Menciptakan Sistem
Perjalanan pengelolaan Askes menjadi lebih membaik dari tahun ketahun. Â Tahun 1988 saya di beri Tugas Belajar oleh Karumkit Polri ke Universitas Indonesia melanjutkan Kuliah di Fakultas Kesehatan masyarakat. Â Bersama Zuster Elly Djuliati yang mendapat Bea Siswa dari Departeman Kesehatan. Â Atas budi baik Dokter Cholid Soedirdjo saya mendapat Bea Siswa dari Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Â Kami kuliah selama 2 tahun di kampus UI Depok yang masih anyar
Untunglah sistem pelayanan Askes di Rumkit Polri tahun 1988  sudah berjalan dengan lancar sehingga staff bisa meneruskan pekerjaan melayani para pensiunan dengan baik.  Disamping Pengelolaan Askes  saya diberi tugas pula mengadakan kerjasama dengan pihak PT Jasa Raharja.  Kerja sama ini meliputi pelayanan kesehatan korban Kecelakaan Lalu Lintas. Kami susun sistem yang transparan dan akuntabel dan melatih staf sehingga apabila sistem sudah berjalan maka siapapun personil yang melaksanakan pekerjaan ini tingal meneruskan dan mengembangkan.  Ketika lulus dari FKM UI tahun 1990 saya mendapat tugas baru di Dinas Kedokteran dan Kesehatan Polri Mabes Polri.
Sebagai perbandingan, BPJS Kesehatan saat ini bukan saja melayani para PNS dan TNI /Polri dan Pensiunan, namun pelayanan sudah mencakup masyarakat umum. Hanya dengan membayar iuran perbulan sekitar  Rp 30.000 perbulan masyarakat bisa mendapatkan pelayanan di Puskesmas dan di Rumah Sakit yang telah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.  Masyarakat umum kini sudah merasakan betapa besarnya manfaat kepersertaan BPJS karena bisa terlayani dengan baik.  Artinya dalam sistem asuransi kesehatan berlaku hukum "Yang sehat membantu yang sakit".  Apabila anda iri tidak dapat menikmati dana askes tersebut ya silahkan sakit saja,...
Salamsalaman
TD
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H