Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Haji Legal Buah Kesabaran

24 Agustus 2016   20:19 Diperbarui: 24 Agustus 2016   20:27 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

                                                                                                                       Dokumen Pribadi

Haji Illegal

Keinginan menunaikan ibdah haji bagi umat Islam Indonesia memang sangat luar biasa.  Namun tidak semua keinginan itu bisa diwujudkan berhubung dengan  keterbatasan kuota haji.  Daftar tunggu haji di beberapa Propinsi bahkan sampai 10 tahun bahlkan lebih.   Oleh karena itu memang diperlukan kesabaran menunggu walaupun secara finansial jamaah telah menyiapkan dana secukupnya.   Dalam masa tunggu yang cukup lama itu maka timbullah kreativitas dari beberapa pihak untuk mancari jalan bagaimana caranya agar bisa sesegera mungkin berangkat ke tanah suci Makah dan Madinah..

Kasus yang menyedihkan adalah tertipunya 177 jamaah yang akan di berangkatkan haji dari negara Philiphina.  Inilah haji ilegal dengan menggunakan kuota negara tetangga .  Sampai hati oknum penyedia layanan haji memperdayakan para calon jamaah haji,  Kini aparat hukum telah bersigap mennyelesaikan kasus haji ilegal ini.  Satu hal yang pasti para  jamaah itu tidak bisa menunaikan ibadah haji tahun 2016.  Padahal mereka telah mengeluarkan dana yang cukup besar bahkan lebih besar dari Ongkos Naik Haji (ONH) Kementrian Agama.

Terkait dengan kesabaran itu maka saya teringat dengan pengalaman menunaikan ibadah haji baik sebagai petugas maupun sebagai jamaah biasa.  Pengalaman itu lebih banyak betumpu pada sikap perilaku kesabaran didalam prosesi haji selama 40 hari.  Kesabaran memang segalanya bagi jamaah haji agar bisa melaksanakan ibadah di tanah suci ini dengan khusyu. IInsya Allah dengan totalitas kesabaran hadiah Haji Mabrur dapat digapai.

Stock Sabar

Persediaan ilmu sabar di badan memang harus luar biasa banyak. Kalau perlu bawa sabar sebanyak bulu di badan. Demikan pesan senior haji ketika awak akan menunaikan ibadah haji tahun 1994.  Pada awalnya awak menerima pesan sponsor itu dengan setengah hati, mosok sih perlu stock sabar sebanyak itu. Namun akhirnya ketika menyelesaikan prosesi haji selama 40 hari maka pesan itu ternyata 100 persen benar adanya.

 Sabar bukan berarti sikap pasif, tetapi sabar dalam arti kemampuan mengendalikan diri. Kemampuan menata diri agar tidak terburu buru melakukan sesuatu mengingat situasi dan kondisi begitu banyaknya umat Islam dunia yang menunaikan ibadah haji sementara fasilitas yang tersedia terbatas.  Coba saja ketika mulai masuk asrama haji di tanah air. Stock sabar mulai dikurangi satu persatu. Stock sabar pertama di pakai ketika menghadapi antrian. Sabar menunggu di aula sampai mendapat panggilan. Duduk tenang dikursi berbarengan dengan jamaah lain, jangan pikiran koper dan bekal lainnya, semua sudah diurus petugas.

Posisi menunggu itulah yang membosankan, namun ketika menunggu dimanfaatkan sembari berdzikir maka hati akan menjadi tenang. Anda pasti dipanggil petugas kedepan, diberi kan hak-hak anda sebelum masuk ke kamar di asrama haji. Bagi calon jamaah haji yang tidak punya stock sabar, karena merasa koq belum di panggil panggil maka kondisi menunggu seperti ini bisa jadi merupakan penyiksaan.

 Stock sabar kedua yang terpakai ketika sampai di pemondokan. Melihat kamar dan fasilitas yang tersedia di asrama haji mungkin tidak se nyaman rumah anda, tetapi demikianlah adanya. Suasana hati harus di bungkus dengan kesabaran. Jangan terpancing dengan omelan rekan rekan jamaah yang mungkin sempat mengutarakan kekecewaan menerima pelayanann nan kurang baik.

Terkadang ada saja sikap petugas yang kurang santun, jangan dibawa ke hati, niat anda adalah beribadah, sabar saja Pak haji, tujuan masih jauh ke tanah suci jangan suasana hati rusak karena masalah sepele. Hidangan yang kurang sedap tetap harus di makan untuk menjaga stamina tubuh. Kalau perlu makanan yang dibawa dari rumah atau dari restoran yang ada di sekitar asrama haji dimanfaatkan seoptimal mungkin.

  Jangan dikotori ibadah di tanah suci dengan kemarahan.

 Sabar stock ketiga dan seterusnya akan dirasakan ketika menunggu dibandara. Bisa saja terjadi delay atau keterlambatan penerbangan. Relax saja calon Bu Haji dan Pak Haji, semua sudah ditangani oleh petugas profesional.  Dalam penerbangan selama 9-10 jam kesabaran anda diuji kembali. Bukan masalah makanan yang kurang cocok atau toilet yang terbatas, tetapi dimensi waktu yang cukup lama bisa membuat bete’.

 Tidurlah sebisanya kalau tidak gunakan waktu untuk membaca Al Quran. Kalau agak penat berdirilah, berjalan dilorong lorong pesawat yang cukup besar itu. Ketika datang waktu sholat, cukup lakukan tayamun, tidak usyah memaksakan diri mangambil air wudhu. Sabar dan sabarlah Pak Haji, semua sudah sesuai dengan figh muaamalah.

 Nah kesabaran yang paling banyak wajib dikeluarkan adalah ketika tiba di bandara King Abdul Azis. Menghadapi antrian imigrasi yang begitu panjang sungguh sangat melelahkan. Bayangkan setiap jam ada saja jamaah haji manca negara yang tiba. Bisa ber jam jam menunggu.   Jangan pedulikan sikap pegawai atau asykar kerajaan Saudi yang terkadang nampak santai. Apalagi ketika antum disuruh membuka koper, ikuti saja jangan ditentang, karena bila dilawan jadi ruwet urusannya. Mungkin disini stock sabar anda terkuras 10 buah. Badan sudah letih, segera saja makan dan minum, rehat pada kesempatan menunggu, ikuti semua arahan pembimbing.

Bagi jamaah gelombang pertama yang pesawat terbangnya tidak turun di Madinah, diperlukan kesabaran lagi ketika naik bus selama 5-7 jam. Nikmati saja perjalanan dipadang pasir yang hanya tampak gurun dan bukit gersang. Tidak nampak perkampungan atau pemandangan hijau royo royo.   Bila bertemu dengan sopir bus yang baik hati perjalanan anda akan nyaman, namun bila ketemu sopir resek, maka urusannya ada di ketua rombongan. Biasanya sopir meminta tips atau baksis istilah disana. Kepala Rombongan harus bijak membujuk atau memperhatikan sang sopir agar perjalanan kita sampai dengan selamat dan tidak nyasar nyasar mencari pemondokan.

  Haji Mabrur

 Sudah berapa banyak sabar anda yang terkuras ?. masih banyak khan stock sabar Pak dan Bu Haji. Nah ketika sampai di pemondokan, biasanya ada “perebutan” kamar antar sesama jamaah. Antum sabar saja semua sudah diatur, antum pasti mendapatkan tempat tidur. Tidak usah berebutan, apalagi sampai berselisih paham.

 Kesabaran ini bernilai tinggi karena perjalanan haji masih cukup panjang. Ketika akan pergi ke Masjid Nabawi jangan terburu buru. Pergilah berombongan. Sabar, jangan pergi sendirian karena semangat ibadah masih mengebu. Bisa bisa anda kesasar ketika mau pulang ke pemondokan akibat rasa takabur itu.

Sekitar 4 juta umat islam dunia menunaikan ibdaha haji setiap tahun. Berdesak desakkan sudah pasti. Tawaf dan sai adalah tempat berkumpulnya umat di masjidil haram. Belum lagi ketika akan berangkat ke Padang Arafah. Semua umat berkumpul di Arafah, karena ke absahan haji adalah ketika calon haji berada di tempat berkah itu pada tanggal 9 Dzuhijah.

 Pergerakan manusia (mobilisasi) terbesar sepanjang sejarah dunia tentu memerlukan kesabaran luar biasa mengingat masalah kepadatan transportasi yang terjadi pada waktu yang sama. Mina adalah satu satunya kota di dunia yang hanya ramai dikunjungi manusia selama 3 hari saja. Melontar jumlah adalah ibadah yang memerlukan kesabaran hati dan kekuatan fisik. Semoga di akhir prosesi haji ini stock sabar Bapak dan Bu Haji masih tersedia sepertiga.

 Pengalaman berhaji tiga kali (1994 , 1998 dan 2013) ini hanya sebetik. Masih banyak lagi sikap kesabaran yang dituntut selama di Mekah, Arafah, Mina dan ketika menunggu waktu pulang ke tanah air. Jaga kesehatan karena ibadah haji adalah ibadah fisik.  Intinya kesabaran itu membuat seluruh prosesi ibadah kita akan semakin bermakna. Upayakan agar ibadah di tanah suci tidak dikotori oleh hawa nafsu amarah dan kebencian. Jadilah tamu Allah nan santun sehingga Tuan Rumah akan memberikan yang terbaik bagi antum.

Labbaik Allahuma Labbaik.

 Selamat menunaikan Ibdah haji, Semoga antum menggapai Haji Mabrur.

 Amin Ya Rabb.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun