[caption caption="Sumber Gambar: Dok. Pribadi"][/caption]Excellent
Dalam rangka menyusun buku Setengah Abad RS Polri saya mewawancarai beberapa pasien terkait dengan kesan dan pesan serta harapan selama mendapat pelayanan perawatan dan pengobatan. Selasa, 2 Februari 2016 bersama fotografer Mas Warsono kami memulai pekerjaan di Ruang Perawatan VIP Dr Soewarno. Ns Nicki, Kepala Ruangan Perawatan mengatakan bahwa ada seorang Purnawirawan Jendral di rawat, beliau adalah Bapak Yusuf Muharom.
Pada saat itu di dalam ruang perawatan nan sejuk dan nyaman tampak sedang bezoek Mantan Wakapolri Bapak Komisaris Jendral Polisi (P) Drs Jusuf Manggabarani. Sebelum mewawancarai pasien, Bapak Jusuf Manggabarani mengingatkan bahwa antara nama beliau dengan pasien ada perbedaan jelas. " Ingat ya nama saya pakai J bukan Y. Jadi dalam abjad saya duluan di panggil." Dulu pada waktu masih aktif di Polri, Beliau berdua sering tertukar penugasan karena nama yang hampir serupa. Jadi mohon izin agar tidak salah singkatan selanjutnya dipakai JM (Jusuf Manggabarani) dan YM (Yusuf Muharom).
Kata pertama yang meluncur dari Bapak YS adalah Excellent.  Beliau mengatakan sangat merasa puas atas pelayanan di Rumah Sakit Bhayangkara TKm 1 Raden Said Sukanto. Malah surprise, terkejut menyaksikan dan mengalami pelayanan di Rumah Sakit Polri bisa sebaik sekarang. Tentu saja pengalaman ketika masih perwira muda Brimob sangat berbeda dibanding saat ini. Satu hal yang membedakan selain kualitas ruang perawatan serta sarana prasarana. Beliau juga salut kebijakan Karumkit RS Polri berupaya tidak menolak pasien.
Kemudian dalam kesempatan jarang terjadi ini saya mohon izin kepada Bapak JM kiranya berkenan memberikan arahan terkait Rumah Sakit Bhayangkara.  Sementara itu Kepala Rumah Sakit Brigjen Pol dr Didi Agus Mintadi, Sp JP DFM turut hadir diruang perawatan di temani Personel Dokkes yang lama bertugas di Brimob Kombes Pol dr Djarot.
Sejajar RS Pertamina dan RSPAD
Bapak Mantan Wakapolri ikut merasa bangga atas kemajuan RS Bhayangkara saat ini. Pendapat itu berdasarkan laporan yang Beliau terima dari berbagai kalangan. Ini bukan basa basi. Saat ini RS Polri sudah bisa disejajarkan bahkan diatas RS Pertamina dan RSPAD. Menurut Beliau selama ini yang jadi standar oleh masyarakat umum terkait Kualitas Rumah Sakit terbaik dan bagus pelayanan 2 rumah sakit tersebut.
Secara berseloroh Beliau melihat RS Polri dari sisi luar saja tetapi tidak dari dalam. Pasalnya Beliau tidak mempunyai pengalaman menjadi pasien. Tentu saja melihat pola pikir dan pola tindak Jendral Bintang Tiga ini yang selalu menjaga kebugaran sehingga belum ada catatan medik pernah di rawat di rumah sakit. Hanya saja Pak Jusuf Manggabarani berpesan kepada Karumkit dan seluruh personil Rumah Sakit agar lebih memperhatikan sentuhan pelayanan. Â
![](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/02/02/jm2-56b0a1b341afbdc00af86a18.jpg?v=600&t=o?t=o&v=770)
Besarkan Hati Pasien
Bisa jadi beberapa dokter di negeri kita belum begitu serius menggunakan strategi ramah dan santun serta penuh perhatian ketika menghadapi pasien. Semua sudah paham bahwa kondisi psikologis pasien pasti sangat cemas mengingat penyakit yang diderita. Jadi dokter jangan lagi menambahi beban dengan pelayanan se ada nya atau malah menakuti nakuti pasien. Justyang harus dilakukan adalah mem besar besar kan hati pasien agar proses penyembuhan bisa lebih cepat.
Pak Jusuf menyebut sikap dokter yang tidak simpatik itu seperti pembunuh. Waduh kami yang hadir di ruang perawatan Vip Soewarno termasuk berapa Jendral yang baru tiba mem bezoek Pak YM terpaksa sedikit tersenyum. Malah menurut Beliau secara bercanda mengatakan sebenarnya sikap personil Rumah Sakit yang tidak melayani dengan sepenuh hati membuat rasa tidak nyaman malah menambah gelisah pasien. ."Jadi begini, saya akan Umroh dulu pekan depan, nanti setelah itu saya akan Medical Check up di Rumah Sakit Bhayangkara Tk I Raden Said Sukanto dengan harapan sebelumnya Karumkit telah memberikan arahan kepada personil  terkait peningkatan kualitas pelayanan yang menyentuh dan sepenuh hati"
Â
Disamping itu Bapak Jusuf Manggabarani mengharapkan jumlah dokter spesialis segera ditambah sehubungan jumlah pasien semakin banyak menuntut pelayanan prima. Upayakan setiap tahun ada 8-10 dokter Polri yang ikut pendidikan spesialis sebagai kaderisasi. Ajukan saja ke Kapolri rencana pengembangan Sumber Daya Manusia karena hal ini sangat urgent untuk pengembangan di masa depan.
Satu pesan lagi kepada komunitas Dokes Polri agar mementingkan aspek pencegahan penyakit untuk seluruh anggota Polri.  Seharusnya deteksi dini itu bisa dilakukan kapan saja. Misalnya ketika dilaksanakan Apel Pagi di kesatuan. Personil Dokkes ketika saya menjabat Kapolda tidak saya perkenankan ikut dalam barisan, mereka harus berkeliling melihat dan memantau kondisi kesehatan anggota Polri. Apakah diantara mereka ada yang kurang sehat, nampak dari raut yang pucat dan lelah. Oleh karena itu medical check up harus rutin dilaksanakan serta asupan Vitamin sering diberikan agar kondisi kesehatan Personil Polri prima sehingga selalu siap melaksanakan tugas di lapangan.
Masukan berharga dari seorang yang sangat care kepada kesejahteraan prajurit nampak sekali selama pembiraaan Pak Jusuf Manggabarani. Pengalaman selama puluhan tahun menjadi komandan Brimob. Beliau paham sekali bagaimana situasi dan kondisi anak buah di lapangan, oleh karena itu berikan pelayan kesehatan terbaik untuk para Tribrata, karena merekalah ujung tombak dari pelaksanan tugas Operasional Polri. Nanti wawancara juga Bintara dan Tamtama dan keluarganya, tanyakan apa harapan mereka terhadap pelayanan kesehatan di Rumah Sakit ini.
Termasuk kepada masyarakat umum mantan Wakapolri berpesan agar RS Bhayangkara memberikan keringanan atau subsidi kepada masyarakat yang kurang mampu, inilah salah satu bentuk kepedulian Polri kepada masyarakat. Kebijakan Karumkit yang berupaya tidak menolak pasien sungguh sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Penambahan jumlah tempat tidur terus dilakukan. Semua dilakukan agar bisa memberikan yang terbaik khsusnya bagi Anggota Polri, peserta BPJS, Masyarakat umum khususnya yang bermukim di Jakarta dan sekitarnya.
![](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/02/02/jm1-56b0a1fe3fafbdb10a620dae.jpg?v=600&t=o?t=o&v=770)
Pak JM sekarang menikmati pensiun sebagai Saudagar Bugis.  Kami tergelak mendengar istilah yang baru ini. Yes Beliau kini aktif mengisi waktu berniaga, berbagi kepada sesama dalam kapasitas sebagai Khalifah di muka bumi. Menurut Beliau, sebagai muslim kita wajib meneruskan perjuangan Rasulullah Nabi Muhammad SAW yaitu menyempurnakan akhlak umat serta menjadi Wakil Allah SWT di muka bumi untuk berbuat kebaikan dan kebajikan.
Mind Set seperti inilah yang menyebabkan Bapak Jusuf tampak selalu bugar, sehat, penuh canda dan sangat menikmati kehidupan keseharian.  Tetap menjaga pola makan sehat. Kata Kuncinya adalah Tahu Diri karena sumber penyakit itu berasal dari makanan. Justru yang serakah itu mata. jadi jangan diperturutkan keinginan mata, bisa repot nanti saluran pencernaan kita yang akan merembet ke organ tubuh lainnya. Jago masak yang memiliki beberapa restoran ini mengungkapkan pengalaman dalam menjaga pola makan sehingga bisa mengatur berat badan menjadi enak beraktivitas.
Bersama Karumkit dr Diddi Agus Mintadi, Mantan Wakapolri menyempatkan diri meninjau sarana dan prasarana Rumah Sakit Bhayangkara Tk I RS Sukanto. Inilah kebanggaan Polri sebagai asset yang mampu memberikan salah satu bentuk kesejahteran bagi seluruh Personil Polri.  Asset ini harus dirawat dan dikembangkan se optimal mungkin. Jumlah tempat tidur Perawatan sudah menyamai Rumah Sakit Angkatan Darat Gatot Subroto . Saat ini RS Polri yang berlokasi di kawasan Kramatjati Jakarta Timur berada di Peringkat ke - 9 Nasional dalam Pengelolaan Keuangan BLU (Badan Layanan Umum)
Salamsalaman
TD
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI