Pasukan Oranye PPSU
Sudah dua hari ini enam manusia berseragam oranye mondar-mandir di depan rumah dan di sekitar RTÂ 05 RW 06 Kelurahan Dukuh Jakarta Timur. Mengenakan baju terusan sampai celana oranye berstrip putih dilengkapi dengan sepatu lars panjang dan topi dengan warna yang sama. Inilah seragam baru. Seragam anyar ini memang baru diterima dua hari lalu dari Pak Ahok Gubernur Jakarta melalui Ibu RA Titik Sugiharti Lurah Kampung Dukuh.
Seperti dijelaskan oleh Mbak Dolly, salah satu petugas oranye, "Sebenarnya kami telah melaksanakan tugas dua minggu lalu di RW 06, sekarang giliran pembersihan di Jalan Bumi Pratama VIII di sekitar kediaman Bapak." Lebih lanjut petugas oranye ini mengatakan bahwa mereka melaksanakan perintah Pak Ahok dalam program Penanganan Prasarana & Sarana Umum (PPSU) di Kelurahan Dukuh Tahun 2015. Tulisan PPSU nampak jelas menempel di punggung pasukan oranye.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melaksanakan perekrutan sekitar 18.000 pekerja penanganan prasarana dan sarana umum. Mereka bertanggung jawab menangani kebersihan dan kerusakan ringan di suatu kawasan tertentu, seperti jalan atau taman. Pekerja PPSU akan mendapatkan upah sebesar upah minimum Provinsi DKI Jakarta, yaitu Rp 2,7 juta per bulan. Perekrutan dilakukan berdasarkan wilayah kecamatan.
Tugas PPSU bukan saja membersihkan lingkungan dari tumpukan sampah. Lebih dari itu mereka mengerjakan segala satu yang menyangkut prasaran dan sarana yang berada di bawah tanggung jawab lurah setempat. Tugas utama mereka adalah menangani persoalan darurat dan kecil. Misalnya, membersihkan sampah yang menyumbat saluran air, memunguti sampah yang dibuang sembarangan, menambal lubang kecil di trotoar dengan semen, dan masalah kerusakan pada sarana dan prasarana umum di Jakarta.
Kelurahan Dukuh membentuk 6 satuan tugas sesuai dengan jumlah Rukun Warga. Setiap tim terdiri dari 6 orang petugas, mereka setiap hari berkeliling perumahan penduduk dari gang RT sampai ke pelosok sudut RT. PPSU merupakan program kerja Pemerintah Daerah Khusus Ibu Kota. Anda tentu bisa check apakah di lingkungan Anda tinggal sudah terdapat pasukan oranye ini.Â
Â
Gagasan perekrutan pekerja PPSU ini memang telah lama dilontarkan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Dia gerah dengan masih banyaknya sampah, saluran air tersumbat, dan jalan rusak padahal sudah ada puluhan ribu pekerja di lapangan. Adanya kepastian tenaga PPSU ini dianggap bisa segera menyelesaikan jika terjadi masalah di lapangan. Pasalnya, masih banyak pekerjaan lapangan yang menunggu, sedangkan tenaga terbatas.
Ini baru Pak Ahok asli. Memang sih aslinya Pak Ahok pemarah, tetapi marahnya beliau katanya kalau ada sesuatu yang mencolok mata. Sesuatu yang mencolok mata Pak Gubernur Basuki Tjahya Purnama itu biasanya menyangkut perilaku anak buah yang "sembarangan" melakukan pelayanan publik dan masalah ketertiban dan kebersihan Ibu Kota. PPSU menurut hemat awak sebagai warga DKI sangat menyentuh kebutuhan dasar warga. Apabila dahulu kala di masa Gubernur jadul masalah kebersihan diserahkan ke masing-masing wilayah, Â kini Pak Ahok langsung terjun ke lapangan.
Sebenarnya sih rakyat bisa saja melakukan pekerjaan pembersihan itu, namun apabila ada soko guru dari pemerintah hadir di setiap Kelurahan sampai ke RW, rakyat akan semakin semangat. Dinas Pertamanan dan Dinas Kebersihan Kota tampaknya lebih terkosentrasi ke fasilitas umum sehingga masalah kebersihan lingkungan warga sedikit terabaikan. Dengan adanya PPSU, diharapkan lingkungan menjadi lebih bersih dan apik dan sedap dipandang mata. Bukankah kebersihan itu pangkal kesehatan. Apabila pasukan oranye konsisten dalam artian tidak anget-anget tai ayam, tentu nanti  tidak ada lagi ditemukan sampah menumpuk, tak nampak lagi sampah yang mengeluarkan bau yang menyesakkan dada dan tidak lagi dijumpai rumput ilalang meninggi.Â