Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

[Reshuffle] Ini Dia Kriteria Menteri yang Akan di Copot

12 Januari 2016   08:37 Diperbarui: 12 Januari 2016   09:36 1105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tahun pertama Pak Jokowi strat di garis, beliau berlari namun apa daya ada beberapa anak buah masih berjalan santai menikmati jabatan Menteri. Kurang ajar, kata seorang peserta diskusi warong kopi. Boss telah memilih dia untuk bekerja, malah si Menteri euphoria bergaya kesana kesini memamerkan jabatan di antara family dan alumni. Nah kena dia di reshuffle pada jilid pertama kabinet kerja.

The Dream Team

Kini gaung reshuffle berdetang lagi. Para Menteri deg deg plus. Diganti tidak, tidak diganti tidak. Tidurpun tidak pulas lagi, kerja tidak focus dan segala macam pikiran melayang di otak kanan kiri. Tentu saja tidak semua Menteri gelisah galau begini. Menteri yang on the track tetap tenang, bekerja sesuai amanah kalaupun nanti diganti maka kepada takdir dia kembali.

TD : Nah Pak NS, jadi siapa Menteri yang harus dicopot.
NS : Sederhana saja ukurannya Pak TD
TD : La iya apa, tuh Pak Jokowi mau dengerin usulan kompasianer
NS : Menteri yang wajib di copot adalah Menteri A, B, C dan D
TD : mulai deh maen teka teki silang 
NS : yah terjemahkan sendiri kapanjangan initial para Menteri itu
TD : ampun, ngak mecahin masalah, tambah pusing   Pak Jokowi.
NS : begini, saya kasih clue nya ya

  • A = Apakah Menteri telah bekerja seperti yang di perintahkan Presiden ?
  • B = Benarkah Menteri mau mengabdi untuk Negara atau untuk hanya kepentingan perusahaan/pribadi
    C = Catatan prestasi Menteri selama setahun apakah cukup bermakna bagi pembangunan nasional
    D = Dia adalah Menteri ,….

Yes Pak Presiden silahkan gunakan kriteria Pak NS. Bapak sudah paham Menteri mana saja yang molor. Cara bekerja Menteri itu selalu memposisikan diri sebagai mandor kawat, kerja kendor “makan” kuat. Menteri mana saja yang tidak fokus malah membuat gaduh, mengerjakan pekerjaan orang lain tetapi perkerjaan di Kementrian sendiri terbengkalai. Terakhir, kapan Bapak Jokowi bertemu dengan sang Menteri. Jangan jangan sejak dilantik Bu / Pak Menteri belum  pernah menghadap menyampaikan laporan kerja.

Hiraukan pesan pesan sponsor untuk bagi bagi kue kekuasaan baik yang datang dari parpol maupun request dari pihak lain yang merasa berjasa. Stock anak negri terbaik yang ahli di bidangnya, (mau dan mampu bekerja 24 jam sehari) masih banyak. Bapak Jokowi, hak preogratif itu di tangan anda, ayo ciptakan the dream team, kita harus berlari mengejar ketertinggalan dari negara tetangga…

Salamsalaman
TD

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun