Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menikmati Tanpa Memiliki

2 Maret 2016   20:23 Diperbarui: 2 Maret 2016   21:15 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Kartun Muslimah (@kartun.muslimah)

 

Menikmati tanpa memiliki
inilah kesempurnaan rezeki
tanpa harus merawat dan menjaga
tanpa ada was was kehilangan harta

menikmati tanpa memiliki
ibarat seorang yang naik kendaraan mewah
bukan bukan mobil itu dia punya
mobil milik hartawan dermawan kaya raya
menjemput dan mengantar dai untuk satu keperluan tausyiah

dan ada nan begini pula
memiliki namun tak dapatlah menikmati
ketika harta melimpah
namun apa daya
tubuh ini tak bisa menikmati harta
segala macam kenikmatan lezatnya juada
bukan karena dilarang agama
namun semata bersebab kesehatan jua

diatas itu semua
rezeki seharusnya berupa kenikmatan
ketika ada rasa syukur dan berbagi disana
dan rezeki bisa berubah laknat petaka
ketika disorongkan nafsu bergelimang syahwat dunia

nah kesempurnaan itu ketika kenikmatan
dirasakan tanpa harus memiliki
biarlah semua ini hanya milik Tuhan Yang Maha Kaya
izinkan hamba bersyukur dan di beri kesempatan merasakan kenikmatan

dari semua itu
hati adalah sumber bahagia
disanalah kenikmatan itu berada
ketika rasa cinta kepada Allah Subhanahuwataala membahana
ketika kecintaan kepada Rasulullah Nabi Muhammad melebih segalanya
bersama lantunan dzikir syukur tak lepas dari suara

Salamsalaman
TD

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun