Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Menebarkan Semangat Optimis Bapak Presiden Joko Widodo

14 Desember 2015   13:24 Diperbarui: 15 Desember 2015   12:39 1416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tentu saja program sektor pendidikan dan kesehatan yang merupakan hajad hidup rakyat banyak mendapat perhatian besar pemerintah. Kebijakan pemerintah memudahkan akses rakyat mendapatkan pelayanan prima terlihat pada program Kartu Sehat dan Kartu  Pintar.

Selanjutnya Presiden mengatakan rasa optimis harus dikembangkan di negeri ini. Rakyat diberikan informasi akurat dan objektif tentang kondisi ekonomi saat ini.  Informasi harus disampaikan secara jujur , jangan sampai  ada informasi yang menyesatkan   sehingga membuat rakyat panik, Sebagai contoh dengan perubahan ekonomi dunia yang terkadang di dramatisir oleh pihak pihak yang tidak bertanggung jawab bahwa Indonesia sedang menuju kebangkrutan padahal informasi itu tidak didasari data faktual.

Percayalah Pemerintah memegang seluruh kendali dan mampu mengatasi semua gejolak. Pemerintah sangat intens mengeluarkan kebijakan yang semuanya ditujukan untuk pembenahan sistem. Semua harus berjalan dalam koridor sistem, tidak bisa dilihat hasilnya sekejap mata atau instan. ada proses yang harus dilewati untuk menuai hasil semua kebijakan di sektor pembangunan. 

Presiden mengatakan selama ini terlalu banyak regulasi yang justru menghambat derasnya pembangunan.  Jadi perlu ada pembenahan atau revisi peraturan perundangan yang merupakan langkah awal  pembenahan system. Presiden memberi contoh tentang E Budgeting dan beberapa penggunaan aplikasi modern untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik.

Apabila system bisa di lekatkan secara komprehensif di seluruh pemerintahan maka dengan sendirinya pelaksanaan pekerjaan lebih effektif effesien, akuntabel dan transparan. Pemanfaat  IT ini pada gilirannya mengurangi atau meng-eliminasi peluang tindak pidana korupsi. Namun patut disayangkan masih saja ada oknum birokrat yang belum mau mengubah mind se, bisa jadi  karena mereka menikmati keuntungan finansial dari keruwetan dan kesemrawutan sistem pemerintahan.

Presiden yakin apabila pembenahan sistem atau aturan telah selesai dibenahi maka semua pelayanan publik akan berjalan lancar, Kalaupun nanti masih ada segelintir oknum yang "macam macam" maka dengan sendirinya dia akan tergerus transformasi karena norma pelayanan prima telah melekat pada organisasi pemerintahan. Tentu saja secara simultan bentuk pengawasan harus ditingkatkan dengan menempatkan personil terpilih dan terpercaya memiliki integritas guna menindak semua penyelewengan.

Optimis Menghadapi Globalisasi

Memasuki era Masyarakat Ekonomi Asiean (MEA) , dimana tidak ada lagi pembatas geografis atau sekat antar negara maka Bangsa Indonesia harus lebih siap menghadapi persaingan internasional. Perasaan takut akan era globalisai itu harus di hilangkan karena sesungguhnya justru negara tetangga atau negara lain pun kecut dan kuatir diserbu  Tenaga Kerja Indonesia (TKI) profesional.

Hal itu diceritakan  Presiden Jokowi kepada kompasianer ketika Beliau mendengarkan bisik bisik Kepala Negara tetangga tentang  kecemasan  terhadap serbuan  TKI di negeri mereka. Rakyat Indonesia harus optimis menghadapi perubahan regional ini terutama di bidang ekonomi.  Pemerinah terus melakukan pemberdayaan tenaga kerja agar mereka mampu bersaing secara profesional dengan negara lain.

Pesan bermakna kepada kompasianer baik yang hadir maupun yang belum berkesempatan bertatap muka dengan Presdien adalah agar menebarkan rasa optimis. Kita bangsa besar, sejarah menunjukkan kedigdayaan bangsa ini, kita jangan minder, karena kita mampu menghadapi segala bentuk perubahan. Melalui tulisan sampai hal-hal  positif dan objektif, jauhkan tulisan yang bernada saling menyerang, beri semangat kepada rakyat tebarkan rasa optimisme bahwa Pemerintah bertekad kuat membawa rakyat negeri ini menuju hidup sejahtera sesuai dengan amanat alinea ke - 4 pembukaan UUD 45.

Kalau boleh awak mengilustrasikan posisi seorang jurnalis itu ibarat burung besar yeng mempunyai dua kepak sayap nan lebar dan kuat.  Pak Jokowi cerdas mendekati jurnalis, justru jurnalis itu setelah mendapatkan informasi dia akan segera meng share dalam bentuk tulisan di seantero jagat.  Inilah yang membedakan kompasianer dengan warga biasa, apabila warga mendapat informasi maka pengetahuan itu hanya untuk dirinya sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun