Pengabdian Nan Tiada Bertepi
kami selalu siaga disini
siap membantu
siapa saja
tiada pandang asal dari mana
tiada pandang suku apa
dan juga tidak lihat saku celana
tiada pernah mempersoalkan status sosial
semua sama tiada beda
ya dialah pasien
mereka pasien kami
tiada diskriminasi disini
apakah pasien berstatus hukum terpidana atau tercela
urusan kami hanya merawat dan mengobati
urusan lain biarlah, kami tak peduli
inilah sumpah hipocrates sebagai pedoman utama pengabdian diri
..................
kami berhimpun disini
di rumah perawatan dan pengobatan
di rumah sakit bhayangkara
menjaga samapta tribarata
di sluruh nusantara
menyelia tribrata
ketika sehat
ketika sakit
pastikan tribrata slalu siap
laksanakan tugas mulia
penegakan hukum dan kamtibmas
dalam lingkup mengayomi melayani dan melindungi masyarakat
............
kami bukan apa apa
tanpa para pendahulu
rumah sakit ini dibangun
dari satu bata ke bata lain
bertahap sesuai perubahan zaman
tak terasa 'tlah lima puluh tahun berlalu
namun satu hal yang tiada berubah
pengabdian nan tiada bertepi
dari satu generasi ke generasi
semata untuk Polri
pun NKRI
.........................
inikah proses pengabdian
sebisanya ?
tidak juga
semampunya ?
bolehlah
namun izinkan kami memakai istilah profesionalisme
bekerja berazas ilmu pengetahuan, ketrampilan dan perilaku terpandang
ketika melayani pesien
karena sesungguhnya pasien itu permaisuri atau baginda
ketika sakit,  mereka cemas dan mereka takut
mereka butuh pemulihan
dalam kondisi emosi begini wajib dilayani dengan sikap malaikat bumi
.................
ya, bekerja disini perlu hati
itu pesan pendahulu
dan tetap masih berlaku
mengabdi disini dibekali ilmu
ilmu kedokteran
ilmu keperawatan
dan ilmu kesehatan
di bungkus sikap mumpuni
ikhlas
sebagai penolong dan pelayan
peduli memberikan yang terbaik
paripurna selesaikan pengabdian
................
baiklah
revolusi mental itu telah kami dawamkan disini
jauh jauh hari
karena kami meyakini
perubahan adalah keniscayaan
lintas budaya adalah keberagaman
dan kami slalu siap dalam setiap keadaan
tercermin dari instalasi gawat darurat
nan tiada pernah sepi
berupaya memberi ruang perawatan
dalam keluasaan tak pernah meolak permintaan
bukan mengejar pujian
namun berjuang menyelamatkan jiwa lebih di utamakan
apakah pasien anggota polri dan keluarga
keluarga besar Polri dan Purnawirawan
pemilik kartu BPJS Kesehatan
masyarakat umum dan dhuafa
mereka semua butuh pertolongan
itulah kesejatian pelayanan prima
memberikan pelayanan berlebih
selagi kami mampu
selagi kami bisa
.......................
  ( sementara itu seorang Anggota Polri menyampaikan isi hati
ungkapan trimakasih kepada pimpinan Polri
atas perlakuan luarbiasa rumah sakit bhayangkara
kepada keluarga yang sedang terbaring di ruang perawatan
kondisi rumah sakit bhayangkara saat ini
membuat diri sang bintara tenang dalam laksanakan tugas
karena yakin anaknya terlayani dengan baik
tidak menjadi beban pikiran dalam pekerjaan
semua diserhakan kepada para ahli
dengan sikap profesional melayani
dan mungkin ungkapan ini mewakili
atas kualitas pelayanan rumah sakit bayangkara saat ini )
.............................
23 Mei 1966 - 23 Mei 2016
setengah abad berlalu
pengabdian nan tiada bertepi
insan kedokteran dan kesehatan polri
bagi kami, semua harus dilayani
sepenuh hati
setulus hati
dan selalu teriring doa
semoga Tuhan Yang Maha Kuasa menganugerahkan kami hati jernih dan bersih
untuk semata mengabdiÂ
niat ikhlas berbagi
karena kami yakin sesungguhnya kebahagian abadi terhimpun di hati
Dirgahayu Ulang Tahun Emas
Rumah Sakit Bhayangkara TK I Raden Said Sukanto
..........
Salamsalaman
TD
Â
Â
Â
Â
.........
Â
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H