Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Model Ruang Publik Tingkat Rukun Warga

30 September 2015   17:00 Diperbarui: 30 September 2015   21:13 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap sore ruang publik RW 05 ini ramai dipenuhi oleh warga.  Lihatlah anak anak bermain futsal sampai berkeringat.  Disediakan gawang khusus.   Malah anak anak ini ketika pulang sekolah langsung bermain bola tanpa mengenal waktu.  Artinya ruang publik ini benar  benar dimanfaatkan seoptimal mungkin.  Inilah sisi posiitif tersedianya ruang publik di kawasan terdekat.  Anak anak akan terhindar dari kenakalan remaja karena warga menyediakan sarana olahraga di lingkungan terdekat.

Perhatikan dokumentasi foto diatas, disana terdapat dua banner atau papan pengumuman sebagai media informasi.  Papan pengumuman pertama menjelaskan bawah kawasan ini Tempat Bermain Ramah Anak RW 05 Kelurahan Rambutan.  Sedangkan satu spanduk lagi berwarna dasar kuning berupa himbauan agar warga membuang  sampah pada tempat yang telah disediakan.

Selain anak anak,  warga dewasa saling bercengkerama sambil mengasuh anak.  Terkadang sarana ruang publik ini digunakan juga untuk kegiatan kegiatan sosial seperti bazaar.  Multi fungsi seperti yang diinginkan oleh Kemen PUPR bahwa ruang  publik bisa dijadikan untuk rekereasi juga untuk berolahraga serta untuk bersilaturahim antar warga sekitar. 

Beberapa bulan lalu di ruang publik ini dibangun panggung.  Panggung dibangun secara permamen untuk kegiatan perayaan hari hari besar nasional.  Sebelumnya panggung itu di buat dari kayu dan bambu dan kemudian dibongkar setiap selesai perayaan.  Panggung yang sekarang dibangun dengan ketinggian 50 meter seluas 6 x 4 meter di cor dengan besi kuat sehibngga bisa digunakan setiap saat sesuai dengan kegiatan masyarakat.  Paling tidak seminggu sekali pelatih senam kesegaran jasmani berdiri di atas panggung,   untuk meyemarakkan kegiatan tersebut diiringi musik dengan sound system yang menggelegar.

Seandainya saja setiap Rukun Warga di Indonesia memiliki Ruang Publik seperti yang terdapat di RW 05 Kelurahan Rambutan Jakarta Timur, maka bisa dibayangkan warga tidak perlu lagi rekreasi ke tempat lain.  Konsep ruang publik tingkat RW menjadi acuan sebagai sarana yang tersedia dan bisa dimanfaat setiap hari atau kapan saja tanpa mengeluarkan biaya.  

Kalaupun warga ingin rekreasi ketempat lain bisa dilakukan sebulan sekali atau setahun sekali mengunjungi Ruang Publik lain yang di siapkan Kemen PUPR. Nah apabila di tingkat Kelurahan terus naik ketingkat Kecamatan dan beberapa ruang publik tersedia di kawasan tersebut, maka dengan  sendirinya akan tersedia begitu banyak ruang publik di satu kota.   Tentu saja untuk tingkat Kelurahan dan seterusnya sampai tingkat Propinsi, ruang publik itu harus lebih luas dan mempunyai fasilitas yang lebih lengkap.

Fasilitas publik yang wajib disediakan antara lain adalah toilet. Toilet yang bersih dan terawat merupakan etalase tempat wisata yang terurus. Pemerintah melalui Kemen PUPR tentu sudah merencanakan pula untuk menempatkan petugas kebersihan yang rajin sehingga kenyamanan ruang publik itu benar benar bisa dinikmati warga.  Faktor keamanan dengan menempatkan beberapa orang security patut dipertimbangkan agar kawasan itu aman dari para preman dan begal.

 * Semua dokumentasi foto koleksi pribadi (TD)

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun