanding dengan initial lain.  Mudah diingat seperti AS muni, As pal As salamulaikum dan lain lain selalu di mulai dengan huruf AS.  As al juga bisa di konotasikan positf kalau dilanjutkan dengan asal betawi. Dari sisi negatif As al dimaknai dengan kerja tidak serius.

Ituah misteri huruf A. Nah anak anak yang lahir di bulan Agustus bisa dipastikan di beri nama Agus. Coba saja cek tanggal dan bulan lahir warga negara yang bernama Agus hampir 99 % kelahiran bulan Agustus. Ada pula orag tua memberi nama anak pertama dengan hurus A, misalnya anak anak saya Adithya Husada. Atau anak perempuan tuan dan nyonya di beri nama Asnawati.  

Lucunya lagi saudara kita dari etnis china selalu memanggil nama anak laki dan perempuan dengan awalan huruf A. Basuki Tjahaya Purnama yang nama aslinya Zhōng Wànxué di panggil dengan sebutan Ahok. Biasanya etnis cina memberi nama anak anak dengan 3 suku kata. Suku pertama di sebut dengan She yang dimaknai sebagai suku atau marga. Jadi  suku pertama nama anak anak dari satu keluarga selalu serupa,  misalnya The Lok Sang, The siang Kek, atau The Tjong kai. Makanya kita sering dengar panggilan nama saudara kita itu dengan sebutan, Aseng, Aciang, Aguan, Along dan lain sebagainya. Inilah tradisi kebudayaan yang sangat dihormati sebagai pemuliaan atas peninggalan leluhur.

Salah Coblos

Bagaimana pula dengan huruf S. Awalan nama huruf S sangat populer di Nusantara. Lihat saja nama Prsiden Republik Indonesia seperti Soekarno, Soeharto dan Susilo Bambang Yudhoyono.  Apalagi etnis Jawa hampir selalu ada anaknya di beri awalan huruf S. Slamet, contohnya nama yang sangat familier di telinga kita.  Sebagai bukti betapa banyak huruf S, coba saja anda melongok sejenak ke Buku Telepon yang sangat tebal itu.   Daftar nama warga dengan awalan huruf S bisa ditemukan puluhan lembar di banding dengan nama dengan huruf awal F atau V.

kartuas-57ea692daf7e6165128b456d.png
kartuas-57ea692daf7e6165128b456d.png
Nah kembali kepada misteri AS di pilkada Jakarta maka AS mana yang akan di takdirkan menjadi Gubernur semua bergantung kepada warga Jakarta yang memiliki hak pilih. Sehebat apapun para calon berkampanye dan semeriah apapun acara memperkenalkan program kerja semua akan tergantung di kotak suara. Lihat saja nanti di tanggal 15 Pebruari 2017, Pilihan warga bisa berubah di menit menit terakhir ketika mencoblos. Hanya yang punya hak suara dan Tuhan yang Maha Kuasa yang paham kemana telunjuk di arahkan untuk mencoblos foto pasangan Kandidat Gubernur jakarta.

Bisa jadi warga men coblos semua AS sehingga suara menjadi tidak sah, atau bisa juga  warga Jakarta lupa mana yang harus di pilih  sehingga tidak ada yang di coblos. Oleh karena itu KPU DKI hendaknya melakukan sosialisasi kepada warga Jakarta agar menggunakan hak pilih. Pilkada 2012 hanya 72 % warga yang memiliki hak suara datang ke TPS. KPU DKI berupaya meningkatkan peran serta warga menjadi 77 % atau naik 5 % di Pilkada 2017. Semoga saja warga DKI semakin gairah atau kembali apatis.

Itulah misteri nama AS,  Bisa memudahkan atau malah merepotkan para pemilik hak suara.  Serba kebetulan yang tanpa di rekayasa membuat suasana kebathinan para cagub memanfaatkan keserupaan initial.  Bukan misteri  namanya apabila tidak memunculkan beberapa keanehan di kemudian hari.   Biarlah waktu yang menentukan siapa di antara pasangan AS itu yang benar benar dilantik menjadi Gubernur DKI Jakarta 2017-2012 sembari mengikuti kisah nyata tentang sebuah misteri yang diberi judul 3 AS. 

Tentu sang pemenang adalah Cagub yang memiliki Kartu AS . Boleh juga ditegaskan disini bahwa kandidat yang memegang  Kartu Truf sudah pasti dapat mengalahkan dengan telak para kompetitor.  Pertanyaannya adalah siapa yang punya kartu sakti itu di antara Anies Sandiaga, Agus Sylviana atau Ahok Syaiful. ,....

Salamsalaman

TD

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun