Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

[Resensi Buku] Mengembara ke Masjid-masjid di Pelosok Dunia

21 Desember 2015   12:51 Diperbarui: 21 Desember 2015   14:58 610
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Prof. Dr Lydia Freyani Hawadi dalam Kata Pengantar menyatakan bahwa tulisan Taufik Uieks unik. Curiostity nya besar sekali.  Punya backround pendidikan nano nano dan pekerjaan yang sepertinya tidak nyambung. Selanjutnya Profosesor Bidang Psikologi ini mengatakan bahwa dengan passion travelling nuansa islami ternyata Penulis  mampu mengantarkan pembaca seolah ikut dalam pengembaraan emosional  ke Baitullah Manca Negara. Apabila di bidang kuliner ada Bondan Maknyus maka pada gilirannya Buku Mengembara Ke Masjid - Masjid di Pelosok Dunia akan mendapatkan Label Smart Traveller, tidak asal berwisata saja  namun ada nilai Syiar Islam yang termaktub didalamnya dan tiada duanya.

Isi buku dibagi dalam 5 bab sesuai dengan pengelompokan pengembaraan Penulis di 5 benua.  Terdapat  5 reportase muhibah di Timur Tengah, 4 tulisan di Benua Amerika, dan yang paling banyak di Benua Asia yaitu 25 Masjid yang di kunjungi.   Selanjutnya di Benua Australia Bab 4 terdapat 3 Masjid  sedangkan  di Benua Eropa Penulis melaporkan kunjungan di  18 detinasi wisata rohani. Inilah catatan wisata rohani unik  yang di kumpulkan selama bertahun tahun kemudian di posting ke kompasiana.com dan akhirnya bermuara menjadi sebuah  buku  langka yang menjadi referensi Pustaka Islami.

Luar biasa niat kuat Penulis berkunjung ke tempat ibadah mancanegara bukan justru ke destinasi wisata terkenal yang banyak didatangi wisatawan.   Dalam perjalanan wisata rohani ini Taufik Uieks terkadang pergi bersama Istri Ibu Ratna Dewi yang juga bekerja di Bidang Penerbangan.  Atau bersama rekan se profesi atau bisa juga meminta bantuan warga setempat nan seiman untuk mengantarkan ke baitullah yang berada di kota atau di sekitar wilayah negara tersebut.

Biasanya setelah selesai melaksanakan tugas pokok men servis atau maintenance pesawat  terbang Penulis langsung mempergunakan waktu seoptimal mungkin berkelana mencari masjid. Setelah ditemukan baitullah tersebut, sebagai  bukti kehadiran atau alibi di tegakkan sholat sesuai dengan waktu setempat atau paling tidak shalat sunah 2 rakaat.  Subhanallah nikmat mana lagi yang engkau dustakan mendapatkan anugerahj bisa meninggalkan sidik jari di masjid pelosok dunia.  Inilah yang akan menjadi saksi di akherat bahwa seorang anak manusia telah memakmurkan baitullah manca negara. Yes, Tidak semua orang bisa melakukan amal ibadah ini dan kemudian diabadikan dalam sebuah buku (kitab).

Pengembaraan Penulis selama 30 tahun ke manca negara selalu di niatkan singgah di masjid pada kota setempat.  Muhibah di negara dengan  penduduk minoritas beragama Islam untuk menambah wawasan terutama terkait kehidupan muslim di negara tersebut terutama untuk mengenal lebih jauh sejarah mulai masuknya Islam dan berkembangnya ajaran Islam di sana. Sebagai contoh Penulis menuturkan bagaimana masjid di ibukota Rwanda Kigali mampu menyatukan perseteruan antara suku Hutu dan Tutsi yang terlibat perang saudara.  Tertulis pula sejarah ketika Masjid Raya Paris menjadi tempat persembunyian sekali gus perlindungan Kaum Yahudi dari kejaran Tentara Nazi.

Lihat di halaman 283 – 289.  Penulis menuturkan pengalaman menjadi Marbot di Masjid Bawah Tanah Athena. Dalam kosa kata melayu marbot adalah seseorang yang didapuk menjadi pelayan baitullah yang bertugas membersihkan rumah suci Tuhan, menjadi muazin dan terkadang ditugasi pula menjadi Imam Shalat.  Seorang pengembara menjadi marbot tentu merupakan kisah nyata yang sangat fenomenal sekali  ditinjau dari pendekatan sudut pandang travelling.  “ kami bertiga kemudian mengambil wudhu ditempat yang cukup gelap. Pada saat kami masuk, rungan dalam keadaan gelap. Lampu lampu masjid kemudian dinyalakan oleh orang tadi.  Kemudian dia berkata bahwa dia akan pergi, dan seandainya kami selesaim shalat diharapkan mematikan lampu dan kemudian menutup rolling door” Inilah kondisi factual masjid di negeri orang terutama di Negara Islam minoritas.

Menurut hemat saya, Umat Islam sedunia ada baiknya mengkoleksi  dan membaca buku Mengembara Ke Masjid - Masjid di Pelosok Dunia karya gemilang Syed Taufik Uieks.  Buku yang ditulis bukan oleh seorang ustazd apalagi ulama ini menyiratkan bahwa pesan Al Qur’an “Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan sholat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. at-Taubah:18).  Makna nan tersirat dari Ayat ini dimana Umat Islam  mendapat jaminan  anugerah petunjuk nan benar dan lurus dalamm kehidupan  dari Allah SWT sepanjang  mereka memakmurkan Masjid. Buku Syed Taufik merupakan bukti nyata bahwa Belau telah memakmurkan Baitullah Manca Negara melalui buku ini.

Bagi sobat yang bersegera akan mengkoleksi Buku ini bisa langsung menghubungi penulis  di kompasiana.com atau di akun Taufik Uieks di Facebook atau juga bisa di pesan melalui on line pada bukalapak.   Sebagai seorang sobat saya merasa bangga bersahabat dengan Syed Taufik Uieks,  semoga limpahan pahala akan mengalir terus seiring dengan prediksi buku ini akan menjadi Best Seller di kancah penerbitan Buku Buku  Islam.

Ilustrasi Dokumentasi Foto : Taufik Uieks

Salamsalaman

TD

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun