Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hari Jum'at Special Haji Dahlan Bin Affan

26 Februari 2016   09:32 Diperbarui: 26 Februari 2016   10:24 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="kasidah"]Putra Putri Hajjah Kamsiah dan Haji  Dahlan (dok pribadi)

Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Secuplik Kisah HARI JUM’AT BAPAK-KU HAJI DAHLAN BIN AFFAN

Hari Special

Hari Jum’at bagi Bapak-ku adalah hari yang sangat istimewa. Semua kegiatan kesehariannya di hari istimewa itu dihentikan, kecuali ibadah dan ibadah. Bapakku tidak pergi menyiangi ladang, Bapak tidak membersihkan kolam, Bapak tidak keliling kebunnya memetik hasil, dan Bapak tidak pergi kepasar. Kegiatan Beliau konsentrasi full ibadah. Sebenarnya ibadah menyambut hari Jum'at sudah dimulai pada shalat maghrib Kamis malam. Menurut Bapak ; pergantian hari di tahun Hijriah dimulai ketika azan maghrib dikumandangkan, artinya kamis malam sudah termasuk hari jumat. Berbeda dengan hitungan kalender Masehi, dimana pergantian hari dimulai pada pukul 00.00. tengah malam buta.

Shalat berjamaah selalu bapak tegakkan di masjid kampongku yang letaknya agak kearah timur, kira kira 200 meter dari rumah. Mengambil Wudhu dilakukan bapak sebelum berangkat ke Masjid, niat nilai ibadahnya sudah mulai dicatat. Wudhu selalu dilakukan bapak di kolam bawah rumahku. Mengenakan sarung berwarna putih dan baju koko potongan cina kesukaannya serta kopiah hitam agak kecoklatan saking tuanya adalah seragam harian bapak untuk shalat berjamaah di masjid.

Walaupun sudah menunaikan ibadah haji, kopiah putih jarang Bapak kenakan dikepalanya. Sampai sekarang aku tidak tahu alasan Bapak, tapi kata adikku si bungsu Yahya, dia tahu kenapa sebabnya. Ketika kutanya adikku, si pengkor ini mengatakan, bahwa itu adalah rahasia aku dan Bapak berdua, katanya. Nanti akan aku ceritakan suatu waktu kata adikku.

Berjalan kaki menggunakan terompah kulit, Bapak menuju masjid melewati jalan setapak yang dipenuhi rerumputan sepanjang kebunnya yang luas, jalanan miring agak mendaki sedikit . Bapak datang selalu lebih awal, artinya ketika muazin belum mengumandangkan azan maghrib. Bapakku sudah masuk di ruang dalam masjid setelah terlebih dulu mengiinfaq-kan sedikit rezekinya di kotak amal . Selanjutnya Beliau menunaikan shalat sunah tahyatul masjid dan kemudian duduk tenang berdzikir disyaf terdepan, menunggu waktu shalat.

Masjid Pertamina Tempino Jambi

Masjid Al Ikhlas setiap malam Jum’at selepas shalat maghrib menjelang shalat isya berdurasi sekitar 45 menit, di isi dengan kegiatan taklim berupa membaca Surah Yasin. Taklim ini dipimpin oleh Pak Pakih Sutan Bandaro, kemudian ada tauziah singkat dan diakhiri dengan doa doa. Selepas shalat isya, tradisi di masjid jamaah ber sapa - salam-salaman secara berkeliling dan sebelum pulang dua rakaat lagi shalat bada’ isya.

Bapak meninggalkan masjid bersama jamaah lainnya beranjak pulang kerumah ketika alam beranjak kelam, melewati jalan dengan route yang lain dari jalan ketika berangkat. Jalan pulang ini melewati perumahan bagus milik perusahaan minyak dan jalanannya bukan dari aspal tetapi dari tanah yang berwarna merah kecoklatan karena selalu disiram minyak mentah Inilah salah satu kebiasaan Bapak, dengan melalui route jalan pulang pergi berbeda-beda ketika ke Masjid, kata Beliau laporan pencatatan amal kebaikan datang dari 2 malaikat yaitu satu malaikat mencatat di waktu berangkat dan satu malaikat lainnya mencatat ketika pulang dari masjid. Tentunya catatan ke dua malaikat itu dilaporkan ke komputer trliyunan mega bite di lauh mahfuz, Cerdas juga Bapakku, dan pola route ke masjid ini oleh anak dan cucu2 nya terus ditiru agar pahala kebaikan untuk bapak / datuk terus mengalir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun