Seberapa Perlu Kartu Nama
Selalu saja ketika berkenalan dengan teman baru, awak  ditanyakan atau di minta kartu nama.  Manalah  awak punya kartu lama lagi setelah pangsiun. Dahulu kala sewaktu masih bekerja di pemerintahan, nampaknya wajib punya kartu nama.  Kartu nama yang di desain seelok mungkin berkertas tebal berwarna sedikit.
Seberapa perlu atau penting keberadaan kartu nama tergantung kepada pribadi masing masing. Â Kalau ingin berbangga bangga tersedia peluang disana, namun apabila kartu nama hanya di fungsikan sebagai media komunikasi maka si empunya termasuk dalam kategori manusia dewasa murni. Â Bisa dimaafkan seandainya komunitas ber profesi sebagai sales promotion mengumbar kartu nama ke banyak orang, harap maklum namanya juga usaha niaga.
Apa sih isi kartu nama. Biasanya kartu nama itu diberi logo institusi dimana tempat bekerja. Â Dicantumkan pula posisi jabatan struktural. Gelar akademis yang sederet di tempelkan di depan dan belakang nama. Â Gelar sosial seperti haji, gelar adat dan seabrek gelar lain sebisanya di cetak di kertas kartu nama. Kemudian setelah itu di masukkan pula alamat lengkap kantor dan rumah serta nomer telepon termasuk email dan lain lain keterangan.
Itu dulu. Â Kartu nama sebagai identitas orang kantoran. Â Katanya semakin hebat (ribet) Â kartu nama maka semakin hebat pula si empunya. Â Rekan sekerja saling bertukar kartu nama, demikian pula awak media paling gencar mengkoleksi kartu nama pejabat. Â Mungkin kolektor kartu nama itu merasa bangga karena di anggap banyak berkenalan dengan orang penting.
Kartu Nama dititipkan
Zaman berlalu.  Lima tahun kebelakang sejak awak tak lagi berkantor di pemerintahan, kartu nama yang masih tersisa, awak simpan sebagai kenangan. Malulah memberikan kartu nama expired date itu ke orang lain karena data di kartu nama itu tidak sesuai lagi dengan status dan kondisi saat ini. Zaman telah berubah seiring dengan bergantinya status  pegawai di pemerintahan menjadi status sosial di masyarakat.Â
Ahaai, apa pulak hubungannya antara kartu nama dengan ke dua media yang menjadi wadah silaturahim dunia maya itu.  Awak jelaskan kalau mau tahu dan paham segala sesuatu tentang awak, cari  saja di google.com pada bagian pencarian ( search)  Ketik nama : Thamrin Dahlan.  Nah seketika dalam hitungan detik , Tuan dan Nyonya serta Nona  akan tahu siapa sosok pensiunan polisi.
Disana akan tercantum sosial media yang aktif awak geluti seperti Facebook dan Kompasiana. Ada juga informasi tentang buku yang pernah di terbitkan. Terdapat pula berita kegiatan keseharian yang semua terekam di sosial media. Ya itulah seluk beluk TD yang kini menjadi cik-gu dan penulis amatir yang kerennya di panggil citizen jurnalist.