" nah ini bayarannya, "
Tuan martabak terkejut, dan sedikit heran
"hei apa pula ini, sini uang  tuan itu, berikan kepada sya"
Mangcek tersenyum kemudian di berkata "
"tuan martabak sudah mendengar suara gemerincing uang logam itu ?, "
" nah itulah bayarannya, Â tuan cukup mendengar suara uang logam seperti saya juga hanya mencium aroma martabak"
Mangcek menambahkan pula,
"nah kini kita seri, skor 0 - 0, saya menikmati aroma dengan hidung, Â tuan menikmati uang dengan telinga,..hahahaha"
Tuan martabak, tersipu malu, dia pikir pandai nian wong kito galo ini,...
Yes, demikianlah kehidupan manusia di dunia ini. Ada ada saja sisi humor disana yang bisa disikapi dengan akal nalar dari ketajaman pemikiran. Tuntas dan selesailah perkara. Kenikmatan hidung di bayar dengan kenikmatan telinga. Â Dua pancaindra manusia ini berkolaborasi dalam menemukan kenikmatan sendiri.
Â