Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Rambu-rambu Ramadhan

14 Juni 2016   11:20 Diperbarui: 14 Juni 2016   11:41 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

                                                                                                                                      

Kisah Ramadhan Hari ke delapan

Keajaiban Hati

Tanpa terasa 7 hari berlalu dengan segala macam kisah ramadhan. Pasti ada sesuatu yang istimewa kita alami di hari hari penuh berkah ini. Awak memperhatikan setiap peristiwa dengan seksama dari waktu ke waktu sepanjang hari. Kemudian memilah dan memilih kisah mana yg patut di tayangkan di sini dengan pertimbangan peristiwa itu memiliki makna nilai nilai kehidupan.

Seperti juga arus lalu lintas jalan raya yang memiliki rambu rambu, maka ide kreatif citijen muncul membuat rambu ramadhan. Ada 6 rambu tertera disana, 3 berupa larangan  dan g tiga lagi berupa anjuran. Larangan berupa laranagn makan dan minum dan juga larangan marah.  Sedangkan himbauan yang wajib dilakukan selama bulan puasa adalah Menjaga Hati agar tetap bersih, berkata yang baik dibalut senyum dan yang terakhir banyak berdoa mohon ampun atas segala dosa.

Senin 13 Juni 2016 ada beberapa peristiwa nan dialami namun yang satu iniemeliki catatan tersendiri terkait "kata hati" atau katakanlah keajaiban hati. Entah dari mana datangnya bisikan " alangkah bahagianya diriku yang tidak mempunyai masalah " bisikan atau kata hati terdengar ketika memasuki Masjid Al Afiah guna menunaikan Shalt Dzhuhur.

Alhamdulillah memang sampai saat itu awak dan keluarga tidak mempunyai masalah pelik yang sampai menggelisahkan. Sobat tahu sendirilah apabila mengalami masalah keduniaan bisa bisa tidak bisa tidur. Dahulu ketika masih aktif bekerja selalu saja datang masalah bergonta ganti yang tentunya menguras pikiran dan tenaga.

Saat ini masalah sih ada juga seperti menunggu 2 anak yang akan maju ujian skrpsi di UI. Alhamdulillah bisa diatasi tahap demi tahap sehingga derajat masalah tidak begitu mengganggu ketenangan hati. Ini salah satu pernik pernik kehidupan keseharian yang bisa dhadapi dengan pikiran terang dan berujung rasa tenang.

Bada shalat Dzuhur awak berhadapan dengan laptop untuk menyelesaikan beberapa tulisan. Ketika sedang asyik mengedit artikel tiba tiba hp berdering
Awak terima dengan jawaban standard "Assalamualaikum"

Ech dari ujung telpon sana terdengar suara keras setengah panik. Awak kaget juga mendengar laporan tentang rumah kontrak yang bocor padahal sudah deal akan mulai dihuni. Tadinya aman aman saja. Rambu ramadhan berupa tanda orang marah kelihatannya terlanggar. 

Nah ini dia masalah kecil namun disampaikan dengan emosi sehingga menjadi masalah besar. Awak berusaha tenang walaupun hati ini mulai terasa gelisah. "Ya saya akan segera perbaiki. Itu urusan kami pihak pertama pemilik rumah"

Setelah awak merenung sejenak ternyata bisikan hati tadi siang ternyata langsung dijawab cash oleh Allah SWT. Ini loh saya kasih masalah (seolah olah begitu) Ya awak menyadari ada sedikit rasa sombong ketika bisikan hati itu muncul. "hebat juga ya gue ngak punya jadi  bisa setenang ini". Seharusnya keika bisikan itu muncul langsung istiqfar mohon ampun ketimbang merasa bangga krean tidak (belum) punya masalah.

Point yang ingin sampaikan disini adalah bahwa sebagai umat nan dhoif hendaknya saya dan mungkin juga anda agar selalu menjaga hati. Rambu rambu larangan ramadhan jangan ditabrak sebaliknya rambu rambu anjuran berbuiat kebaikan yang menuai pahala kenapa tidak diperjuangkan. .   Mengelola hati, selalu bersikap rendah sebagai makhluk di hadapan ALLAH SWT. Hilangkan perasaan angkuh dan sombong walapun hanya terbersit terlintas di hati. Sesungguhnya ALLAH Maha Tahu apa apa yang dibisikan atau di ungkapan. Subhanallah.

Wallahualam Bisawab
TD.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun