Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Kartu Nama Seluas Bumi

27 Juli 2015   11:46 Diperbarui: 27 Juli 2015   11:46 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seberapa Perlu Kartu Nama

Selalu saja ketika berkenalan dengan teman baru, awak  ditanyakan atau di minta kartu nama.  Manalah  awak punya kartu lama lagi setelah pangsiun. Dahulu kala sewaktu masih bekerja di pemerintahan, nampaknya wajib punya kartu nama.  Kartu nama yang di desain seelok mungkin berkertas tebal berwarna sedikit.

Seberapa perlu atau penting keberadaan kartu nama tergantung kepada pribadi masing masing.  Kalau ingin berbangga bangga tersedia peluang disana, namun apabila kartu nama hanya di fungsikan sebagai media komunikasi maka si empunya termasuk dalam kategori manusia dewasa murni.  Bisa dimaafkan seandainya komunitas ber profesi sebagai sales promotion mengumbar kartu nama ke banyak orang, harap maklum namanya juga usaha niaga.

Apa sih isi kartu nama. Biasanya kartu nama itu diberi logo institusi dimana tempat bekerja.  Dicantumkan pula posisi jabatan struktural. Gelar akademis yang sederet di tempelkan di depan dan belakang nama.  Gelar sosial seperti haji, gelar adat dan seabrek gelar lain sebisanya di cetak di kertas kartu nama. Kemudian setelah itu di masukkan pula alamat lengkap kantor dan rumah serta nomer telepon termasuk email dan lain lain keterangan.

Itu dulu.  Kartu nama sebagai identitas orang kantoran.  Katanya semakin hebat (ribet)  kartu nama maka semakin hebat pula si empunya.  Rekan sekerja saling bertukar kartu nama, demikian pula awak media paling gencar mengkoleksi kartu nama pejabat.  Mungkin kolektor kartu nama itu merasa bangga karena di anggap banyak berkenalan dengan orang penting.

Kartu Nama dititipkan

Zaman berlalu.  Lima tahun kebelakang sejak awak tak lagi berkantor di pemerintahan, kartu nama yang masih tersisa, awak simpan sebagai kenangan. Malulah memberikan kartu nama expired date itu ke orang lain karena data di kartu nama itu tidak sesuai lagi dengan status dan kondisi saat ini. Zaman telah berubah seiring dengan bergantinya status  pegawai di pemerintahan menjadi status sosial di masyarakat. 

Kini, ketika ada "sahabat baru" mau bertukar kartu nama, secara bercanda awak katakan bahwa kartu nama tak muat di simpan di dompet atau disaku. Kartu nama itu ukurannya besar sekali sebesar atau seluas bola bumi. Sebelum sobat semakin bingung, awak jelaskan bahwa kartu nama awak kini di titipkan ke Mbah Google dan Tante Yahoo.

Ahaai, apa pulak hubungannya antara kartu nama dengan ke dua media yang menjadi wadah silaturahim dunia maya itu.  Awak jelaskan kalau mau tahu dan paham segala sesuatu tentang awak, cari  saja di google.com pada bagian pencarian ( search)  Ketik nama : Thamrin Dahlan.  Nah seketika dalam hitungan detik , Tuan dan Nyonya serta Nona  akan tahu siapa sosok pensiunan polisi.

Disana akan tercantum sosial media yang aktif awak geluti seperti Facebook dan Kompasiana. Ada juga informasi tentang buku yang pernah di terbitkan.  Terdapat pula berita kegiatan keseharian yang semua terekam di sosial media. Ya itulah seluk beluk TD  yang kini menjadi cik-gu dan penulis amatir yang kerennya di panggil citizen jurnalist.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun