Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Setengah Abad Rumah Sakit Polri

23 Mei 2016   08:59 Diperbarui: 23 Mei 2016   10:00 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tanggal 23 Mei 1966 merupakan hari bersejarah bagi Rumah Sakit Polri. Pada hari itu diresmikan pelayanan kesehatan bagi Anggota Polri dan keluarga. Rumah Sakit yang berlokasi di kawasan Kramatjati Jakarta Timur itu tadinya merupakan bangunan Sekolah Polisi Negara (SPN). Guna meningkatkan kualitas Pendidikan Polri maka SPN di pindahklan ke wilayah Ciputat Jakarta Selatan dan barak barak bintara di sulap menjadi ruang perawatan pasien.

Tanpa terasa waktu berjalan begitu cepat. 50 tahun berlalu, kini Rumah Sakit Bhayangkara Tk I merayakan ulang tahun setengah abad, 23 Mei 2016. Kepala Rumah Sakit Brigjen Pol dr Didi Agus Mintadi, SP Jp, DFM mendapat kesempatan memimpin Rumah Sakit terbesar di lingkungan Polri pada ulang tahun emas ini.

Perjalanan lima puluh tahun memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Polri dan melaksanakan dukungan kesehatan terhadap tugas operasional Polri tentu merupakan rekam jejak tersendiri bagi dokter dan perawat pada masa pengabdian. Silih berganti Kepala Rumah Sakit Polri mulai dari Dr AMH Nangoy sampai ke Dokter Didi Agus Mintadi dan setiap masa kepemimpinan tersebut ada prestasi tersendiri nan terukir dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan.

soeryono2-574271d9159773750e3e8e36.jpg
soeryono2-574271d9159773750e3e8e36.jpg
Pada hekekatnya keberadaan Rumah Sakit Bhayangkara tidak terlepas dari tugas pokok memberikan pelayanan kesehatan bagi anggota Polri. Dalam kapasitas lebih RS Polri diperkenankan memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat umum sebagai tanggung jawab dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN).

Mantan Kadiskes Polri Brigjen Pol (P) Dr Soeryono, SKM dalam kesempatan mengikuti Medical Check Up (MCU) di RS Polri Selasa 17 Mei 2016 mengatakan bahwa kosa kata Kepolisian yang disandang pada nama Rumah Sakit Polri mempunyai makna tersendiri. Di usia 84 tahun dalam kondisi kesehatan sangat bugar Dr Soeryono menjelaskan bahwa Rumah Sakit Kepolisian Pusat berarti rumah sakit yang memiliki tugas mendukung tugas operasinal Polri, berbeda dengan Rumah Sakit Polri yang bermakna Rumah Sakit milik Polri saja.

Lebih lanjut Dr Soeryono menganalogikan RSPAD dan RSAL adalah rumah sakit milik angkatan darat dan rumah sakit milik angkatan laut, sedangkan RS Kepolisian bermakna Rumah Sakit yang mempunyai tugas khusus kedokteran kepolisian dan kedokteran lalu lintas dalam mendukung tugas operasional Polri.

Dokpol dalam lingkup Organisasi Pusdokkes Polri adalah back bone tak terpisahkan atas kehadiran RS Bhayangkara di tengah Organisasi Polri. Inilah kekuatan spesific yang tak terbantahkan dan telah terbukti memiliki reputasi internasional dalam kiprah (Disaster Victim Indentification) DVI.

Rumah Sakit Bhayangkara memiliki fasilitas medis yang cukup lengkap untuk menunjang proses identifikasi setelah Tim Dokpol berhasil mengevakuasi korban musibah alam. atau kecelakaan transportasi. Di Rumah Sakit Bhayangkara lah dilakukan proses indentifikasi itu dan sesuai standard operasional procedure dimana hasil dari identifikasi mendapat apresiasi baik dari lingkungan Polri maupun dari instansi kesehatan terkait.

Perubahan bermakna terlihat dari tahun ketahun di Rumah Sakit Polri Kramatjati. Bukan saja dari sisi fisik yang semakin banyak dilakukan pembangunan gedung baru namun dari sisi kualitas pelayanan yang menyangkut SDM turut pula di benahi. Dari beberapa wawancara yang kami lakuakn terhadap beberapa stake holders (dalam rangka menyusun Buku Setengah Abad RS POlri)  baik dari kalangan Polri sendiri maupun dari masyarakat umum, hanya decak kagum dan acungan jempol jari yang kami terima.

Bukan suatu pujian belaka, namun disana ada rasa bangga dari para pengunjung apakah itu pasien atau keluarga pasien bahwa pelayanan di Rumah Sakit Bhayangkara sudah memberikan yang terbaik bagi semua steke holders. Meng eliminasi keluhan pasien adalah satu keajaiaban apabila memang bisa terjadi oleh karena itu tidak akan ada zero complaint.  Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Tk I Brigjen Pol Dr Didi Agus Mintadi justru mengharapkan banyak masukan dari para pengguna jasa di RS Bhayangkara untuk digunakan sebagai evaluasi dalam rangka menigkatkan pelayanan.

Kehadiran RS Polri Kramatjati sudah dirasakan masyarakat. Rumah Sakit ini terkenal sebagai Rumah Sakit yang tidak pernah menolak pasien, baik penderita rawat jalan apalagi rawat inap. Kondisi psikologi keluarga pasien yang memerlukan perawatan untuk saudara nya sangat di pahami oleh Manajemen RS Polri. Pengalaman di tolak di Rumah Sakit dengan alasan tidak tersedia tempat tidur kosong sungguh sangat menyakitkan. Oleh karena itu untuk memberikan pelayanan prima dalam 2 tahun ini Rumah Sakit Polri telah menambah 300 tempat tidur.

Saat ini tersedia 678 tempat tidur seiring dengan telah berfungsinya gedung baru Doker Cholid Sudirdjo dan Gedung Dr Bambang Sasongko masing masing lantai 4. Disamping peningkatan sistem pelayanan, fasilitas penunjang Rumuah Sakit Polri juga membangun beberapa fasilitas seperti tempat parkir dan fasilitas umum . Sudah menjadi kaedah manajemen modern bahwa peningkatan tempat tidur akan menambah jumlah pasien dengan demikian terjadi pula peningjkatkan jumlah orang yang berhimpun di RS Polri.

Dirgahayu RS Polri Keramatjati, semoga semua yang dilakukan dengan sepenuh hati mendapatkan redha Allah SWT Amin ya Rabb. Kesehatan bukan segalanya namun tanpa kesehatan semuanya menjadi tidak berarti.

Salamsalaman

TD

u

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun