[caption caption="Wakil Menteri Luar Negri DR. AM Fachir / dokumen TD"] [/caption]Wakil Menteri Luar Negri DR A.M. Fachir menyatakan bahwa Landasan Konstitusional Republik Indonesia yang menjadi dasar hukum mendukung kemerdekaan Negara Palestina. Hal tersebut beliau sampaikan ketika menjadi Key note speakers pada Kuliah Perdana Mahasiswa Kajian Timur Tengah dan Islam Fakultas Pasca Sarjana Universitas Indonesia Selasa, 16 Februari 2016 di Kampus Salemba Jakarta.
Lebih lanjut Wamenlu menegaskan bahwa Pembukaan UUD 45 alinea pertama yang berbunyi : "Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan." menjadi acuan regulasi NKRI mengakui kemerdekaan Palestina.
Ketika Ir. Soekarno memproklamasikan kemerdekaan RI di Jakarta pada 17 Agustus 1945. Dunia belum mengakuinya. H. Agus Salim pun menggalang dukungan ke Negara-negara di Timur Tengah. Namun, saat itu belum juga mendapat dukungan yang signifikan. Dan saat itu, Palestina tampil sebagai Negara pertama kali yang mengakuinya. (dari berbagai sumber). "Indonesia Berhutang Budi Dengan PALESTINE,dalam kemerdekaan RI" ( Sumber : http://majalah-onlineku.blogspot.co.id/2013/07/inilah-negara-negara-yang-pertama-kali.html )
[caption caption="Bedah Buku karya Alumni PSKTTI / dokumen TD"]
Wamenlu menyimpulkan bahwa NKRI secara sederhana hanya memiliki 4 tugas yaitu :
- melindungi rakyat
- mencerdaskan rakyat
- mensejahterakan rakyat
- ikut melaksanakan ketertiban dunia
Dalam kaitan tugas ke - 4 itulah Republik Indonesia mendukung setiap upaya kemerdekaan negara lain dari penjajahan.
[caption caption="Wamennu bersama Civitas Acakemi PSKTTI UI /dokumen TD"]
Menurut Fariz Mehdawi yang ditugaskan untuk Indonesia sejak tahun 2006 sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh untuk Republik Indonesia Isu Palestina sudah lama sekali dan diperhatikan info ini sudah sejak zaman Sukarno (Presiden Indonesia pertama). Saat saya datang (ke Indonesia) orang-orang siap bantu Palestina. Ini sangat bagus. Sangat penting support (dari mereka) atas apa yang kami butuhkan dengan kondisi kami,"http://news.liputan6.com/read/2385033/dubes-palestina-untuk-indonesia-kami-butuh-dukungan.
[caption caption="Peserta Acara Bedah Buku / Dokumen TD"]
Wamenlu pada kesempatan itu mengajak seluruh civitas akademi Kajian Timur Tengah dan Islam UI untuk bersinerji dan berkolaborasi dengan Kementrian Luar Negri. Kerjasama itu bisa berbentuk upaya bertukar informasi dalam bentuk Kajian Ilmiah dalam rangka saling menguatkan guna mengatasi permasalah Timur Tengah yang terkait dengan kepentingan Indonesia.
Setelah Kuliah Perdana dilanjutkan Acara Bedah Buku. Topik bedah buku yang digagas oleh ILUNI PSKTTI kali ini adalah " Menelusuri Jejak Islam di Penjuru Dunia Melalui Sebuah Karya dengan Moderator Ibu Dewi Savitri Qurnai M.Si.  Buku Pertama karya Alumni PSKTTI Taufik Hidayat M.Si (UIEKS) berjudul Mengembara ke Masjid Masjid di Pelosok Dunia dengan pembahas H. Thamrin Dahlan, M.SI. Buku kedua bertajuk Suara Kebisuan Menerangi Cahaya Islam di Berbagai Penjuru Dunia karya DR Hardius Usman Dosen Psktti. dengan pembahas Dr Lutfhi Ketua Program Studi PSKTTI UI.
DR Nurulhuda M.Si Ketua Umum Iluni PSKTTI beserta seluruh jajaran Pengurus nampak sibuk mengatur jadwal acara yang dimulai Pukul 13.00 sampai 17.00 Wib di lantai III gedung IASTH kampus UI Salemba. Kuliah Perdana dan Acara Bedah Buku dihadiri lebih dari 100 peserta yang terdiri dari Mahasiswa PSKTTI dan Alumni serta peserta darii Perguruan Tinggi lainnya. Tampak Hadir KH DR Cholil Nafis yang juga merupakan Sekretaris KajianTimur Tengah dan Islam serta Prof. Dr. Vethzal Rivai Zainal, SE, MM MBA yang telah menerbitkan 61 buku. .
Salamsalaman
TD
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H