ilutrasi :travelmatakamu.com.
Â
Satu hari di belakang salah satu mall Kota Palembang awak mendengarkan dialog antar warga.  Dialog itu terjadi antara penjual martabak india dengan seorang warga.  Penjual martabak sedang mengolah martabak di penggorengan lebar, dia membalik balik martabak itu pada level  keahlian profesional.
Aroma yang dikeluarkan oleh martabak itu sungguh sangat menyengat dan terasa sangat nikmat sekali bagi indra penciuman.  Kebetulan sang warga sebutlah namanya Mangcek sedang lewat didepan restoran  martabak.  Dia berhenti sejenak bahkan agak lama.  Mangcek  menikmati aroma martabak seolah dia sedang menyantap makanan super maknyoes.
Penjual martabak tertegun. memperhatikan si warga.  nampaknya dia merasa terganggu  kehadiran warga itu, apalgi si warga nampaknyan tak hendak membeli olahan mertabak yang sangat panas dan mengeluarkan aroma khas dengan bumbu spesial.
Tuan Penjual martabak berucap :Â
" tuan hendak membeli martabak kah ?"
Mangcek  terkejut, serta merta dia terbangun dari khalayan menikmati martabak super syedap itu.
Setelah sadar dari khalayan, Mangcek  menyahut "
" oh tidak tuan, saya tidak hendak membeli martabak, saya hanya menikmati aroma nan sangat syedaap ini"
Tuan Penjual martabak nampaknya tidak senang melihat kelakuan si warga, sudah berhenti berlama lama di depan tokonya malah menikmati aroma martabak panas dan kini tak pula membeli.