Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pendidikan Terbaik Dimulai dari Sekolah Dasar

11 September 2016   13:22 Diperbarui: 11 September 2016   14:42 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Khutbah Jum;at 26 Agustus 2016 Masjid Ukhuwah Islamiyah Kampus Universitas Indonesia Depok sungguh sangat mengesankan. Khatib Pembantu Rektor III UI menyampaikan materi khutbah berkaitan dengan Wisuda Sarjana dan Penerimaan Mahasiswa baru Universitas Indonesia tahun 2016. Materi khotbah kali itu memberikan contoh tauladan 2 Khewan yaitu Elang dan Lebah.

Ternyata terdapat 21 Khewan yang disebut dalam Al Qur;an namun yang akan di bahas saat itu hanya  Elang dan Lebah di kaitkan dengan peran sarjana yang akan di wisuda serta motivasi bagi mahasiswa baru. Khatib mengatakan bahwa Elang adalah satu satunya khewan yang memiliki umur panjang. Elang bisa mencapai usia 75 tahun.

Ketika elang berusia 40 tahun maka ada dua pilihan baginya. Akan bermetamorfose atau berhenti hidup di dunia. Secara alamiah kondisi elang di usia 40 tahun sudah rapuh dimana paruhnya sudah tidak mampu lagi mematuk mencari mangsa. Selain itu kepaknya semakin tebal dan berat dan pula cakar cakarnya  tidak lagi begitu tajam untuk menyambar mangsa.

Pilihan pertama bagi Elang adalah dia harus ber rubah. Namun perubahan itu memerlukan pengorbanan yang sangat menyakitkan dan berat. Di usia yang renta itu elang pergi ke atas bukit kemudian memilih salah satu gua di lereng bukit guna bertapa seorang diri. Keputusan untuk menyendiri  ini tentu saja dalam rangka ritual menjadi elang baru. Prosesi perubahan yang berlangsung selama 150 hari di mulai dengan mematuk matukkan paruhnya ke batu. Tentu perbuatan ini sangat sakit sampai berdarah darah dan berakhir dengan lepasnya paruh tua itu.

ozann-57d4de373793734d2eca50df.jpg
ozann-57d4de373793734d2eca50df.jpg
Dalam waktu berpekan pekan maka tumbuhlah paruh yang baru. Paruh yang muda dan kuat. Prosesi selanjutnya dengan paruh yang baru Elang kemudian mematuk matuk cakar di ke dua kakinya. Cakar itu di patuk sampai berdarah darah sehingga lepas, tentu pengorbanan ini sungguh sangat menyakitkan. Tak lama maka tumbuhlah cakar baru. Inilah cakar yang kuat yang diharapkan mampu dengan cergas memansa khewan buruan.

Prosesi terakhir dengan cakar yang baru dan kuat, elang kemudian mencakar bulu bulu yang semakin tua itu. Bulu bulu itu di cabut dengan cakar, semua bulu habis sampai elang gundul plontos terutama bulu yang terdapat di ke dua sayap. Setelah itu secara alamiah maka tumbuhlah secara bertahap bulu bulu baru, Prosesi ini berakhir selama 5 bulan dan kini elang telah menjadi burung Garuda nan perkasa, Inilah perjuangan penuh pergorbanan untuk menjadi burung Garuda yang kuat dan perkasa mampu mencapai usia sampai 75 tahun.

Demikian pula Khatib mencontohkan kehidupan lebah. Lebah yang dalam Al Qur'an merupakan satu surat sendiri yaitu surat An Nahl merupakan jenis khewan yang sangat disiplin dan suci bersih. Lebah selalu memilih makanan yang bersih dan terjamin bergizi. Lebah tidak mau memakan makanan yang buruk, basi dan jelek seperti yang di sukai oleh binatang lalat atau sejenisnya.

Dari tubuh lebah dihasilkan madu.  Madu adalah obat mujarab untuk semua penyakit.  Kandungan yang terdapat di komposisi madu sungguh sangat luar biasa untuk menjaga kesehatan tubuh manusia.  Asupan terpilih yang di hisap lebah menghasilkan nutrisi yang luar biasa baiknya sehingga menjadi pilihan utama bagi rakyat untuk memelihara kesehatan.

Khatib Jumat meng analogikan kehidupan lebah untuk menjadi teladan bagi anak manusia.  Terutama bagi kaum muda harapan bangsa agar mencontoh kehidupan madu yang selalu memposisikan diri sebagai makhluk yang bermanfaat bagi makhluk lain.  Dimanapun dia berada seharusnya generasi muda mengabdikan diri sepenuh hati dan ikhlas agar memberikan yang terbaik baik bagi dirinya maupun bagi orang lain.

amelll-57d4de51347b61cd018abc16.jpg
amelll-57d4de51347b61cd018abc16.jpg
Kehadiran awak shalat Jumat di Masjid UI kampus Depok dalam rangka menghadiri wisuda ananda Amalia Muflihat.  Acara yang diadakan selepas Shalat Jumat itu di hadiri oleh ribuan civitas academika termasuk keluarga para wisudawan.  Amalia Muflihat anak  ke 4 menyelesaikan kuliah di Fakultas Ilmu Budaya Dasar Universitas Indonesia jurusan Perpustakaan.  Kini Amel menyandang gelar S. Hum.

Bundo kanduang Hajjah Husna Dahlan SH, jauh jauh hari telah berpesan kepada Amalia  “ Nanti kalau Amel wisuda ibu akan hadir” demikian janji Ibu yang notaris bertempat tinggal di Bogor ditepati.  Inilah satu penghormatan untuk Amelia wisudanya di hadiri oleh Mak Tuo nya dan tentu kedua orang tua tersayang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun