Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Pengpeng Versi Gepeng

4 Januari 2016   08:16 Diperbarui: 4 Januari 2016   13:29 415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Benar pendapat RR, Pemerintahan Presiden Jokowi harus di bersihkan dar oknum oknum yang memanfaatkan jabatan untuk kepentingan pribadi.  Siapapun  dia harus ditindak tegas.  Ibarat kapal besar yang sedang belayar, kalau ada yang membocorkan palka maka bagaimana kapal akan sampai di tujuan.  Nakhoda wajib hukumnya menurunkan penumpang yang akan menenggelam kapal di pulau terdekat agar kapal bisa laju berlayar dengan kencang.

Inilah tuntutan sebenarnya dari Ruh Reformasi menghapuskan KKN dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.  Revolusi Mental yang di canangkan Pak Jokowi bisa dimulai dengan  membersihkan birokrasi pada level tertinggi pemerintahan dari gangguan tikus tikus busuk berdasi.  Kata Gepeng kalau tidak bisa di bina ya di binasakan saja Pak,...

Sementara nasib Gepeng tetap gepeng, hanya bisa bicara.  Sekarang mereka mendapat saudara baru dari sisi nama saja yaitu pengpeng.  Nasib tetap sama tak jauh beda. Artinya disana pengpeng  berjaya makan 3 kali sehari sementara  kaum gepeng tetap mengais rezeki dengan target kalau bisa makan  satu kali sehari.

Lanjut Pak RR, posisi anda rawan gempa, berhati hatilah dengan oknum konglomerat hitam. Bisa jadi anda jadi korban kesekian untuk di eliminasi dari jabatan mulia karena telah mengusik kenyamanan komunitas Pengpeng.

Salamsalaman

TD

 

 

 

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun