Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

[Hari Ibu] Kasih Sayang Ibu Sepanjang Jalan, Kasih Sayang Anak Sepenggalah

22 Desember 2015   07:22 Diperbarui: 23 Desember 2015   05:31 614
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pesan panjang Mak disampaikan dengan suaranya pelan tapi tegas, Aku tersedu menangis betapa kasih sayang Mak tak terhingga. Kupeluk ibunda tersayang betapa sempurna kasih sayang nan tak terbilang. Pesan Mak kuingat selalu. Selama 3 tahun di SMP, berjalan kaki ke sekolah yang jaraknya 5 km. Aku tak pernah punya uang jajan dan buku pelajaran selalu meminjam. Dalam keseharian pergaulan anak SMP, aku tahan-tahan keinginan bersenang-senang yang terkait dengan sepatu.

Aku rajin belajar sebagai pelampiasan menghilangkan keinginan bermain dengan teman-teman karena sepatu menjadi taruhan. Teman-temanku tertawa terbahak-bahak ketika aku melepaskan sepatu waktu kami bermain bola sepak. Teman-teman putri SMP tersenyum geli melihat gaya jalanku kaya tentara, kaki diangkat tinggi-tinggi. Aku tahan kuat-kuat niatku bermain basket, takut sepatuku cepat rusak. Alhamdulillah 3 tahun sepatuku selamat dari kerusakan berat walau nyaris bolong-bolong di ujungnya, alas sepatu yang sebagian besar sudah aus, sehingga terpaksa kulapisi dengan kertas karton....

Alhamdulillah belajar di SMP V Jambi di kawasan Simpang Pulai aku selesaikan i tahun 1967 dan kemudian melanjutkan ke SMA II Talang Banjar Jambi. Tahun 1970 dipaksa Mak kuliah ke Palembang. Kisah nyata ini hanyalah sepenggal kisah kasih sayang Mak dari sekian banyak perjalanan hidup beliau sampai di usia 90 tahun. Secara fisik aku hanya 17 tahun terus-menerus dekat dengan Mak, setelah itu hanya waktu liburan dan lebaran pulang kampung rindu bersua Mamak dan Bapak. Walaupun berjauhan menuntut ilmu dan bekerja di Jakarta, Mamak selalu mengirim surat. Mak adalah seorang penulis hebat, menyampaikan nasehat lewat suratnya berlembar-lembar ditulis dalam ejaan lama. Ya Makku adalah seorang Penulis.

Keprihatinan, kesederhanaan dibingkai dalam kasih sayang Mak Hj Kamsiah binti Sutan Mahmud telah membuat kami anak-anaknya survive dalam berkehidupan. Ajaran moral dan etika sopan santun membekas dalam keseharian. Kasih sayang Mak tidaklah selalu berbentuk uang, namun lebih dari itu dalam bentuk doa dan perhatian sepenuh hati, kasih sayang berbagi untuk semua anaknya. Kasih sayang Mak sepanjang jalan kasih sayang anak sepanjang penggalan.

Ya Allah, berikanlah syurga untuk Ibundaku Hajjah Kamsiah binti Sutan Mahmud dan Ayahanda Haji Dahlan bin Affan. Allahuma Firli waliwalidaya warhamhuma ,.... Amin Ya Rabb.

Salamsalaman

TD

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun